Minat Beli Uraian Teoritis .1 Pemasaran Media Sosial

Menurut Gurnelius 2011: 95 yang paling penting yang dapat anda lakukan di twitter adalah untuk berbagi konten dan terlibat dalam percakapan yang menambah nilai bagi kehidupan anggota audiens anda . Apakah anda berbagi keahlian anda, menjawab pertanyaan, atau hanya menawarkan pendapat anda, konten anda sangat penting untuk kesuksesan twitter anda. Jika konten anda dipenuhi dengan tidak penting atau tidak relevan dengan bisnis anda dan target pembaca, maka tidak akan membantu anda membangun bisnis anda. Sebaliknya, fokus pada nilai tambah dan menjadi menarik, sama seperti jika anda mulai atau bergabung dengan percakapan secara pribadi. Microbloggoing menjadi cara yang mudah dan cepat untuk masuk ke media sosial dan mempromosikan konten anda sehingga buatlah akun untuk mengikuti dan membuat tweet secara optimal, dengan avatar dan bio yang bagus dan ikutilah orang-orang yang anda kenal, dan carilah orang-orang yang membuat tweet tentang bidang anda dan ikutilah mereka. Twitter merupakan layanan untuk percakapan dua arah; bercakap-cakaplah dengan orang-orang, jangan hanya mengirim pesan, dam mintalah retweet untuk bercakap-cakap, amatilah daftar trending topic untuk mengetahui isu terbaru di twittersphere, dan gunakan client- client twitter untuk mengatur akun anda lewat komputer dan telepon seluler.

