Prinsip-Prinsip Geografi dan Unsur Pokok Geografi

10 Geografi SMAMA X Dalam geografi terdapat dua unsur pokok, yaitu keadaan alam dan keadaan manusia. Keadaan alam meliputi kekuatan alam, proses-proses yang terjadi serta unsur-unsur fisik, topologi, dan biotik. Keadaan manusia meliputi lingkungan sosial, bentang alam, budi daya, dan masyarakat. Keadaan alam tidak sedinamis keadaan manusia karena perubahannya yang lambat. Dengan kreativitas dan dorongan untuk lebih maju menjadikan keadaan manusia mengalami perubahan yang lebih cepat jika dibandingkan dengan keadaan alam. Unsur-unsur fisik meliputi iklim, cuaca, keadaan air, relief, tanah, serta keadaan hasil tambang dan mineral. Pengaruh topografi, antara lain, letak, luas, bentuk, dan batas suatu wilayah. Pengaruh letak dapat dibedakan menjadi letak astronomis, letak geologis, letak geomorfologis, letak geografis, letak maritim, letak ekonomis, dan letak sosiokultural. Letak astronomis adalah letak yang dihubungkan oleh garis lintang dan garis bujur sehingga membentuk titik koordinat. Garis lintang adalah garis paralel pola bumi yang sejajar dengan ekuatorkhatulistiwa, yang terdiri dari garis lintang utara LU dan garis lintang selatan LS. Jarak antarlintang diukur dengan derajat °. Garis bujur adalah garis yang menghubungkan kutub selatan dan kutub utara dan tegak lurus dengan garis lintang. Meridian Greenwich adalah meridian nol atau meridian pangkal atau garis bujur 0° yang disepakati dalam Kongres Meridian Internasional di Washington tahun 1884. Secara astronomis, dilihat dari letak garis lintangnya, Indonesia terletak di antara 6° LU–11° LS, berarti sebagian besar wilayah Indonesia terletak di belahan bumi selatan dengan batas paling utara 6° LU dan batas paling selatan 11° LS, serta jarak lintang 17°. Jika dilihat dari letak garis bujur Indonesia terletak di belahan bumi timur diukur dari garis bujur 0° dengan batas paling barat 95° BT dan batas paling timur 141° BT serta jarak bujur 46°. Perbedaan garis bujur dapat menyebabkan perbedaan waktu. Di wilayah Indonesia waktu terbagi menjadi tiga daerah waktu yaitu: a. Waktu Indonesia Bagian Barat WIB, berdasar meridian pangkal 105° BT yang mencakup seluruh wilayah Pulau Jawa, Pulau Sumatra, Provinsi Kalimantan Tengah, dan Provinsi Kalimantan Barat dengan selisih waktu 7 jam lebih awal daripada waktu Greenwich. b. Waktu Indonesia Bagian Tengah WITA, berdasar meridian pangkal 120° BT, yang mencakup wilayah Pulau Bali, NTB, NTT, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, dan seluruh provinsi di Sulawesi, dengan selisih waktu 8 jam lebih awal daripada waktu Greenwich. c. Waktu Indonesia Bagian Timur WIT, berdasar meridian pangkal 135° BT yang mencakup seluruh wilayah Provinsi Papua, Maluku, dan Maluku Utara, dengan selisih waktu 9 jam lebih awal daripada waktu Greenwich. 11 Geografi SMAMA X Keliling bumi kita adalah 360°, sedangkan jumlah pembagian waktu dunia 24 jam dalam 1 hari. Hasil pembagian keliling bumi dengan pembagian waktu dunia adalah 15°, sehingga setiap perputaran bumi 15° terjadi perbedaan waktu 1 jam. Gambar 1.3. Peta pembagian daerah waktu di Indonesia sumber: Atlas Indonesia dan Dunia, Aneka Ilmu, 2005, hlm. 5 Letak geologis adalah letak suatu negara atau daerah berdasarkan struktur batuan yang ada di muka bumi. Letak geologis Indo- nesia dilalui oleh dua jalur pegunungan muda, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania Sirkum Alpen Banda. Pengaruh pertemu- an dua sirkum di wilayah Indonesia memiliki banyak gunung api vulkanik yang membawa kesuburan tanah, tetapi menyebabkan wilayah kita rawan gempa bumi. 100°BT 110°BT 120°BT 130°BT 