Sistem Sirkum Australia Gambaran Proses Terjadinya Bumi
37
Geografi SMAMA X
Ketiga sistem pegunungan tersebut bertemu di sekitar Kepulauan Sulu dan Banggai. Indonesia juga merupakan daerah pertemuan rangkaian
Sirkum Mediterania dan rangkaian Sirkum Pasifik, dengan proses pembentukan pegunungan yang masih berlangsung sampai saat ini. Hal
inilah yang menyebabkan di Indonesia banyak terjadi gempa bumi.
Pusat gempa di dalam bumi disebut hiposentrum, sedangkan gempa di permukaan bumi di atas hiposentrum disebut episentrum. Daerah di sekitar
episentrum merupakan daerah paling besar kerusakannya. Episentrum di Indonesia kebanyakan terdapat di bawah permukaan laut sehingga
kerusakan yang terjadi di daratan tidak begitu besar, tetapi bahaya yang lebih besar disebabkan oleh terjadinya tsunami akibat episentrum di tengah
laut. Gempa bumi dapat dipetakan berdasarkan pusat gempa dan skala gempanya, tetapi tidak dapat diperkirakan kapan gempa bumi akan terjadi.
Berikut beberapa macam garis pada peta gempa. a.
Homoseista, adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang dilalui gempa pada waktu yang sama.
b. Isoseista, adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang dilalui
oleh gempa dengan intensitas yang sama. c.
Pleistoseista, adalah garis yang mengelilingi daerah yang mengalami kerusakan terhebat akibat gempa bumi. Pleistoseista ini mengelilingi
episentrum karena kerusakan yang terhebat di sekitar episentrum. Isoseista yang pertama juga merupakan pleistoseista.
Gempa bumi itu merambat melalui tiga macam getaran, sebagai berikut. a.
Getaran longitudinal merapat-merenggang Getaran berasal dari hiposentrum dan bergerak melalui dalam bumi
dengan kecepatan tinggi, yaitu 7–14 km per jam. Getaran ini terjadi paling awal dan merupakan getaran pendahuluan yang pertama
sehingga disebut getaran primer P. Getaran ini belum menimbulkan kerusakan.
b. Getaran transversal naik turun
Getaran transversal atau naik turun berasal dari hiposentrum dan juga bergerak melalui dalam bumi dengan kecepatan antara 4–7 km per
jam. Getaran ini datang setelah getaran longitudinal dan merupakan getaran pendahuluan kedua sehingga disebut getaran sekunder S.
Getaran ini juga belum menimbulkan kerusakan.
c. Getaran gelombang panjang
Getaran ini berasal dari episentrum dan bergerak melalui permukaan bumi dengan kecepatan antara 3,8–3,9 km per jam. Getaran ini
datangnya paling akhir, tetapi merupakan getaran pokok yang sering menimbulkan kerusakan.
38
Geografi SMAMA X
Ada dua macam gempa dilihat dari intensitasnya, yaitu: a.
makroseisme, yaitu gempa yang dapat diketahui tanpa alat karena intensitasnya yang besar;
b. mikroseisme, yaitu gempa yang hanya dapat diketahui dengan meng-
gunakan alat karena intensitasnya yang kecil sekali. Ada tiga macam gempa berdasarkan sebab terjadinya, yaitu sebagai
berikut. a.
Gempa runtuhan terban Gempa runtuhan terjadi karena turunnya atau runtuhnya tanah,
dan biasa terjadi pada daerah tambang yang berbentuk terowongan, pegunungan kapur, atau lubang. Di dalam pegunungan kapur terdapat
gua-gua dan ponor-ponor luweng yang terjadi proses karena pelarutan solusional. Jika atap gua atau lubang itu gugur, timbullah gempa
runtuhan meskipun bahaya yang ditimbulkan relatif kecil dan getaran hanya terjadi di sekitar lokasi runtuhan.
Gambar 2.12 Gempa runtuhan sering terjadi oleh adanya rongga bawah
tanah di daerah gamping sumber: Alam Semesta dan Cuaca, 1981, hlm. 75
b. Gempa vulkanis
Gempa vulkanis terjadi karena pengaruh yang ditimbulkan oleh meletusnya gunung api. Jika gunung api akan meletus, timbullah
tekanan gas dari dalam sumbat kawahnya yang menyebabkan terjadinya getaran yang disebut gempa vulkanis. Gempa tersebut hanya
terasa di sekitar daerah gunung api yang meletus sehingga bahaya gempa ini juga relatif kecil.
