SPN06 Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik Peternakan

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 95 BAB ESTIMASI POPULASI DAN PRODUKSI HASIL PETERNAKAN

7.1 SURVEI RUMAH TANGGA PETERNAKAN SPN

Salah satu target pembangunan di subsektor peternakan adalah meningkatkan produksi peternakan serta pendapatan yang berasal dari peternakan. Untuk itu sangat diperlukan perbaikan perencanaan pembangunan peternakan yang didasari oleh kualitas data populasi dan produksi yang akurat dan mutakhir. Penghitungan populasi dan produksi ternak selama ini dilakukan Direktorat Jenderal Peternakan dan Dinas Peternakan Daerah dengan cara melakukan kompilasi laporan dari tingkat kabupatenkota. Dengan diberlakukannya otonomi daerah, pelaporan data peternakan yang selama ini dilakukan, sudah tidak seperti yang diharapkan. Untuk memenuhi kebutuhan data produksi dan populasi secara rutin, setiap tahun Badan Pusat Statistik BPS melaksanakan Survei Perusahaan Peternakan dan Rumah Potong Hewan RPHKeurmaster. Sedangkan populasi dan produksi peternakan yang diusahakan oleh rumah tangga secara lengkap dikumpulkan melalui Sensus Pertanian setiap sepuluh tahun sekali. Sensus Pertanian yang terakhir dilaksanakan adalah Sensus Pertanian 2003 ST03. Hasil ST03 digunakan sebagai kerangka sampel untuk survei survei selanjutnya. Dengan terbatasnya ketersediaan data peternakan baik yang dihasilkan BPS maupun Direktorat Jenderal Peternakan, maka diperlukan suatu sistem pendataan peternakan yang mantap, kontinyu dan “satu data” BPS, Direktorat Jenderal Peternakan, dan Dinas Peternakan Daerah. Sebagai langkah awal adalah dengan memperbaiki metode estimasi populasi dan produksi ternak yang dikuasai rumah tangga yaitu dengan melakukan Survei Rumah Tangga Peternakan SPN yang bertujuan untuk memperoleh dinamika perubahan populasi ternak yang terjadi di rumah tangga. SPN merupakan kerjasama BPS dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Pusat Data Informasi Pertanian Departemen Pertanian Ditjennak dan Pusdatin Deptan pada tahun 2006 - 2009, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut.

a. SPN06

SPN06 merupakan bentuk kegiatan yang dilaksanakan atas dasar perjanjian kerjasama Kuasa Swakelola antara Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan, Deptan VII 96 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan dengan Direktorat Statistik Pertanian, BPS. Berdasarkan kesepakatan kerjasama tersebut, pihak yang memberi Kuasa Swakelola adalah Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan, Deptan, penanggungjawab atas pelaksanaan dan hasil kerjasama kuasa swakelola adalah Direktorat Statistik Pertanian, BPS. SPN06 bertujuan untuk mendapatkan parameter dalam penghitungan estimasi populasi dan produksi ternak di tingkat provinsi dengan biaya APBN Pusat. SPN06 dilaksanakan pada Bulan Agustus 2006 di seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 50.000 rumah tangga usaha peternakan. Komoditas yang dicakup dalam SPN06 meliputi 11 sebelas jenis ternak yaitu: 1. Sapi Potong 5. Domba 9. Ayam Ras Petelur 2. Sapi Perah 6. Babi 10. Ayam Ras Pedaging 3. Kerbau 7. Kuda 11. ItikItik Manila 4. Kambing 8. Ayam Buras Jenis data yang dikumpulkan: 1. Sarana usaha peternakan 2. Jumlah ternak menurut status penguasaan 3. Jumlah ternak menurut umur dan jenis kelamin 4. Jumlah ternak menurut rumpun ternak 5. Jumlah ternak menurut golongan produktivitas 6. Jumlah ternak yang dilakukan inseminasi 7. Mutasi ternak selama setahun 8. Produksi ternak 9. Pendapatan rumah tangga peternakan 10. Kenggotaan koperasi dan kelompok peternak Keterbatasan pelaksanaan SPN06 diantaranya adalah: 1. Jumlah sampel 50.000, cakupan wilayah sebanyak 33 provinsi dan 11 komoditas ternak tidak mencukupi untuk sepenuhnya melakukan estimasi pada tingkat provinsi. 2. Pergantian blok sensus dikarenakan daerah yang sulit dijangkau, hal ini disebabkan tidak tersedianya biaya operasional daerah sulit. 3. Non respon yang disebabkan oleh jawaban responden, yang umumnya tidak mempunyai catata khusus untuk kegiatan usaha peternakan. 4. Sampel SPN06 hanya untuk estimasi parameter di tingkat provinsi tidak menghasilkan estimasi populasi ternak. Penghitungan populasi ternak dilakukan dengan menggunakan parameter mutasi dan untuk angka populasi awal Po menggunakan populasi hasil Sensus Pertanian 2003. 5. Kerjasama SPN06 masih dilaksanakan di tingkat pusat yang mengakibatkan daerah kurang merasa memiliki dan bertanggungjawab terhadap data yang dihasilkan. Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 97

b. SPN07