113 Dengan memperhatikan karakteristik-karakteristik tersebut, maka
dapat dirumuskan makna dari istilah bimbingan, yakni suatu upaya memfasilitasi individu mahasiswa agar memperoleh pemahaman dan
pengarahan diri yang diperlukan untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat, sehingga akhirnya
ia atau mereka dapat mengembangkan dirinya secara optimal.
2. Kedudukan Bimbingan dan Konseling dalam Konteks Pendidikan.
Bimbingan dan konseling merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pendidikan. Ia merupakan salah-satu dari tiga layanan utama
pendidikan yakni layanan administrasi dan supervisi yang diselenggarakan oleh kepala sekolah dan staf. Layanan pendidikan dan pengajaran oleh
guru sesuai dengan bidang studi masing-masing, dan layanan bimbingan dan layanan lainnya oleh guru bimbingan dan konseling. Fokus utama
garapannya ialah membantu para mahasiswa agar mereka memperoleh kompetensi-kompetensi pribadi untuk mengembangkan mutu kehidupannya
sesuai dengan tahapan perkembangannya.
Secara skematik gambaran mengenai kedudukan bimbingan dan konseling dalam praktek pendidikan digambarkan Mortensen dan Smuller
dalam Rochman 1984 sebagai berikut :
Gambar 1 : Kedudukan Bimbingan dan konseling dalam Program Pendidikan di Sekolah
114 Meskipun dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling menggunakan
prinsip-prinsip pendidikan educational tetapi kegiatan bimbingan bukanlah praktek pengajaran Menurut Gysbergrs Henderson terdapat area garapan
yang berbeda antara mengajar dengan membimbing. Dalam mengajar guru mengajarkan kompetensi kepada mahasiswa sesuai dengan bidang studi,
seperti IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, PMPKN dan lain-lain.
Sementara itu, dalam membimbing guru BK mengajarkan kompetensi yang berfokus pada pengembangan kompetensi akademik, sosial pribadi dan
karir. Fokus pengembangan kompetensi akademik diarahkan pada upaya untuk memfasilitasi mahasiswa agar memiliki kemampuan dan keterampilan
dalam belajar untuk belajar learning to learn, fokus pengembangan pribadi diarahkan dari upaya mebekali mahasiswa untuk menguasai keterampilan dan
kemampuan ilmu kehidupan learning to life, fokus pengembangan pribadi diarahkan dari upaya membekali mahasiswa untuk menguasai keterampilan
dan kemampuan ilmu kesuksesan hidup Learning to Earn. Secara lengkap gambaran mengenai perbedaan area garapan antara mengajar dan
membimbing digambarkan oleh Gysbers dan Henderson sebagai berikut.
Gambar 2. Perbedaan area mengajar dan membimbing menurut Gysbers dan Henderson
115 3. Model Bimbingan dan Konseling Komprehensif sebagai dasar
penegembangan model pendidikan karakter. Dalam praktek bimbingan dan konseling di sekolah digunakan
model bimbingan dan konseling komprehensif. Pada initinya bimbingan komprehensif merupakan model bimbingan yang berfokus pada upaya
untuk memfasilitasi mahasiswa dalam mengembangkan kepribadiannya sesui dengan tahapan perkembangannya. Oleh karena itu model bimbingan
dan konseling komprehensip juga disebut sebagai bimbingan dan konseling perkembangan. Fokus garapan dimensi perkembangannya diarahkan pada
pencapaian kompetensi akademik, sosial pribadi, dan karier.
Karakteristik unik dari Model Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif di Sekolah, menurut Rochman dalam Dahlan 2005 adalah
sebagai berikut. a. Program bimbingan dan konseling komprehensif di sekolah [PBKKS]
merupakan bagian terpadu dari keseluruhan program pendidikan setiap sekolah.
b. Program itu merupakan program yang sesuai dengan perkembangan mahasiswa dan menyediakan kegiatan sekuensial yang di tata dan di
implementasikan oleh konselor sekolah yang berkualifikasi. c. PBKKS menjamin bahwa semua mahasiswa akan memperoleh
kesempatan untuk mencapai dan memperlihatkan kompetensi dalam bidang perkembangan akademik, perkembangan karir dan
perkembangan pribadisosial.
d. PBKKS dirancang dan dilaksanakan dengan dukungan penuh dari pimpinan sekolah dalam rangka mencapai perkembangan program
dalam klien secara sistemik. e. PBKKS diselenggarakan dengan sistem menejemen berbasis ke
sepakatan di antara penyelengara program dan pimpinan sekolah. Dalam pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling
komprehensif dilaksanakan melalui empat layananan utama, yakni : 1 Kurikulum Bimbingan Guidance Kurikulum, 2 Layananan Responsif
Responsif Service,3 layanan perencanaan Individual Individual Planning , dan 4 Layanan Dukungan Sistem Sistem Support Services.
Gambaran lengkap fokus garapan dan empat jenis layanan bimbingan dan konseling komprhensif digambarkan oleh ASCA sebagai berikut.
