2.4.2 . Bentuk-Bentuk Disiplin
Pembentukan disiplin menurut Mangkunegara 2001 dibedakan menjadi : 1.
Disiplin Preventif Disiplin Preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan pegawai
mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang digariskan oleh organisasi. Tujuan dasarnya adalah untuk menggerakkan pegawai berdisiplin
diri. Dengan cara preventif, pegawai dapat memelihara dirinya terhadap peraturan-peraturan organisasi.
2. Disiplin Korektif
Disiplin Korektif adalah suatu upaya menggerakkan pegawai dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi
peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada organisasi. Menurut Handoko 2003 bentuk- bentuk disiplin dibedakan atas 3 tiga
kategori yaitu : 1.
Disiplin Preventif Preventive discipline. Disiplin Preventif merupakan tindakan yang diambil untuk mendorong
pegawai mengikuti atau mematuhi norma-norma dan aturan-aturan sehingga penyelewengan-penyelewengan tidak terjadi. Tujuannya adalah untuk
mendorong disiplin diri diantara para pegawai. Dengan cara ini pegawai menjaga disiplin diri mereka.
2. Disiplin Korektif Corrective discipline.
Disiplin Korektif merupakan suatu kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari
Universitas Sumatera Utara
pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan korektif sering berupa suatu bentuk hukuman dan disebut tindakan pendisiplinan disciplinary action.
Sebagai contoh tindakan pendisiplinan berupa peringatan atau skorsing. 3.
Disiplin Progresif Progresive dicipline Disiplin Progresif adalah suatu kebijakan disiplin yang memberikan
hukuman- hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang. Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada pegawai untuk
mengambil tindakan korektif sebelum hukuman-hukuman yang lebih serius dilaksanakan. Disiplin progresif juga memungkinkan pimpinan untuk
membantu pegawai memperbaiki kesalahan. Berdasarkan bentuk-bentuk disiplin, tampaklah bahwa betapa pentingnya
disiplin dalam suatu organisasi. Disiplin mengarahkan pegawai untuk mematuhi peraturan-peraturan atau norma-norma organisasi sehingga dengan pelaksanaan
disiplin, pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pegawai tidak terjadi dan aktivitas yang dilakukan dapat berjalan dengan baik.
2.4.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Disiplin