Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan

85 Geografi SMAMA X Menurut Davis, 1996, secara garis besar terdapat lima sistem klasifikasi lahan basah, yaitu: 1 kawasan sungai, meliputi lahan basah yang terdapat di sepanjang sungai; 2 kawasan laut, yang meliputi kelompok basah, pesisir yang asin, termasuk pantai berbatu, terumbu karang, dan padang lumut; 3 kawasan danau, meliputi semua lahan basah yang berhubungan dengan danau dan biasanya berair tawar; 4 kawasan muara, yang meliputi sungai, delta, rawa pasang surut yang berair payau, dan hutan bakau; 5 kawasan rawa, yang meliputi tempat-tempat yang bersifat ”merawa” berair, tergenang, lembap, misalnya, hutan rawa air tawar, hutan rawa gambut, dan rawa rumput. Selain itu, termasuk pula dalam klasifikasi itu adalah klasifikasi lahan basah buatan seperti tambak ikan atau udang, sawah, reservoir, kanal, bendungan, kolam ikan, dan danau garam. Lahan kering meliputi seluruh daratan di permukaan bumi yang kering dan tidak tertutup air. Sejauh ini pemanfaatan lahan potensial belum dilakukan secara optimal oleh manusia. Keadaan ini terjadi karena beberapa kendala, sebagai contoh tingginya suhu di padang pasir, letak daerah yang sangat tinggi, terjalnya lereng, ataupun adanya daerah yang tertutup salju. Meski belum optimal, upaya pelestarian dan peningkatan manfaat lahan- lahan potensial tetap dilaksanakan, antara lain, dengan cara sebagai berikut: 1 adanya keserasian dan keseimbangan fungsi dan intensitas penggunaan lahan pada wilayah tertentu; 2 perencanaan yang matang tentang penggunaan lahan kota agar jangan sampai menimbulkan dampak pencemaran; 3 adanya perencanaan penggunaan lahan; 4 pengoptimalan penggunaan lahan bagi kepentingan manusia; 5 diadakan pengkajian terhadap kebijakan tata ruang, perizinan, dan pajak dalam kaitannya dengan konversi penggunaan lahan; 6 perlu diperhatikan teknologi pengolahan tanah, penghijauan, reboisasi, dan pembuatan sengkedan, khususnya di daerah-daerah perbukitan; 7 adanya pemisahan penggunaan lahan untuk permukiman, industri, pertanian, perkantoran, dan usaha-usaha lainnya; 8 dibuatnya peraturan perundang-undangan yang meliputi pengalihan hak atas tanah untuk kepentingan umum dan peraturan perpajakan; 9 adanya usaha permukiman penduduk dan pengendalian peladang berpindah; 10 adanya pengelolaan yang baik pada daerah-daerah aliran sungai, daerah pesisir, dan daerah sekitar lautan. 86 Geografi SMAMA X

e. Degradasi Lahan dan Terjadinya Tanah Kritis dan Tandus

Berbagai variasi bentuk muka bumi adalah adanya dataran tinggi, dataran rendah, daerah sedang, daerah yang subur, daerah yang tandus, daerah yang mengandung mineral, daerah yang tidak mengandung mineral, dan sebagainya. Terdapatnya bentuk dan letak muka bumi yang bervariasi tersebut menimbulkan berbagai pengaruh, di antaranya: 1 sebagai penentu ada tidaknya mineral yang terkandung dalam batuan; 2 perbedaan suhu yang berpengaruh terhadap jenis tanaman; 3 tingkat kepadatan penduduk, sebagai contoh kepadatan penduduk akan lebih terpusat pada daerah-daerah yang mempunyai kesuburan tinggi atau daerah-daerah yang kaya barang tambang jika dibanding- kan dengan daerah yang tandus; 4 daerah yang subur, cukup hujan, mempunyai jenis vegetasi dan fauna yang beragam. Di daerah-daerah tertentu seperti daerah Pulau Timor, pulau-pulau karang di Maluku, Jawa Pegunungan Seribu, Pegunungan Kendeng jenis tanahnya kapur sehingga memiliki sifat kurang subur dan kurang dapat menyimpan air; 5 di daerah-daerah tertentu yang tanahnya mengandung endapan vulkanik, bersifat sangat subur seperti Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Maluku; 6 adanya pertimbangan tentang keadaan topografi sebelum melakukan pembangunan bangunan-bangunan seperti jembatan, gedung, dan jalan-jalan raya; 7 di daerah-daerah tertentu seperti di Pulau Kalimantan tanahnya hanya sedikit mengandung mineral yang sebagian besar hanyut terkikis dan tercuci terus-menerus oleh hujan sehingga mengakibatkan tanahnya tidak subur. Harus diperhatikan bahwa tanah yang subur dapat saja menjadi tanah yang tidak subur, tandus, dan kritis. Hal ini disebabkan oleh salahnya pengolahan tanah, seperti tidak diolah dan tidak dipupuk sehingga tanah mengalami degradasi. Keadaan ini akan memunculkan apa yang disebut lahan kritis, yaitu tanah rusak, tandus, dan tidak ada vegetasi yang tumbuh di atasnya yang lama-kelamaan akan menjadi padang pasir atau bukit padas dan batu. Tingkat kesuburan di lahan kritis ini mendekati nol sehingga tidak dapat ditanami sama sekali. Lahan kritis dapat terjadi karena beberapa hal, yaitu: 1 bencana alam, seperti letusan gunung api, gempa bumi, banjir, dan tanah longsor; 2 perbuatan manusia, seperti penggundulan hutan, pembuangan limbah industri, pembuangan sampah plastik sembarangan, penggalian barang tambang tanpa pengawasan, kebakaran hutan, dan peladangan ber- pindah-pindah. 87 Geografi SMAMA X Tugas Kelompok 1 . Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang lahan kritis dan lahan potensial 2 . Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan erosi es 3 . Apakah yang dimaksud lahan kritis itu? Jelaskan Uji Kompetensi

I. Pilih salah satu jawaban yang kamu anggap paling tepat

1 . Lapisan batuan atau kulit bumi yang mengikuti bentuk bumi yang bulat adalah …. a. litosfer d. biosfer b. barisfer e. eksosfer c. atmosfer 2 . Bahan padat yang terbentuk dari lapisan nife niccolum = nikel dan ferrum = besi dengan jari-jari ±3.470 km dan batas luar lebih kurang 2.900 km di bawah permukaan bumi dan merupakan lapisan inti bumi adalah .... a. litosfer d. biosfer b. barisfer e. eksosfer c. atmosfer 3 . Pelapukan batuan beku menyebabkan struktur batuan yang mudah lepas, mudah terbawa air, angin, atau es. Bagian yang terangkut ini akan terendap di suatu tempat. Bagian batuan yang mengendap ini lama-kelamaan akan menumpuk dan mengeras membentuk batuan …. a. granit d. pualam b. marmer e. konglomerat c. sedimen 4 . Di bawah ini yang termasuk gunung api Maar adalah gunung …. a. Lamongan di Jawa Timur b. Ciremai di Jawa Barat c. Krakatau di Selat Sunda d. Merapi di Jawa Tengah e. Agung di Bali 5 . Tenaga yang mengubah bentuk permukaan bumi yang berasal dari dalam bumi disebut tenaga …. a. endogen d. endofer b. eksogen e. vulkanik c. eksofer