Sumber : Evans dan Mckee 2010: 40
Gambar 2.2 Pengaruh Perilaku konsumen di Media baru
2.1.5 Perilaku Konsumen
Kata Perilaku erat hubungannya dengan manusia dimana setiap tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh manusia bisa dikatakan sebagai perilaku.
Perilaku adalah masalah yang rumit, sama rumitnya dengan manusia itu sendiri. Terkadang mereka terus menyatakan kebutuhan dan keinginannya, namun sering
pula mereka bertindak sebaliknya. Mungkin mereka tidak memahami motivasi mereka secara mendalam, sehingga mereka sering pula bereaksi untuk mengubah
pikiran mereka pada menit-menit terakhir sebelum akhirnya melakukan
keputusan pembelian Setiadi 2003: 1.
Menurut The American Marketing Association, perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi kognisi, perilaku, dan
lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka Setiadi, 2003:3. Menurut Engel, perilaku konsumen adalah tindakan
yang terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan
jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini Simamora, 2001: 81. Menurut Loudon dan Bitta, perilaku konsumen lebih
menekankan perilaku konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan, mereka mengatakan bahwa perilaku komsumen adalah proses pengambilan
keputusan dan mengajak aktivitas individu dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mengatur barang dan jasa Simamora 2001: 81.
Dari defenisi tersebut terdapat tiga ide penting yaitu perilaku konsumen adalah dinamis, hal tersebut melibatkan interaksi antara afeksi dan kognisi,
perilaku dan kejadian sekitar, dan hal tersebut melibatkan pertukaran. Untuk memahami perilaku konsumen, pemasar harus mempelajari keinginan, kebutuhan
dan perilaku konsumen dalam berbelanja. Perusahaan harus memahami betul siapa pasar sasarannya, sekaligus bagaimana perilaku mereka Simamora, 2001 :
80. Proses pengambilan keputusan sering melibatkan beberapa pilihan
alternatif atau tindakan. Keputusan selalu menyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang berbeda. Semua aspek pengaruh dan kognisi dilibatkan dalam
pengambilan keputusan konsumen, termasuk pengetahuan, arti, kepercayaan yang diaktifkan dari ingatan serta proses perhatian dan pemahaman yang terlibat dalam
penerjemahan informasi baru di lingkungan Setiadi, 2003:414
Court 2009:3 memandang bahwa ada tahapan yang berlangsung secara nonlinier atas efek marketing communication pada khalayak, sehingga Court
menciptakan model pengambilan keputusan pembelian yang disebut “consumer
decision journey ”. Model tahapan siklus pengambilan keputusan pembelian
konsumen sebagai berikut Wenats, dkk, 2012: 69: 1. Initial consideration set: tahap saat khalayak mengenali dan memiliki persepsi
awal terhadap merek berdasarkan terpaan pesan yang diterimanya. 2. Active evaluation: tahap dimana saat khalayak secara aktif mempelajari dan
mencari informasi lebih jauh mengenai merek, dimana pengetahuan ini akan menjadi database mereka ketika akan memutuskan tindakan pembelian pada
tahap berikutnya. 3. Moment of purchase: tahap saat khalayak akan menggunakan memori yang
dimilikinya mengenai merek dalam memutuskan pembelian terhadap produk 4. Postpurchase experience: tahap saat khalayak terbentuk persepsinya
mengenai merek, berdasarkan pengalaman sebelumnya dalam menggunakan produk. Persepsi terhadap merek ini kemudian akan menjadi rujukan yang
digunakan khalayak dalam mengevaluasi merek dalam pengambilan keputusan berikutnya.
2.2 Penelitian Terdahulu Paramitha 2011 telah melakukan penelitian yang berjudul “Analisis
Faktor Pengaruh Promosi Berbasis Sosial Media terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan dalam Bidang Kuliner”
. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi melalui sosial media terhadap keputusan
pembelian pelanggan dan untuk mengetahui jenis sosial media mana yang berpengaruh dominan dalam keputusan pembelian. Penelitian ini menggunakan