decision journey ”. Model tahapan siklus pengambilan keputusan pembelian
konsumen sebagai berikut Wenats, dkk, 2012: 69: 1. Initial consideration set: tahap saat khalayak mengenali dan memiliki persepsi
awal terhadap merek berdasarkan terpaan pesan yang diterimanya. 2. Active evaluation: tahap dimana saat khalayak secara aktif mempelajari dan
mencari informasi lebih jauh mengenai merek, dimana pengetahuan ini akan menjadi database mereka ketika akan memutuskan tindakan pembelian pada
tahap berikutnya. 3. Moment of purchase: tahap saat khalayak akan menggunakan memori yang
dimilikinya mengenai merek dalam memutuskan pembelian terhadap produk 4. Postpurchase experience: tahap saat khalayak terbentuk persepsinya
mengenai merek, berdasarkan pengalaman sebelumnya dalam menggunakan produk. Persepsi terhadap merek ini kemudian akan menjadi rujukan yang
digunakan khalayak dalam mengevaluasi merek dalam pengambilan keputusan berikutnya.
2.2 Penelitian Terdahulu Paramitha 2011 telah melakukan penelitian yang berjudul “Analisis
Faktor Pengaruh Promosi Berbasis Sosial Media terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan dalam Bidang Kuliner”
. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi melalui sosial media terhadap keputusan
pembelian pelanggan dan untuk mengetahui jenis sosial media mana yang berpengaruh dominan dalam keputusan pembelian. Penelitian ini menggunakan
pengaruh variabel promosi yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung dan keputusan pembelian diamati
berdasarkan bentuk proses pengambilan keputusan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor analisis. Berbagai data analisis
promosi berbasis sosial media dan keputusan pembelian diperoleh dengan melalui kuesoiner kepada 100 pengunjung dengan menggunakan skala likert dan diolah
untuk memperoleh data mengenai keputusan pembelian pelanggan. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas maka data yang telah valid dan reliabel
digunakan dalam analisis faktor. Hasil penelitian menurut responden adalah setuju dengan penggunaan
sosial media untuk kegiatan promosi dengan angka 3,56 dan keputusan pembelian dengan hasil responden 4,06 menunjukkan kesetujuan. Dari keseluruhan
reponden memberikan tanggapan rata-rata setuju terhadap pengaruh sosial media untuk melakukan keputusan pembelian.
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam
suatu masalah tertentu Kuncoro, 2009:45. Faktor yang diteliti dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel penelitian yang menggambarkan ruang lingkup dan
pola hubungan serta sasaran yang akan dicapai dari penelitian ini, yaitu promosi melalui media sosial dan minat beli.
Studi Kopalle dan Lehmann 1995 dan penelitian yang dilakukan Andrews 1989 tentang pengaruh promosi terhadap permintaan barang
menyimpulkan bahwa kepercayaan dan penilaian konsumen terhadap produk dapat dibangun dengan membina hubungan erat antara produsen dengan
konsumen melalui promosi yang tepat, sehingga melalui promosi yang tepat konsumen akan memiliki kepercayaan terhadap produk yang ditawarkan
perusahaan. Seiring dengan kemajuan teknologi maka promosi juga mengalami
kemajuan. Promosi yang semula menggunakan media elektronik beralih ke promosi yang menggunakan internet. Munculnya internet berbasis media sosial
memungkinkan satu orang berkomunikasi dengan ratusan bahkan ribuan orang lain sehingga hal ini dapat dimanfaatkan perusahaan untuk mengenalkan dan
mempromosikan produk mereka. Menurut Gilin 2007 dalam penelitian
Mongold dan Faulds 2009 kebijaksanaan pasar konvensional berpendapat bahwa pemasar sulit menangani sepuluh orang konsumen dalam waktu
bersamaan, tetapi itu sudah ketinggalan zaman karena sekarang dengan media sosial pemasar dapat memberitahu sepuluh juta konsumen dalam waktu semalam
saja. Mangold dan Faulds 2009:358 mengatakan bahwa media sosial
merupakan elemen hibrida dari bauran promosi karena menggabungkan karakteristik alat IMC tradisional perusahaan berbicara dengan pelanggan
dengan bentuk yang diperbesar pelanggan berbicara satu sama lain sehingga promosi melalui media sosial dimasukkan sebagai bagian integral dari organisasi.
