Parameter Populasi Parameter Produksi

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 101 - Parameter Mutasi Pengurangan atau pertambahan sejalan dengan ternak yang dipelihara oleh rumah tangga selama setahun terhadap stok awal - Stok awal Jumlah ternak yang dipelihara setahun yang lalu - Setahun yang lalu Setahun yang lalu sampai satu hari sebelum pencacahan

e. Sistem Pengolahan

Informasi dari lapangan direkam dalam file data-base dengan cara entry data yang dilakukan di daerah, bila data tidak lengkap dapat langsung dikonfirmasi ke petugas. Hasil entry data dikirim ke pusat untuk dilakukan tabulasi, selanjutnya hasil tabulasi dikirim kembali ke daerah untuk dilakukan pengecekan kewajaran angka dan konsistensi tabel. Dengan sistem pengolahan seperti ini, kesalahan non-sampling error dapat diminimalisasikan.

7.3 PARAMETER HASIL SPN

a. Parameter Populasi

Parameter populasi ternak menggunakan ukuran proporsi yang diambil dari mutasi ternak yang diusahakan rumah tangga selama setahun, yakni persentase setiap unsur mutasi ternak terhadap stok awal. kecuali untuk ayam ras pedaging proporsipersentase diambil dari setiap unsur mutasi terhadap total ternak yang dusahakan selama setahun. Estimasi Populasi Ternak yang diusahakan rumah tangga dapat dihitung melalui pergerakan mutasi ternak selama satu tahun dengan formula sbb:   Ad Br By Rd Dt Am Sl t P t P          1 1 P t+1 = Populasi ternak tahun ke-t+1 P t = Populasi Ternak Tahun ke-t populasi ternak stok awal Sl = Parameter Penjualan Am = Parameter Pemotongan Dt = Parameter Kematian Rd = Parameter Pengurangan Lain By = Parameter Pembelian Br = Parameter Kelahiran atau Penetasan Ad = Parameter Penambahan Lain 102 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan Data peternakan merupakan salah satu data yang cukup sulit untuk dikumpulkan mengingat sifat ternak yang dinamis dan mobilitas tinggi. Disamping itu setiap daerah mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Sehingga pengumpulan data populasi ternak dengan pendekatan rumah tangga sangat sulit dilakukan setiap tahun. Untuk memenuhi kebutuhan estimasi populasi ternak di rumah tangga setiap tahun dilakukan dengan memanfaatkan parameter hasil SPN08.

b. Parameter Produksi

Produksi hasil peternakan dapat berupa telur, susu, dan atau daging. Dengan parameter yang dihasilkan SPN08 produksi hasil peternakan pada tahun t+1, dapat diperkirakan. Untuk menghitung telur atau susu menggunakan parameter produktivitas, untuk menghitung produksi daging menggunakan parameter proporsi ternak betina produktif. Parameter produktivitas ternak per ekor menggunakan ukuran rata-rata sedangkan proporsi betina produktif menggunakan ukuran persentase. Proporsi ternak betina produktif adalah persentase jumlah ternak betina dewasa terhadap total ternak yang diusahakan rumah tangga. Parameter produksi ternak yang diperoleh dari SPN08 adalah produksi susu sapi perah per ekor per tahun, produksi telur per ekor per tahun untuk ayam buras, ayam ras petelur, itik, dan itik-manila, dan proporsi ternak betina produktif per tahun. Estimasi produksi ternak diusahakan rumah tangga dapat dihitung dengan formula sebagai berikut: - Produksi susu per tahun PS rt : PS rt = Populasi Sapi Perah x Betina Produktif x Produksi susu per Ekor per Tahun - Produksi telur per tahun PT rt : PT rt = Populasi unggas x Betina Produktif x Produksi telur per Ekor per Tahun - Produksi daging per tahun PD rt : PD rt = Berat karkas x Jumlah pemotongan ternak yang tidak dilaporkan Total produksi hasil peternakan disuatu wilayah diperoleh dengan cara menjumlahkan produksi hasil peternakan yang diusahakan oleh rumah tangga ditambah dengan hasil produksi di luar rumah tangga. Sehingga rumus produksi susu, telur, atau daging di suatu wilayah adalah: - Produksi Susu PS = PS rt + Produksi Susu selain dari rumah tangga - Produksi Telur PT = PT rt + Produksi Telur selain dari rumah tangga - Produksi Daging PD = PD rt + Produksi Daging dari RPH dan keurmaster Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 103 Dalam penghitungan estimasi produksi dalam satuan ton digunakan angka konversi hasil SPN07. Angka konversi nasional hasil SPN07 adalah sebagai berikut: Konversi telur butir ke Kg Ayam Buras : 19,62 butir = 1 Kg Ayam Ras Petelur : 16,39 butir = 1 Kg ItikItik Manila : 13,59 butir = 1 Kg Konversi susu liter ke kg 1 liter = 1,0028 Kg

7.4 PENETAPAN PARAMETER SPN08