14
3. Kesejahteraan Keluarga
Keluarga merupakan satuan sosial budaya terkecil yang menjadi bagian masyarakat. Berdasarkan pemahaman tersebut,
maka konsep-konsep umum yang berlaku di dalam masyarakat, dapat digunakan dalam upaya memahami sebuah keluarga.
Sehubungan dengan itu, maka untuk memberikan pengertian tentang kesejahteraan keluarga, dapat digunakan pengertian tentang
kesejahteraan masyarakat atau kesejahteraan sosial. Kesejahteraan sosial dide inisikan sebagai kondisi sejahtera, yaitu suatu
keadaan terpenuhiya segala bentuk kebutuhan hidup, khususnya
yang bersifat mendasar seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan dan perawatan kesehatan. Lihat Suharto 2005.
Kemudian di dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, Kesejahteraan Sosial dide inisikan sebagai
kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan
diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Berdasarkan de inisi tersebut, kesejahteraan keluarga dapat dide inisikan sebagai
suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan material makan, pakaian,
tempat tinggal kesehatan, spiritual dan sosial pada keluarga agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat
melaksanakan fungsi sosialnya.
Haryanto dan Tamagola 1997 memberikan de inisi, bahwa keluarga sejahtera adalah dibentuk berdasarkan perkawinan yang
syah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki hubungan yang
sama, selaras, seimbang antar anggota keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. Berdasarkan de inisi tersebut, de inisi keluarga
terdiri dari dua unsur, 1 kelembagaan keluarga yang terbentuk
dari perkawinan yang syah, dan 2 kemampuan memenuhi kebutuhan material, spiritual dan sosial.
Direktorat Pemberdayaan Keluarga 2005 mende insikan kesejahteraan keluarga sebagai kemampuan keluarga dalam
melaksanakan peranan dan fungsi sosialnya melalui pemenuhan
15 kebutuhan dasar, penjangkauan sistem sumber, penyadaran
pemecahan masalah, partisipasi sosial dalam komunitas, pengembangan investasi dan asset, serta keikutsertaan dalam
pengambilan keputusan dalam komunitas. Dimensi dalam de inisi keluarga sejahtera tersebut akan sangat ditentukan oleh
pelaksanaan fungsi dan peranan keluarga, baik di dalam keluarga
sendiri internal maupun dalam hubungan dengan lingkungan sosial yang lebih luas eksternal.
4. Pekerjaan Sosial dalam Pemberdayaan Keluarga