50
Geografi SMAMA X
f. Saturnus
Planet Saturnus ditemukan pada abad ke-18 setelah planet Uranus. Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 29–30
tahun, sekali berotasi memerlukan waktu 387 hari. Saturnus mempunyai atmosfer yang hampir sama dengan Yupiter, yaitu terdiri atas unsur-unsur
amonia. Saturnus mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan planet lain, di antaranya memiliki cincin, terdiri atas tiga bagian yang konsentris, yaitu
bagian dalam, gelang berbentuk khas dusky ring, dan bagian luar. Cassini gelang yang paling terang adalah gelang bagian dalam, dan planet ini
memiliki 9 buah satelit.
Tebal cincin Saturnus kurang lebih antara 10 sampai 100 meter saja, unsur-unsurnya mengandung butiran es dan sangat halus. Lebar cincin
sekitar 275.000 kilometer. Planet ini nomor 3 paling terang di antara ke sembilan planet. Saturnus mempunyai 10 satelit yang mengelilinginya. Jarak
antara Saturnus dan Matahari adalah 1.427.000.000 kilometer.
g. Uranus
Planet Uranus baru ditemukan pada tahun 1781 oleh William Herschel di Inggris yang semula disangka komet. Mulanya planet ini dinamakan
Gregorium Titus sebagai penghargaan kepada Raja Georgia III. Akan tetapi, para astronom menyebutnya Planet Herschel, kemudian oleh Boscho disebut
dengan Uranus.
Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 84 tahun dengan waktu rotasi 369 hari. Planet ini mempunyai dua buah
satelit. Garis tengah planet ini 19.750 kilometer. Uranus mempunyai keistimewaan bahwa sumbunya terletak sebidang dengan bidang
revolusinya. Jarak Uranus dengan Matahari adalah 2.863.840.000 kilometer.
h. Neptunus
Planet Neptunus ditemukan oleh Bonvard pada tahun 1821 di Paris, Prancis. Jika dilihat dari bentuknya Neptunus merupakan saudara kembar
Uranus, terutama besarnya. Radiusnya sekitar 4 kali radius bumi. Garis tengahnya kurang lebih 53.000 kilometer. Waktu yang digunakan untuk
mengelilingi matahari kurang lebih 164,79 tahun, sedangkan rotasinya 15 jam.
Susunan atmosfernya terdiri atas metana. Planet ini mempunyai lima satelit. Dari lima satelit ini ada dua satelit besar yang diberi nama Triton
dan Nereid.
i. Status Pluto dan Sedna
Pluto bukan lagi merupakan salah satu planet di sistem tata surya kita. Voting yang dilakukan sekira 424 ahli astronomi dari seluruh dunia
menghasilkan keputusan dramatis sekaligus bersejarah, mencopot status Pluto sebagai planet. Akibatnya, Pluto yang selama ini dikenal sebagai planet
51
Geografi SMAMA X
terkecil dan menempati urutan kesembilan-harus “terpental” dari daftar planet anggota tata surya. Dengan demikian, berdasarkan resolusi ke-26
IAU, jumlah planet anggota Tata Surya tidak lagi sembilan, melainkan hanya delapan.
Keputusan ini juga sekaligus mematahkan usulan penambahan tiga anggota baru Tata Surya, yakni Ceres, Charon, dan 2003 UB313. Ceres
adalah asteroid terbesar dalam sistem Tata Surya, Charon adalah satelit bulan mayor Pluto, dan 2003 UB313 adalah objek yang berada di luar
wilayah Tata Surya dan disebut sebagai Kuiper Belt Sabuk Kuiper. Bersama tiga calon anggota Tata Surya yang tereliminasi inilah Pluto akan
“menjalani” status barunya sebagai dwarf planet alias planet kerdil.
Para ahli astronomi menyepakati definisi planet. Menurut kesepakatan itu, benda angkasa disebut planet jika memiliki ukuran cukup besar dan
berada tetap di garis orbitnya selama mengitari matahari, serta tidak tumpang tindih dengan planet lain. Menurut para ahli, garis orbit Pluto
tumpang tindih dengan orbit Neptunus, sehingga secara otomatis karena ukurannya lebih kecil Pluto terdiskualifikasi dari klasifikasi planet.
Pada tanggal 15 Maret 2004 astronomer dari Caltech, Gemini
Observatory, dan Yale University mengumumkan penemuan baru
benda langit kesembilan dari matahari. Benda langit ini
dinamakan Sedna yang diambil dari nama Dewi Laut di Arctik.
Sedna ini berjarak 90 kali lipat daripada jarak matahari ke bumi,
dengan bentuk orbit yang ekstrem elips http:www.gps.caltech.edu
~mbrownsedna.
Sedna adalah sebuah objek trans-Neptunus yang ditemukan
oleh Michael E. Brown Caltech, Chad Trujillo Gemini Observatorium, dan David Rabinowitz Universitas
Yale pada tanggal 14 November 2003. Pada waktu ditemukan, Sedna merupakan benda langit dalam Tata Surya terjauh yang pernah diamati
pada saat itu. Diameter Sedna sekitar 1.180 sampai 1.800 km dengan massa 1,7 – 6,1×10
21
kg. Perihelion Sedna 76,156 AU sedangkan aphelion-nya 975,056 AU. Sedna membutuhkan waktu 12.000 tahun untuk satu kali
mengorbit matahari.
Gambar 2.21 Perbandingan ukuran Bumi,
Sedna, dan Pluto sumber: Wikipedia Indonesia, 2006
Sedna
berdiameter 800-1.100 mil
Quaoar
800 mil
Pluto
1.400 mil
Bulan
2.100 mil
Bumi
8.000 mil