42
Geografi SMAMA X
Gambar 2.14 Galaksi sumber: Astronomy Today, Eric
Chaisson, Steve Mcmillan, 1996, hlm. 54
Keberadaan galaksi dapat dilihat atau dideteksi dengan teleskop. Beberapa bentuk galaksi di jagad raya, antara lain, sebagai berikut.
a. Galaksi bentuk spiral. Pada galaksi ini terlihat adanya roda-roda
Catherina di dalamnya, dengan lengan-lengan berbentuk spiral yang keluar dari pusat yang terang. Sekitar 60 dari galaksi berbentuk
spiral.
b. Galaksi bentuk spiral berpalang. Pada galaksi ini terlihat dari bagian ujung
suatu pusat keluar lengan-lengan spiral galaksi. Sekitar 18 dari jumlah galaksi di jagad raya ini berupa spiral-spiral ataupun spiral-spiral yang
terpotong.
c. Galaksi bentuk elips. Galaksi ini berbentuk elips, dari berbentuk hampir
menyerupai bola kaki sampai pada bentuk yang sangat lonjong seperti bola rugby. Sekitar 18 galaksi di jagad raya berbentuk elips.
d. Galaksi bentuk tak beraturan. Galaksi berbentuk tak beraturan, atau tidak
mempunyai bentuk tertentu, sekitar 4 galaksi di jagad raya berbentuk tak beraturan.
Galaksi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1 sumber cahaya berasal dari galaksi itu sendiri dan bukan merupakan
cahaya pantulan; 2 antara galaksi satu dengan yang lain mempunyai jarak jutaan tahun
cahaya; 3 galaksi-galaksi lainnya dapat terlihat berada di luar Galaksi Bimasakti;
4 galaksi punya bentukan tertentu, misalnya: bentuk spiral, bentuk spiral berpalang, bentuk elips, dan bentuk tidak beraturan.
43
Geografi SMAMA X
Gambar 2.15 Beberapa macam bentuk galaksi hasil pengamatan teropong dari
bumi sumber: Astronomy Today, Eric Chaisson, Steve Mcmillan, 1996
Ruang antara galaksi yang satu dengan yang lainnya berisi zat intergalaksi yang juga dapat disebut zat interstellair yang berisikan proton,
elektron, dan ion lain yang bergerak simpang siur dalam jagad raya. Ahli astronomi yang banyak menjelaskan tentang galaksi, antara lain: Edwin
Hubble, Nu Mayol, dan Harlow Shapley.
2. Jagad Raya
Apakah yang disebut jagad raya? Bagaimanakah bentuk jagad raya? Teori-teori jagad raya telah banyak dikemukakan para ahli astronomi. Teori
ini telah berkembang sepanjang waktu sejalan dengan kecanggihan teknologi dan kemajuan ilmu pengetahuan manusia. Para ahli astronomi telah banyak
mengungkap rahasia alam semesta, jika manusia melihat ke angkasa seolah- olah batas pandang kita berbentuk setengah lingkaran dikatakan para ahli
astronomi “Bola Langit”. Bola langit adalah suatu ruang space yang tak terhingga luasnya dan seolah-olah berbentuk lingkaran seperti bola. Jagad
raya adalah alam semesta yang sangat luas dan tidak terukur, terdiri atas berjuta benda-benda angkasa, dan beribu-ribu kabut gas atau kelompok
nebula, kemudian kabut gas tersebut tersusun menjadi gugusan bintang. Proses tersebut tidak berlangsung cepat, tetapi terbentuk berjuta-juta tahun
lamanya. Galaksi kita, yaitu Bimasakti, terletak di antara kabut gas tersebut, yang mempunyai bentuk spiral. Selain itu, terdapat kabut spiral lain yang
terkenal yaitu kabut Andromeda yang letaknya paling dekat dengan Bimasakti.
Keterangan:
a. bentuk spiral b. bentuk spiral berpalang
c. bentuk elips d. bentuk tak beraturan
a
b c
d
44
Geografi SMAMA X
Galaksi Bimasakti disebut juga Milky Way Inggris dan De Melkweg Belanda, astronom yang pernah menyelidiki galaksi ini di antaranya
Kapteyn Seeliger, Charlier, dan Shapley. Galaksi Bimasakti dapat disimpul- kan sebagai berikut.
1 Inti Galaksi Bimasakti terletak di arah gugusan bintang sagitarius
± 35 juta tahun cahaya dari matahari. 2 Bimasakti berbentuk keping atau roda cakram, dan porosnya sebagai
inti sistem. 3 Corak atau struktur spiral dengan massa lebih kurang 100 miliar massa
matahari yang sebagian besar tidak terlihat dalam kabut gelap atau bintang yang hampir padam.
4 Garis tengah susunan perbintangan 80.000–10.000 tahun cahaya dan tebalnya 3.000 tahun cahaya sampai mencapai 15.000 tahun cahaya
di tengahnya. 5 Matahari berada pada jarak 30.000–35.000 tahun cahaya dari pusat
sistem galaksi. 6 Matahari dengan bintang-bintang lain sebagai sistem lokal dalam ruang
matahari berada. Kecepatan berputar 450 kmdetik dalam waktu 225 juta tahun kosmis untuk sekali berputar lengkap.
Benda angkasa lain yang berupa bintang-bintang juga bertaburan di langit. Bintang memancarkan cahaya dan panas sendiri karena suhu yang
tinggi. Salah satu contoh bintang adalah matahari. Beberapa teori tentang terjadinya jagad raya adalah sebagai berikut.
a. Teori Jagad Raya Mengembang