Lekuk turun
Tiang batu gamping penopang gua
Lekuk turun
Lekuk dalam berbentuk gua
Stalaktit
Stalagmit Tiang batu gamping
39
Geografi SMAMA X
Contoh gempa vulkanis adalah gempa yang disebabkan oleh letusan Gunung Tambora. Gunung Tambora pada tahun 1815 meletus
dengan dahsyat hingga menewaskan 92.000 orang. Karena kedahsyatannya tercatat dalam sejarah dunia. Kehebatan letusannya
tercatat sekitar 6 juta kali kekuatan bom atom. Gunung ini memiliki garis tengah 60 km pada ketinggian permukaan air laut. Letusan yang
mahadahsyat tersebut telah membentuk kawah dengan lebar sekitar 6 km, dan kedalaman 1.110 meter, menyebarkan sekitar 150 km
3
debu hingga mencapai jarak sejauh 1.300 km. Jawa Tengah dan Kalimantan
dalam jarak sekitar 900 km dari tempat letusan, kejatuhan debu setebal 1 cm. Bongkahan letusan melayang hingga mencapai 44 km. Letusan
Gunung Tambora mengakibatkan gempa vulkanik yang besar.
c. Gempa tektonik
Gempa tektonik terjadi karena gerak ortogenetik. Daerah yang sering kali mengalami gempa ini adalah daerah pegunungan lipatan
muda, yaitu daerah Sirkum Mediterania dan rangkaian Sirkum Pasifik. Gempa ini sering mengakibatkan perpindahan tanah, sehingga gempa
ini disebut gempa dislokasi. Bahaya gempa ini relatif besar karena tanah dapat terjadi pelipatan atau bergeser.
Gambar 2.13 Kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa tektonik di DIY dan
Jawa Tengah sumber: KOMPAS, 28 Mei 2006
Daerah-daerah yang rawan gempa bumi disebabkan oleh kondisi labil dari suatu daerah karena daerah tersebut dilalui oleh jalur pertemuan
lempeng. Daerah itu, antara lain: 1 Balkan, Iran, India, dan Indonesia yang merupakan Rangkaian Sirkum
Mediterania;
40
Geografi SMAMA X
2 Jepang, Filipina, Cile, dan Amerika Tengah yang merupakan Rangkai- an Sirkum Pasifik.
Tabel 2.1
Perbandingan Skala Mercalli dan Skala Richter Skala
Jumlah Kejadian Skala Mercalli
Kerusakan yang Ditimbulkan Richter
per Tahun
3,4 800.00
I Hanya terekam oleh seismograf
3,5–4,2 30.000
II dan III Getaran dirasakan oleh manusia
yang berada dalam ruangan 4,3–4,8
4.800 IV
Getaran dirasakan banyak orang, jendela, dan benda-benda bergetar
4,9–5,4 1.400
V Getaran dirasakan oleh setiap orang,
piring-piring pecah, pintu terbanting, lampu berayun
5,5–6,1 500
VI dan VII Kerusakan kecil pada sejumlah
gedung, pelapis dinding terkelupas, atau dinding runtuh
6,2–6,9 100
VII dan IX Kerusakan cukup besar pada banyak
gedung, cerobong asap runtuh, fondasi rumah bergerak
7,0–7,3 15
X Kerusakan parah pada bangunan,
jembatan patah, dinding retak, bangunan dari batu runtuh
7,4–7,9 4
XI Kerusakan hebat, hampir semua
gedung runtuh 8.0
Satu kejadian XII
Kerusakan total, gelombang gempa dalam
terlihat menjalar di permukaan tanah, 5–10 tahun
benda-benda terlempar ke udara
Sumber: Bahan ajar masa kuliah Geologi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, UNJ, Jakarta, 2006
Latihan Individu
1 . Mengapa di Indonesia terdapat banyak jajaran gunung berapi? Jelaskan
2 . Ada berapa macam getaran yang ditimbulkan oleh peristiwa gempa bumi? Sebutkan dan jelaskan
3 . Apakah akibat yang ditimbulkan jika terjadi tabrakan antara Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia di wilayah Indonesia?
Jelaskan
41
Geografi SMAMA X