2.1.3 Minat Beli

Minat beli merupakan sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu objek akan memiliki kekuatan dan dorongan melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut. Minat beli merupakan kelanjutan perhatian yang merupakan titik tolak kelanjutan timbulnya hasrat untuk melakukan kegiatan yang diharapkan. Minat muncul akibat adanya stimulus positif yang menimbulkan motivasi simamora, 2002: 131. Menurut Durianto, dkk 2003:104 minat beli adalah sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit yang dibutuhkan pada periode tertentu. Niat beli merupakan pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Pengetahuan akan niat sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan penolakan konsumen di masa mendatang. Minat terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk dan keyakinan konsumen terhadap kualitas produk. Semakin rendah keyakinan konsumen akan produk dapat menyebabkan menurunnya minat beli konsumen. Menurut Evans 2008: 39 secara klasik pembelian konsumen terbentuk dari beberapa unsur yaitu: 1. Kesadaran, konsumen sadar akan kebutuhan akan suatu produk sehingga berniat untuk mencari informasi 2. Pertimbangan, konsumen mempertimbangkan dari sekian banyak alternatif untuk dijadikan pilihan 3. Pembelian, proses yang mengarah dari kesadaran melalui pertimbangan untuk membeli produk berdasarkan alternatif pilihan. Minat beli juga banyak dipengaruhi oleh marketing communication komunikasi pemasaran terpadu yaitu strategi bisnis yang digunakan untuk merencanakan, mengembangkan, melaksanakan dan mengevaluasi program- program komunikasi merek yang terkoordinasi, terukur, dan persuasif untuk jangka tertentu dengan konsumen, pelanggan, calon konsumen, dan sasaran lainnya Wenats, dkk, 2012: 9. Marketing communication memberikan dampak kepada konsumen yaitu pembelian melalui beberapa model yaitu: 1. Model efek awal Model efek marketing communication yang paling klasik adalah model hierarki efek yang dikenal dengan nama AIDA. Model ini diperkenalkan oleh Lewis yang mengatakan bahwa dampak periklanan dan bentuk marketing communication lainnya berlangsung dalam empat tahapan Wenats, dkk, 2012:62: 1. Attention perhatian: tahap pertama dari efek periklananmarketing communication , sebuah pesan akan tiba sebagai stimuli di penginderaan khalayak. Iklan dilihat dan didengar dan sebuah pesan juga diharapkan diperhatikan khalayak. Perhatian khalayak dapat diukur dari sejauhmana mereka melihatmendengar stimuli yang terdapat dalam iklan, seperti visualisasi, narasi, musik, dan lain sebagainya. Tahap inilah yang paling penting untuk menarik minat konsumen. 2. Intereset minat: pesan marketing communication membangkitkan minat konsumen untuk mengetahui lebih jauh mengenai produk. Pesan marketing communication memancing keingintahuan konsumen sehingga konsumen akan terdorong untuk terlibat lebih jauh dengan produk. 3. Desire kehendak: keterlibatan khalayak dengan suatu produk yang memunculkan kehendak terhadap produk. Khalayak merasa menginginkan atau bahkan membutuhkan produk. Sehingga tahap ini merupakan tahap akhir sebelum memutuskan untuk melakukan tindakan pembelian terhadap produk. 4. Action tindakan: tahap akhir dari rangkaian efek marketing communication. Pesan telah dapat mendorong dilakukannya tindakan tertentu oleh khalayak, dalam hal ini yang dimaksud adalah pembelian. Selain itu, tindakan yang bisa dilakukan seperti rekomendasi kepada rekan-rekan yang lain untuk menggunakan produk tersebut. 2. Model Think-Fell-Do Model yang berkembang mulai pada sekitar tahun 1970. Model ini mengasumsikan bahwa marketing communication memiliki efek terhadap minat beli atau pembelian terhadap suatu produk. Model ini dimulai dari think yaitu tahap saat khalayak mencerna isi pesan yang kemudian memiliki gagasan tertentu mengenai merek. Tahap kedua, feel yaitu tahap saat khalayak memiliki perasaan tertentu terhadap merek, perasaan positif terhadap merek seperti menyukai merek. Perasaan terhadap merek itu sendiri sebagai akibat persepsi yang muncul pikirkan. Tahap ketiga adalah do yaitu melakukan tindakan tertentu terhadap produk yang bersangkutan yaitu pembelian sebagai efek akhir dari kerja pesan marketing communication pada khalayak Wenats, dkk, 2012: 64. 3. Model 6 sisi permukaan berlian Dalam model ini, efek marketing communication dipandang sebagai sesuatu yang terjadi secara holistik pada diri khalayak. Hal itu membuat model ini digambarkan sebagai enam sisi permukaan berlian, dimana sisi itu secara bersama-sama memberi dampak kepada khalayak Wenats, dkk, 2012: 67. Keenam aspek itu adalah sebagai berikut: 1. Perception: aspek perseptual dari khalayak, dimana mereka menerima terpaan melihat mendengar pesan yang disampaikan dan memberikan pemaknaan terhadap pesan tersebut. 2. Emotion: aspek emosional dari khalayak, saat khalayak merasakan emosi tertentu, seperti perasaan suka, semangat sebagai akibat pesan yang disampaikan 3. Cognition: aspek rasional dari khalayak, saat mempelajari, memahami, dan mengevaluasi informasi yang diterimanya dari pesan yang disampaikan. 4. Association: aspek citra yang dimiliki khalayak terhadap merek, yaitu pengaitan yang dibuat khalayak atas merek dengan karakteristik atau kualitas- kualitas tertentu dari produk. 5. Persuasion: aspek sikap dan keyakinan dari khalayak, yaitu pembentukan atau perubahan sikap keyakinan tertentu dari khalayak sebagai efek dari pesan yang disampaikan 6. Behavior: aspek tindakan atau perilaku, yang meliputi segala bentuk tindakan yang dilakuakan atas produk sebagai efek dari pesan yang disampaikan. Tindakan yang dimaksud meliputi pembelian ataupun penyimpanan ingatan akan merek dalam memori untuk digunakan saat momen pembelian berlangsung.

2.1.4 Minat beli di Era Media Sosial