Responden Menurut Pekerjaan DESKRIPSI RESPONDEN PENELITIAN 1. Responden Menurut Umur

51 Data di atas menunjukkan, bahwa pada umumnya WDS berpendidikan rendah. Bahkan sebanyak 59 orang WDS atau 36.90 persen dapat dikatakan berpendidikan sangat rendah, yaitu tidak pernah sekolah dan SD tidak tamat. Kondisi tersebut memerlukan pekerja sosial yang memiliki ketekunan dan dedikasi tinggi untuk memberikan pendampingan pada WDS tersebut, sehingga benar- benar memiliki pemahaman yang jelas tentang kegiatan AKSK.

4. Responden Menurut Pekerjaan

Pada umumnya pendidikan yang dimiliki seseorang akan berkorelasi positif dengan jenis pekerjaan yang dipilih. Pada tabel di atas dijelaskan, bahwa pada umumnya WDS pada kegiatan AKSK berpendidikan rendah. Kondisi WDS menurut pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel : 10 Responden Menurut Pekerjaan Data pada tabel tersebut di atas menunjukkan, bahwa pada umumnya WDS penerima kegiatan AKSK memiliki pekerjaan yang lebih banyak memerlukan tenaga isik, dibandingkan dengan pemikiran. Jenis pekerjaan tersebut tentu berkaitan dengan pendapatan yang diperoleh rumah tangga WDS. Berdasarkan hasil lapangan, pekerjaan WDS tersebut pada skala mikro, sehingga Sumber : Hasil Penelitian, 2010. No Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase 1. Petani 70 43.80 2. Nelayan 11 6.90 3. Buruh 11 6.90 4. Dagang 65 40.60 5. Tukang 2 1.30 6. Guru 1 0.60 JUMLAH 160 100.00 52 memberikan pendapatan yang rendah, yaitu di bawah satu juta rupiah per bulan. Sebagaimana dijelaskan di dalam Pedoman Teknis pelaksanaan kegiatan AKSK, bahwa kegiatan AKSK pada dasarnya adalah kegiatan pengembangan dari usaha yang telah dirintis oleh WDS sebelumnya. Apabila jenis pekerjaan atau usaha WDS sudah diketahui, maka jenis usaha pengembangannya melalui kegiatan AKSK akan mudah ditentukan. 53

BAB III DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

Deskripsi hasil penelitian ini disajikan dalam tiga bagian sesuai dengan tujuan penelitian yaitu: 1. Diketahuinya aspek kontek, input dan proses dalam program pemberdayaan keluarga melalui Asistensi Kesejahteraan Sosial Keluarga. 2. Diketahuinya pengaruh kegiatan Asistensi Kesejahteraan Sosial Keluarga terhadap kesejahteraan keluarga. 3. Diketahuinya faktor penghambat dan pendukung yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan Asistensi Kesejahteraan Sosial Keluarga.

A. ASPEK-ASPEK DALAM AKSK 1. Konteks

Keberhasilan sebuah program dipengaruhi berbagai kondisi, yaitu instrumen penyelenggaraan program, seperti: peraturan, pedoman pelaksanaan, dan standard; penyelenggara program, dukungan pemegang otoritas, insfrastruktur sosial dan ekonomi serta masyarakat dimana program diimplementasikan. Sehubungan dengan itu, berbagai hal yang termasuk di dalam unsur konteks ini perlu diidenti ikasi dan diinventarisasi dengan tepat dan cermat, sehingga ketika program diimplementasikan, kondisi yang berpengaruh tersebut memberikan dukungan atau sebagai sistem sumber. Penyelenggara program seringkali melupakan unsur-unsur di dalam konteks ini, karena merasa programnya siap untuk diimplementasikan, panduan telah didistribusikan, pendamping telah diberikan sosialisasi dan pelatihan, ataupun dengan alasan karena kuota sasaran program secara de initif telah ditetapkan. Hal ini tentu