Mengasah Kepekaan terhadap Persoalan yang Terjadi di Masyarakat. Meningkatkan Rasa Keingintahuan Curiosity pada Diri Sendiri. Membiasakan Mahasiswa Membuat Keputusan Secara Nalar dan Yakin. Membiasakan Melaksanakan Keputusan Bersama dengan Penuh Tanggung
17 Seseorang dapat menonjol dalam bidang intelegensia yang satu
mungkin tidak di yang lain dan seterusnya. Dampaknya dalam proses pembelajaran adalah seorang mahasiswa yang menonjol dalam logical-
mathematical intellegence akan sulit menyerap pelajaran apabila pelajaran tidak disampaikan secara logis, tidak disertai data kuantitatif, dan sebagainya.
Sebaliknya seorang mahasiswa yang menonjol dalam bidang linguistic intellegence baru dapat menyerap pelajaran jika diberi kesempatan untuk
berbicara, berdiskusi, berdebat, dan sebagainya. Oleh karena itu, bisa jadi minat belajar rendah diakibatkan oleh pola pembelajaran yang monoton,
misalnya diskusi saja yang mungkin hanya dapat melayani mahasiswa yang berkemampuan dalam linguistic intellegence.
Project Citizen dapat melayani semua potensi intelegensia mahasiswa. Perhatikan langkah-langkah pembelajaran Project Citizen
dengan cemat, maka akan dipaahami bahwa para mahasiswa diajak untuk berdiskusi, mengerjakan tugas, mengobservasi, melakukan wawancara,
menemukan alternatif pemecahan masalah, berdialog dengan dosen, menggambar, menari, bernyanyi, berdeklamasi, menulis laporan, dan
sebagainya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model Project Citizen ini merupakan wujud dari teori-teori pendidikan seperti Accelerated
Learning Lozanov, Multiple Intellegences Gardner, Neuro-Linguistic Programming Grinder dan Bandler, Experiential Learning Hahn, Socratic
Inquiry, Cooperative Learning Johnson dan Johnson, dan Elements of Effective Intruction Hunter.
Secara rinci nilai-nilai yang dikembangkan pada setiap langkah pembelajaran PKn berbasis Project Citizen adalah sebagai berikut.