116
Kurikulum Bimbingan
Layanan Responsif
Bidang Pribadi-Sosial Menghormati diri sendiri
dan orang lain Penetapan tujuan dan
pengembangan keterampilan Keterampilan bertahan hidup
Bidang Akademik Keterampilan belajar
Sukses di sekolah Kesuksesan akademik bagi
kesuksesan hidup
Bidang Karir Investigasi karir
Kesuksesan Dalam berkaris
Hubungan antara sekolah dan pekerjaan
Perencanaan Individual
Dukungan Sistem
Student Achievement
and Sucess
Gambar 3. Fokus garapan Layanan Bimbingan dan Konseling Komprehensif a. Kurikulum
Bimbingan Merupakan seperangkat program yang terstruktur untuk semua
mahasiswa dari kelas satu sekolah dasar sampai tingkat kelas tiga SLTA yang di sajikan melalui kegiatan kelas atau kelompok untuk membahas
kebutuhan dan kepedulian perkembangan dalam bidang akademik , karir, dan sosial pribadi mahasiswa. Keseluruhan komponen program ini di
selenggarakan dalam proporsi 30-40 untuk sekolah dasar, 15-25 untuk sekolah tingkat lanjutan pertama dan 25-35 untuk sekolah tingkat lanjutan atas.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka fokus garapan kurikulum bimbingan bidang akademik difokuskan pada memberi kompetensi
bagaimana belajar untuk learning to learn, bidang sosial pribadi pada learning to life, dan bidang karir difokuskan pada memberi kompetensi
belajar untuk memperoleh keberhasilan learning to earn. Lebih rinci gambaran fokus garapan ketiga bidang layanan kurikulum bimbingan
dijelasakan sebagai berikut.
117 a Bidang Akademik – Belajar untuk Belajar Learning to Learn
1 Keterampilan untuk Belajar Para mahasiswa dapat memperoleh sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang berguna bagi keefektifan belajarnya di sekolah. 2 Kegemilangan Skolastik
Para mahasiswa dapat merampungkan jenjang sekolah dengan persiapan akademik yang memadai. Termasuk dalam penentuan
pilihan pendidikan-lanjutan perguruan tinggi.
3 Sukses Akademik menuju Sukses dalam Kehidupan Para mahasiswa dapat memahami hubungan antara bidang
akademik dengan dunia kerja, rumah dan masyarakat. b Bidang Karir – Belajar untuk Menghasilkan Learning to Earn
1 Investigasi Pilihan Karir Para mahasiswa dapat memperoleh keterampilan melakukan
investigasi terhadap dunia kerja yang mencakup pengetahuan-diri dan pembuatan keputusan tentang bidang karir.
2 Sukses Karier Para mahasiswa dapat memanfaatkan berbagai strategi untuk
meraih kesuksesan dan kepuasan karier di masa depan. 3 Hubungan antara Sekolah dengan Pekerjaan
Para mahasiswa dapat memahami hubungan antara karakteristik pribadi, pendidikan dan dunia kerja.
c Bidang Pribadi-Sosial – Belajar untuk Hidup Learning to Life
1 Menghargai Diri SendiriOrang Lain Para mahasiswa dapat memperoleh sikap, pengetahuan dan
keterampilan interpersonal yang dapat membantu mereka memahami dan menghargai diri sendiri dan orang lain.
2 Keterampilan Merencanakan Tujuan Para mahasiswa dapat membuat keputusan, merencanakan tujuan
dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam mencapai tujuan. 3 Keterampilan Melangsungkan dan Menyelamatkan Kehidupan.
Para mahasiswa dapat memperoleh pemahaman tentang keterampilan melangsungkan dan menyelamatkan kehidupan.
118 b. Layanan Responsif
Merupakan kegiatan yang di rancang untuk memenuhi kebutuhan dan kepedulian mahasiswa yang mendesak. Kebutuhan mereka mungkin
terpenuhi melalui konsultasi, konseling pribadi, konseling untuk menangani krisis, atau program referal. Kontak dengan konselor dapat berupa inisiatif
mahasiswa atau melalui referal. Keseluruhan program ini diselenggarakan dalam proposisi waktu 5-10 untuk sekolah dasar, 30-40 untuk sekolah
tingkat lanjutan pertama, dan 30-40 untuk sekolah lanjutan tingkat atas.
c. Perencanaan Individual dengan Mahasiswa Merupakan seperangkat kegiatan yang membantu semua
mahasiswa secara individual dalam merencanakan, memonitor dan mengelola pembelajaran, perkembangan pribadi dan sosial mereka sendiri.
Kegiatn itu biasanya dirancang dan diarahkan oleh konselor. Keseluruhan komponen program ini diselenggarakan dalam proporsi waktu 5-10 untuk
sekolah dasar , 15-25 untuk sekolah tingkat lanjutan pertama dan 25-35 untuk sekolah tingkat lanjutan atas.
d. Dukungan Sistem Merupakan kegiatan yang dirancang untuk memenuhi kegiatan
menejemen yang membangun, memelihara dan memperkuat program bimbingan dan konseling; pengembangan profesional; hubungan staf
penyelengagara dan staf penyelenggara dan masyarakat; penelitian dan pengembangan. Program ini diselenggarakan dalam proporsi waktu 30-
40 untuk sekolah dasar, 30-40 untuk sekolah tingkat lanjutan pertama, dan 30-40 untuk sekolah lanjutan tingkat atas. Dan untuk perguruan
tinggi 30-40 .
Keuntungan Program bimbingan dan konseling komprehensif di sekolah PBKKS bagi mahasiswa yaitu PBKKS mampu memberi urunan
pada keberhasilan akademik; meningkatkan iklim positif di sekolah; mengembangkan keterampilan membuat keputusan; mengembanglan
sistem untuk perencanaan jangka panjang; peningkatan pengetahuan tentang diri sendiri dan orang lain; dan meningkatkan kerja sama dalam
tim.
119
4. Karakter sebagai Fokus Intervensi Bimbingan dan Konseling a. Pengertian