Dua Lempeng Saling Menjauh

31 Geografi SMAMA X Lempengan 1 Lempengan 2 Zona Subduksi Palung Pegunungan Lipatan Lempengan 3 Pegunungan menyebar Patahan ubah Lempengan 4 3 terjadinya aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal dan hamparan lelehan lava yang encer; 4 munculnya aktivitas gempa di dasar laut dan sekitarnya. Tanggul dasar laut terjadi akibat proses vulkanisme yang bertumpuk sepanjang celah. Sebagai contoh yang terdapat di Lautan Atlantik, memanjang dari kutub utara sampai mendekati kutub selatan. Celah ini menjadikan Benua Amerika bergerak saling menjauh dengan Benua Afrika dan Benua Eropa. Gambar 2.6 Terjadinya tabrakan antarlempeng yang menimbulkan penunjaman lempeng tektonik membentuk pegunungan-pegunungan besar sumber: Alam Semesta dan Bumi, 1983, Gramedia, hlm. 75

b. Dua Lempeng Saling Bertemu

Fenomena yang terjadi jika dua lempeng saling bertemu adalah sebagai berikut: 1 lempeng dasar samudra menunjam ke bawah lempeng benua; 2 merupakan daerah hiposentra gempa dangkal dan gempa dalam; 3 terjadinya aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi; 4 terbentuk palung laut di tempat tumbukan itu terjadi; 5 pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan tempat munculnya deretan pegunungan; 6 timbunan sedimen campuran yang dalam istilah geologi disebut batuan bancuh atau melange; 7 penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng. Menunjamnya lempeng dasar samudra disebabkan oleh desakan lempeng benua yang lebih tebal dan keras, dan di tempat inilah terbentuk palung laut, yaitu dasar laut yang dalam dan memanjang. Dampak dari pergerakan lempeng terhadap wilayah Indonesia, membuat wilayah Indonesia rawan akan gempa bumi. 32 Geografi SMAMA X Indonesia terdapat pertemuan tiga lempeng, yaitu lempeng Pasifik, lempeng Eurasia, dan lempeng Indo-Australia. Jenis batas antara kedua lempeng ini adalah konvergen. Lempeng Indo-Australia adalah lempeng yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia. Selain itu, di bagian timur, bertemu tiga lempeng tektonik sekaligus, yaitu lempeng Filipina, Pasifik, dan Indo-Australia. Adanya pergerakan subduksi antara dua lempeng menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudra. Demikian pula subduksi antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatra dan deretan gunung berapi di sepanjang pulau Jawa, Bali, dan Lombok, serta parit samudra yang tak lain adalah Parit Jawa Sunda. Lempeng tektonik terus bergerak. Suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau benturan yang cukup keras. Jika ini terjadi, timbullah gempa dan tsunami, dan meningkatnya kenaikan magma ke permukaan. Jadi, tidak heran jika terjadi gempa yang bersumber dari dasar Samudra Hindia, yang sering kali diikuti dengan tsunami, aktivitas gunung berapi di sepanjang Pulau Sumatra dan Jawa juga turut meningkat. Sebagai contoh adalah Palung Jawa yang merupakan tempat pertemuan antara lempeng Benua Asia dan lempeng dasar Samudra Hindia. Begitu juga dengan palung Laut Jepang, Palung Guam, dan Palung Mindanau Palung Mariana Samudra Pasifik di Filipina, semuanya merupakan tempat lempeng dasar Samudra Pasifik menunjam ke bawah lempeng Benua Asia. Munculnya deretan Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Kepulauan Nusa Tenggara, dan Pulau Timor adalah akibat dari pembentukan lempeng benua. Di sepanjang pegunungan dan pulau-pulau itu bermunculan puncak gunung api, lipatan, dan retakan. Gambar 2.7 Peta Tektonik dan sebaran gunung api di Indonesia sumber: Encarta Encyclopedia, 2006 Lempeng Eurasia Lempeng Pasifik Lempeng Indo-Australia Peta Jalur Sabuk Gempa Bumi Gunung api Jalur Sabuk Gempa