Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 77
BAB
LAPORAN TRIWULANAN PEMOTONGAN TERNAK
DAFTAR-RPH
5.1 PENDAHULUAN
5.1.1 Tujuan
Daftar-RPH digunakan untuk memperoleh data produksi ternak di Rumah Pemotongan Hewan yang dilaporkan setiap triwulan. Data yang dicatat mencakup jumlah
ternak yang dipotong, keterangan asal ternak yang dipotong, rata-rata berat ternak hidup dan produksi hasil pemotongan, rata-rata harga ternak hidup dan produksi hasil
pemotongan serta jumlah sapi dan kerbau betina yang dipotong menurut alasan pemotongan. Satu daftar-RPH digunakan untuk mencacah satu RPH.
5.1.2 Keterangan yang Dikumpulkan
Keterangan yang dikumpulkan dalam Daftar-RPH meliputi 9 delapan blok, yaitu : Blok I
: Keterangan Umum Blok II
: Jumlah Ternak yang Dipotong Blok III : Keterangan Asal Ternak yang Dipotong
Blok IV : Rata-rata Berat Ternak Hidup dan Produksi Hasil Pemotongan Blok V : Rata-rata Harga Ternak Hidup dan Produksi Hasil Pemotongan
Blok VI : Jumlah Sapi dan Kerbau Betina yang Dipotong Menurut Alasan Pemotongan Blok VII : Keterangan Responden
Blok VIII : Keterangan Petugas Blok IX : Catatan
5.2 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR-RPH
BLOK I. KETERANGAN UMUM
Rincian 1 s.d 4 Provinsi, KabupatenKota, Kecamatan, DesaKelurahan
Tuliskan nama provinsi, kabupatenkota, kecamatan, desakelurahan dan isikan kodenya pada baris dan kotak yang tersedia.
V
78 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan
Rincian 5: Data yang Dilaporkan
Tuliskan triwulan dan tahun pelaporan kemudian pindahkan isiannya ke kotak yang tersedia.
Rincian 6: Nomor Urut Rumah Potong Hewan
Nomor urut RPH diisi di BPS.
Rincian 7: Nama Lengkap Rumah Potong Hewan
Tuliskan nama lengkap Rumah Potong Hewan secara jelas menggunakan huruf balok.
Rincian 8: Alamat Lengkap Rumah Potong Hewan
Tuliskan dengan jelas alamat lengkap Rumah Potong Hewan berikut kode pos, telepon, dan fax.
BLOK II. JUMLAH TERNAK YANG DIPOTONG
Blok II digunakan untuk mencatat ternak yang dipotong di RPH dan di luar RPH selama triwulan laporan menurut jenis ternak.
Kolom 1: Jenis Ternak
Jenis ternak terdiri dari sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, dan babi.
Kolom 2, 3, 4: Jumlah ternak yang dipotong di RPH
Isikan jumlah ternak yang dipotong di RPH berdasarkan jenis ternak dan jenis kelamin.
Kolom 5, 6, 7: Jumlah ternak yang dipotong di luar RPH
Isikan jumlah ternak yang dipotong di luar RPH berdasarkan jenis ternak dan jenis kelamin.
BLOK III. KETERANGAN ASAL TERNAK YANG DIPOTONG
Blok III digunakan untuk mencatat jumlah dan asal ternak yang dipotong di RPH dan di luar RPH selama tirwulan laporan menurut jenis ternak. Ternak dapat berasal dari
kabupatenkota yang sama atau dari kabupatenkota lain.
Kolom 1: Jenis Ternak
Jenis ternak terdiri dari sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, dan babi.
Kolom 2: Berasal dari KabupatenKota ini Ekor
Isikan jumlah ternak yang berasal dari kabupatenkota tempat RPH berada.
Kolom 3, 6, 9, 12: Jumlah Ekor Isikan jumlah ternak yang berasal dari kabupatenkota lain.
Kolom 4, 7, 10, 13: Nama KabKota
Tuliskan nama kabupatenkota ternak tersebut berasal.
Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 79
Kolom 5, 8, 11, 14: Kode Diisi di BPS
Isikan kode kabupatenkota ternak tersebut berasal.
Kolom 15: Jumlah
Isikan dengan penjumlahan kolom 2, 3, 6, 9, 12 untuk masing-masing rincian.
BLOK IV. RATA-RATA BERAT TERNAK HIDUP DAN PRODUKSI HASIL PEMOTONGAN
Blok IV digunakan untuk mencatat rata-rata berat ternak hidup, karkas, jeroan, kulit basah, dan produksi lainnya per ekor menurut jenis ternak.