140°BT 10° LS 10° LS 0° 10° LS 10° LS 0° 100°BT 110°BT 120°BT 130°BT 140°BT S I RKUM M EDIT ER AN IA S IR KU M P ASIFI K Gambar 1.4 Rangkaian Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik sumber: Planet Bumi,1985, hlm. 14 12 Geografi SMAMA X Letak geomorfologis adalah letak yang berdasarkan pada morfologi dari suatu tempat di permukaan bumi. Letak geomorfologis Indonesia sangat dipengaruhi oleh proses geologis yang terjadi. Bervariasinya bentuk lahan landform di Indonesia menimbulkan terjadinya perbedaan letak geomorfologis. Hal itu menyebabkan: a. perbedaan mineral dan bahan tambang daerah yang satu dengan daerah yang lain; b. perbedaan jenis-jenis tanaman yang disebabkan oleh perbedaan suhu daerah yang satu dengan yang lainnya; c. perbedaan kepadatan dan persebaran penduduk karena perbedaan topografinya. Letak geografis adalah letak berdasarkan kenyataan posisi suatu daerah di bola bumi dibandingkan dengan posisi daerah lain. Secara geografis Indonesia terletak di antara 6° LU–11° LS dan 95° BT–141° BT, antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, antara Benua Asia dan Benua Australia. Gambar 1.5 Letak Indonesia antara dua benua dan dua samudra sumber: Dokumen Balai Pustaka, 2007 Letak maritim merupakan letak suatu daerah ditinjau dari sudut kelautan. Letak maritim Indonesia yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar yaitu Samudra Pasifik di sebelah timur, Samudra Hindia di sebelah selatan, dan Laut Cina Selatan di sebelah utara. 13 Geografi SMAMA X Letak ekonomis adalah letak suatu wilayah atau negara dilihat dari jalur dan kehidupan ekonomi suatu negara terhadap negara lain. Letak ekonomis Indonesia berada di persimpangan jalur perdagangan karena Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia. Selain itu, Indonesia juga berdekatan dengan Singapura dan Malaysia yang selalu membutuhkan suplai hasil pertanian dari Indonesia yang merupakan negara agraris yang kaya akan hasil pertaniannya. Letak sosiokultural adalah letak suatu negara berdasarkan keadaan sosial dan budaya daerah tersebut terhadap budaya daerah yang berdekatan. Indonesia dan negara-negara tetangga di Asia Tenggara memiliki banyak kesamaan sosial dan budaya, sehingga dari segi ini dapat dibentuk berbagai kerja sama antarnegara ASEAN. Luas wilayah negara Indonesia adalah 9,8 juta km 2 yang terdiri dari lautan dan daratan yang berupa pulau kecil dan pulau besar, sehingga dikatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. 7,9 juta km 2 atau 81 wilayah Indonesia terdiri dari lautan, sedangkan daratannya ±1,9 juta km 2 atau 19. Wilayah Indonesia terdiri dari 18.110 pulau, 6.004 pulau telah memiliki nama, dan yang berpenghuni sebanyak 931 pulau. Semakin luas suatu wilayah semakin besar kesempatannya untuk memperoleh keuntungan dengan keleluasaan ruang dan kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Tabel 1.1 Luas Pulau-Pulau di Indonesia No. Nama Pulau Luas Km 2 1. Kalimantan wilayah RI 574.194 2. Sumatra 480.847 3. Papua Irian Jaya 365.466 4. Sulawesi 191.671 5. Jawa dan Madura 127.569 6. Maluku 77.870 7. Bali dan Nusa Tenggara 73.137 Luas daratan Indonesia 1.890.754 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2003, dihitung dari luas tiap provinsi Dari negara-negara di dunia, luas wilayah Kepulauan Indonesia menduduki urutan ke-13, sedangkan di Asia Tenggara, luas Kepulauan Indonesia menduduki urutan pertama atau negara yang terluas. 14 Geografi SMAMA X Tabel 1.2 Luas Daratan Indonesia Dibandingkan dengan Luas Daratan Negara Lain No. Nama Negara Luas Km 2 No. Nama Negara Luas Km 2 1. Rusia 17.075.200 12. Meksiko 1.964.382 2. Kanada 9.970.610

