SPN07 Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik Peternakan

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 97

b. SPN07

SPN07 merupakan bentuk kegiatan yang dilaksanakan atas dasar Perjanjian Swakelola Instansi Pemerintah lainNon Swadana antara Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian Deptan dengan Direktorat Statistik Pertanian, Badan Pusat Statsitik BPS. Berdasarkan kesepakatan kerjasama tersebut, pihak yang memberi Kuasa Swakelola adalah Sekretariat Ditjen Peternakan, Deptan, penanggungjawab atas pelaksanaan dan hasil kerjasama kuasa swakelola adalah Direktorat Statistik Pertanian, BPS. SPN07 bertujuan untuk mendapatkan parameter dalam penghitungan estimasi populasi dan produksi ternak di tingkat provinsi dengan biaya APBN yang dialokasikan pada dana dekonsentrasi dinas untuk biaya kegiatan di daerah. SPN07 dilaksanakan pada Bulan Juli 2007 di seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 75.000 rumah tangga usaha peternakan. Komoditas yang dicakup dalam SPN07 meliputi 14 empat belas jenis ternak yaitu: 1. Sapi Potong 6. Babi 11. ItikItik Manila 2. Sapi Perah 7. Kuda 12. Kelinci 3. Kerbau 8. Ayam Buras 13. Merpati 4. Kambing 9. Ayam Ras Petelur 14. Burung Puyuh 5. Domba 10. Ayam Ras Pedaging Jenis data yang dikumpulkan: 1. Tujuan utama pengusahaan ternak 2. Jumlah ternak menurut umur dan jenis kelamin 3. Jumlah ternak menurut golongan produktivitas 4. Jumlah ternak yang dilakukan inseminasi 5. Mutasi ternak selama setahun Keterbatasan pelaksanaan SPN07 diantaranya adalah: 1. Jumlah sampel 75.000, cakupan wilayah sebanyak 33 provinsi dan 14 komoditas ternak tidak mencukupi untuk sepenuhnya melakukan estimasi pada tingkat provinsi, mengingat penambahan sampel diikuti dengan penambahan komoditas yang sebaran tidak merata. 2. Pergantian blok sensus dikarenakan daerah yang sulit dijangkau, hal ini disebabkan tidak tersedianya biaya operasional daerah sulit. 3. Non respon yang disebabkan oleh jawaban responden, yang umumnya tidak mempunyai catatan khusus untuk kegiatan usaha peternakan. 4. Angka populasi awal Po yang digunakan untuk estimasi populasi tidak dihasilkan dari SPN07 melainkan data dari populasi akhir tahun 2006 hasil SPN06 atau dari 98 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan populasi akhir tahun 2006 ditetapkan oleh Dinas Peternakan Provinsi dan BPS Provinsi. 5. Jadwal kegiatan yang tidak serentak antar daerah akibat dari realisasi pencairan anggaran yang tidak sama, sehingga mempengaruhi target waktu penyelesaian kegiatan 6. Pemahaman tentang arti penting data di masing-masing daerah dirasa masih belum memadai sehingga respon dukungan terhadap kelancaran pelaksanaan masih rendah.

c. SPN08