Zarrella 2010: 2 mengatakan bahwa teknologi web baru memudahkan semua orang untuk membuat dan menyebarluaskan konten mereka sendiri melalui
posting di blog, tweet, atau video YouTube dapat diproduksi dan dilihat oleh jutaan orang secara gratis. Pemasang iklan dapat membuat konten sendiri yang
menarik dan dilihat banyak orang. Paradigma komunikasi baru ini telah mempengaruhi semua aspek perilaku
kosumen dimana konsumen beralih dari sumber tradisional seperti iklan, radio, televisi, dan surat kabar ke media internet dengan menggunakan media sosial
seperti facebook , YouTube, dan twitter yang memungkinkan konsumen dapat berkomunikasi dengan pemasar dan berkomunikasi diantara mereka. Konsumen
menganggap media sosial sebagai sumber informasi yang lebih dipercaya tentang promosi produk atau jasa perusahaan Foux, 2006. Konsumen yang beralih ke
berbagai jenis media sosial lebih sering mencari informasi dan membuat keputusan pembelian Lempert dkk,2006.
Hubungan antara promosi melalui media sosial dengan minat beli adalah bahwa promosi melalui media sosial berdasarkan promosi melalui facebook,
promosi melalui YouTube, dan promosi melalui twitter diharapkan konsumen akan mengetahui produk yang ditawarkan. Selanjutnya konsumen akan
memperhatikan, memahami, dan merespon sehingga menimbulkan minat untuk melakukan pembelian. Minat konsumen merupakan akibat penilaian konsumen
yang melibatkan emosi atau perasaan tertentu dalam diri konsumen terhadap promosi yang ditawarkan.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu:
Pertama, variabel promosi melalui media sosial yaitu segala bentuk komunikasi nonpersonal berbayar, tentang sebuah organisasi, produk, jasa, atau ide yang
menggunakan media sosial sebagai medianya Belch:2009. Media sosial yang digunakan adalah facebook, YouTube, dan twitter Evans : 2008. Variabel
promosi terdiri dari tiga sub variabel yaitu: 1. Promosi melalui facebook yaitu promosi yang menggunakan media sosial
facebook sebagai medianya.
2. Promosi melalui YouTube yaitu promosi yang menggunakan media sosial YouTube
sebagai medianya. 3. Promosi melalui twitter yaitu promosi yang menggunakan media sosial twitter
sebagai medianya. Kedua, minat beli yaitu sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen
untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit yang dibutuhkan pada periode tertentu Durianto,dkk,2003:104. Variabel ini terdiri perhatian
Attention , ketertarikan Interest, pencarian informasi Search, tindakan
Action , dan membagikan informasi Share Wenats, dkk, 2012: 69.
Promosi melalui media sosial berdasarkan promosi melalui facebook, promosi melalui YouTube, dan promosi melalui twitter berpengaruh terhadap
minat beli bagi yang belum memiliki Samsung android. Promosi melalui media sosial berdasarkan promosi melalui facebook,
promosi melalui YouTube, dan promosi melalui twitter berpengaruh terhadap minat beli bagi yang sudah memiliki Samsung android.
Sumber: Berdasarkan Wenats, dkk, 2012, Evans 2008 , Durianto,dkk 2003 diolah oleh peneliti
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual Penelitian
Minat Beli Bagi yang
Belum Memiliki
Samsung Android
Y Promosi Melalui
Facebook X
1
Promosi Melalui YouTube
X
2
Promosi Melalui Twitter
X
3
Minat Beli Ulang Bagi
Yang Sudah Memiliki
Samsung Android
Y Promosi Melalui
Facebook X
1
Promosi Melalui YouTube
X
2
Promosi Melalui Twitter
X
3
2.4 Hipotesis