Kolom 1: Jenis Ternak
Jenis ternak terdiri dari sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, dan babi.
Kolom 2: Berat Ternak Hidup
Isikan berat masing-masing ternak ketika masih hidup.
Kolom 3: Karkas
Isikan jumlah produksi karkas tiap ternak. Karkas adalah seluruh daging dan tulang dari ternak yang dipotong tanpa kepala, jeroan, dan kaki bagian bawah.
Kolom 4: Jeroan
Isikan jumlah produksi jeroan tiap ternak. Jeroan adalah organ tubuh bagian dalam dari ternak yang dipotong serta dimanfaatkan.
Kolom 5: Kulit Basah
Isikan jumlah produksi kulit basah. Kulit basah adalah organ tubuh bagian luar kecuali babi dari ternak yang dipotong dalam keadaan basah.
Kolom 6: Produksi Lainnya
Isikan jumlah produksi ternak lainnya antara lain kepala, tanduk, darah, dan kaki bagian bawah.
BLOK V. RATA-RATA HARGA TERNAK HIDUP DAN PRODUKSI HASIL PEMOTONGAN
Blok V digunakan untuk mencatat rata-rata harga ternak hidup per ekor, karkas, jeroan, kulit basah, dan produksi lainnya per Kg menurut jenis ternak.
Kolom 1: Jenis Ternak
Jenis ternak terdiri dari sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, dan babi.
Kolom 2: Ternak Hidup per Ekor
Isikan harga masing-masing ternak hidup per ekor dalam rupiah.
80 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan
Kolom 3: Karkas per Kg
Isikan harga karkas untuk masing-masing ternak per Kg.
Kolom 4: Jeroan per Kg
Isikan harga jeroan untuk masing-masing ternak per Kg.
Kolom 5: Kulit Basah per Kg
Isikan harga kulit basah untuk masing-masing ternak per Kg.
Kolom 6: Produksi Lainnya per Kg
Isikan harga produksi ternak lainnya antara lain kepala, tanduk, darah, dan kaki bagian bawah untuk masing-masing ternak per Kg.
BLOK VI. JUMLAH SAPI DAN KERBAU BETINA YANG DIPOTONG MENURUT ALASAN PEMOTONGAN
Blok VI digunakan untuk mencatat keterangan mengenai jumlah sapi dan kerbau betina yang dipotong karena tidak produktif, positif brucellosis, dan lainnya.
Kolom 1: Jenis Ternak
Jenis ternak terdiri dari sapi dan kerbau betina.
Kolom 2: Tidak produktifMajir
Isikan banyaknya sapi dan kerbau betina yang dipotong karena sudah tidak produktif. Tidak produktifmajir adalah ternak yang tidak dapat memperoleh keturunan, baik secara
alami atau buatan.
Kolom 3: Positif Brucellosis
Isikan banyaknya sapi dan kerbau betina yang dipotong karena positif brucellosis. Positif brucellosis adalah jenis penyakit kelamin pada ternak yang dapat menular serta dapat
mengakibatkan kemandulan pada ternak yang diserang.
Kolom 4: Lainnya
Isikan banyaknya sapi dan kerbau betina yang dipotong karena sakit mendadak, keracunan, dan sebagainya.
Kolom 5: Jumlah
Isikan jumlah kolom 2 s.d. 4 untuk masing-masing rincian. Jumlah sapi dan kerbau betina di kolom 5 harus sama dengan jumlah sapi dan kerbau
betina pada blok II kolom 3 dan 6.
Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 81
BLOK VII. KETERANGAN RESPONDEN
Blok VII digunakan untuk mencatat keterangan mengenai responden.
BLOK VIII. KETERANGAN PETUGAS
Blok VIII digunakan untuk mencatat keterangan mengenai petugas, baik petugas pencacah maupun pengawaspemeriksa.
BLOK IX. CATATAN
Blok IX disediakan untuk mencatat hal –hal yang dianggap perlu sebagai tambahan
informasi dalam pengisian daftar ini.
Tuliskan nama dan jabatan petugas RPH dengan lengkap dan jelas menggunakan huruf balok, kemudian bubuhkan tanda tangan dan stempel RPH.
Tuliskan nama pencacah, tanggal pencacahan, dan tanda tangan pencacah pada rincian 1 sampai dengan 3, serta nama pengawaspemeriksa, tanggal
pengawasan pemeriksaan, dan tanda tangan pengawas pada rincian 4 sampai dengan 6.
82 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan
5.3 TATA CARA PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR-RPH