13. Indonesia

1.890.754 3. RRC 9.571.300 14. Myanmar 676.552 4. Brasil 8.547.404 15. Thailand 513.115 5. Amerika Serikat 9.629.047 16. Filipina 300.000 6. Australia 7.682.300 17. Vietnam 331.690 7. India 3.165.596 18. Malaysia 329.758 8. Argentina 2.780.400 19. Laos 236.800 9. Arab Saudi 2.240.000 20. Kamboja 181.035 10. Sudan 2.505.800 21. Brunei 5.765 11. Kongo 2.344.885 22. Singapura 648 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2003 Gambar 1.6 Peta perbandingan luas Indonesia dengan luas benua di dunia sumber: Dokumen Balai Pustaka, 2006 Keterangan: gambar kotak mewakili luas wilayah Indonesia Indonesia Australia Afrika Eropa Asia Amerika 15 Geografi SMAMA X

D. Aspek Geografi

Geografi merupakan ilmu yang bermanfaat sepanjang hayat dan berguna bagi peningkatan kesejahteraan manusia. Bidang kajian aspek geografi meliputi hubungan kausal dan spasial kehidupan manusia di lingkungan yang terintegrasi baik secara fisik, sosial, maupun budaya. Analisis keruangan bagi seorang ahli geografi merupakan hal pokok yang harus dipahami karena mengkaji berbagai aspek, baik secara fisik, sosial, lokasi, maupun aktivitas manusia. Variabel ini berbeda dari suatu tempat dengan tempat yang lainnya. Faktor yang memengaruhi pola distribusi keruangan atau persebaran unsur, biasanya terkait dengan banyak faktor. Contoh keterkaitan antara lereng dengan erosi, jenis tanah dan vegetasi. Aspek fisik dengan aspek sosial, misalnya, antara bentuk lahan dengan permukiman atau bentuk lahan dengan transportasi. Contoh lain adalah keterkaitan antara sesama aspek sosial, misalnya, jarak rumah dari jalan dengan kepadatan rumah atau dengan nilai tanah.

1. Aspek Lokasi

Konsep lokasi merupakan jawaban dari pertanyaan “di mana” where. Aspek lokasi dibedakan atas lokasi absolut dan lokasi relatif. a. Lokasi absolut menunjukkan letak suatu titik secara tetap terhadap sistem grid jaring atau sistem koordinat. Untuk letak suatu titik secara absolut di permukaan bumi ditentukan oleh garis bujur meridian dan garis lintang paralel. Lokasi absolut disebut juga letak astronomis. Letak absolut suatu titik bersifat tetap, walaupun kondisi dan situasi sekitar titik tersebut mengalami perubahan karena faktor politik. b. Lokasi relatif. Lokasi ini dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi sekitar lokasi tersebut. Contoh: hulu Sungai Kapuas, mungkin tidak terlalu penting bagi sebagian besar orang. Akan tetapi, pada saat ditemukan emas atau minyak bumi, lokasi tersebut akan menjadi sangat penting dan bernilai ekonomi tinggi. Lokasi relatif berkaitan dengan kondisi dan situasi sekitarnya dapat memberikan keuntungan, tetapi juga dapat memberikan kerugian. Lokasi tanah yang berada di jalur ekonomi, harganya dapat sangat mahal. Namun, juga menjadi lokasi yang kurang diminati untuk tempat tinggal bagi golongan tertentu. Hal ini karena faktor kebisingan dan polusi yang dihasilkan kendaraan bermotor. Lokasi atau letak relatif sering juga disebut letak geografis.

2. Aspek Jarak

Aspek jarak memiliki peran yang penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan pertahanan. Jarak merupakan faktor pembatas yang bersifat alami. Konsep jarak bersifat relatif karena adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan transportasi. Jarak dapat dinyatakan dengan