Ciri dan Proses Pembentukan Tanah di Indonesia
90
Geografi SMAMA X
Sifat-Sifat Tanah yang Dapat Diamati di Lapangan
Sifat-sifat fisik tanah yang dapat diamati di lapangan, antara lain, sebagai berikut.
a Warna tanah, merupakan petunjuk sifat fisik tanah. Perbedaan warna
tanah disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan organiknya. Semakin tinggi kandungan bahan organik, warna yang terjadi semakin
tua atau gelap. Pada lapisan atas kandungan bahan organiknya lebih tinggi daripada tanah pada lapisan bawah, sehingga semakin ke atas
warnanya semakin tua. Selain itu, kandungan Fe juga berpengaruh pada warna tanah. Tanah yang mengandung Fe++ keadaan reduksi akan
berwarna abu-abu, contohnya tanah yang tergenang air. Tanah yang mengandung Fe+++ keadaan oksidasi akan berwarna merah
kecokelatan, contohnya tanah berdrainase baik. Untuk menentukan jenis tanah berdasarkan warnanya, dapat dilihat Klasifikasi Munsel Soil Colour
Chart.
b Batas horizon, merupakan batas antara horizon yang satu dengan yang
lainnya. Batas horizon ini dibedakan menjadi batasan yang nyata dengan lebar peralihan 6,5–125 cm dan batasan yang baru dengan
lebar peralihan 12,5 cm.
c Tekstur tanah, merupakan ukuran butiran tanah yang dapat
menunjukkan kasar halusnya tanah. Tekstur tanah terdiri dari bahan kasar dan bahan halus pasir, debu, dan liat. Bahan kasar adalah bahan
yang berukuran 2 mm.
d Struktur tanah, adalah ikatan antarbutiran-butiran pasir, debu dan liat
oleh bahan organik atau oksida besi yang membentuk gumpalan. Struktur tanah menurut bentuknya dibedakan menjadi bentuk
lempung, prisma, tiang, gumpal, granular, dan remah.
e Drainase tanah, adalah kemampuan tanah untuk menyerap air yang
berada di atas permukaannya. Tanah berdrainase baik berwarna merah kecokelatan, sedangkan tanah berdrainase buruk biasanya berwarna
keabu-abuan karena sering tergenang air dan terjadi reduksi Fe, sehingga kurang baik untuk ditanami karena keadaan tanah yang lembap dapat
memicu tumbuhnya jamur dan bakteri.
f Konsistensi, sangat berpengaruh terhadap teknis pengolahan tanah.
Pada kondisi agak basah dapat dibedakan menjadi tanah gembur mudah diolah, tidak lengket, dan gumpalan mudah dihancurkan dan
tanah teguh sulit diolah, lengket, dan gumpalan sulit dihancurkan. Dalam keadaan kering dapat dibedakan menjadi tanah lunak dan tanah
keras.
Jenis tanah berdasarkan bahan induk pembentuk tanah dapat dibedakan menjadi berikut.
91
Geografi SMAMA X
a Tanah oganosol, merupakan tanah yang terbentuk dari bahan induk
organik tanah gambut dan hutan rawa dengan iklim basah pada curah hujan 2.500 mmtahun. Tanah organosol banyak mengandung
unsur hara dan biasanya terdapat di daerah pasang surut seperti Jawa, pantai barat Sumatra, pantai timur Kalimantan, dan pantai barat
Papua.
b Tanah podzolik merah kuning, merupakan perkembangan dari tanah
mineral yang berasal dari batuan pasir kuarsa, tuff vulkanis bersifat asam dan tersebar di daerah beriklim basah tanpa bulan kering dengan
curah hujan 2.500 mmtahun. Tanah podzolik ini banyak terdapat di Nusa Tenggara Barat.
c Tanah aluvial, merupakan tanah yang terbentuk dari endapan lumpur
yang terbawa oleh air sungai. Tanah ini banyak mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan sehingga sangat subur. Tanah
aluvial banyak terdapat di Sumatra bagian timur, Kalimantan bagian tengah dan timur, Jawa bagian utara, dan Papua bagian selatan.
d Tanah vulkanis, merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan
vulkanis, lava yang telah membeku effusif atau dari abu letusan gunung berapi yang telah membeku efflata. Tanah ini sangat subur untuk
pertanian karena merupakan tanah tuff yang berasal dari abu letusan gunung berapi, misalnya, di Lampung, Palembang, dan Sumatra Barat.
Tanah vulkanis terdapat di Jawa, Sumatra, Bali, dan wilayah-wilayah yang ada gunung apinya.
e Tanah humus, biasa disebut dengan bunga tanah, tanah ini berasal
dari pembusukan tumbuh-tumbuhan yang jatuh di atasnya. Tanah ini banyak mengandung humus yang sangat subur untuk tanaman.
f Tanah pasir, merupakan tanah yang berasal dari pelapukan batuan
pasir. Tanah ini hanya mengandung sedikit bahan organik sehingga kurang baik untuk pertanian, dan banyak terdapat di daerah pantai
barat Sumatra Barat, Sulawesi, dan Jawa Barat.
g Tanah laterit atau tanah merah, merupakan tanah yang kaya zat besi
dan aluminium. Tanah ini bukan merupakan tanah yang subur karena usianya sudah tua.
Latihan Individu
1. Jelaskan apa saja yang menyebabkan pelapukan tanah 2. Apa hubungan tekstur tanah dengan permeabilitas tanah?
3. Mengapa drainase tanah sangat penting artinya bagi pertumbuhan
tanaman? 4. Apakah konsistensi tanah berhubungan dengan pengolahan tanah?
Jelaskan
92
Geografi SMAMA X