Kondisi Sosial-Psikologis Secara Individual a. Kondisi Ekonomi

80

c. Kondisi Sosial-Psikologis

Untuk mengetahui kondisi sosial WDS, melalui penelitian evaluasi ini dicermati aspek pendidikan dan aktivitas sosial kemasyarakatan. Skor pada aspek-aspeksub aspek tersebut kemudian diinterpretasikan melalui teknik analisis kuantitatif dengan bantuan statistik nonparametrik. Khusus pada variabel kondisi sosial, hipotesa uji pada penelitian ini, yaitu : Ho = Tidak ada pengaruh AKSK terhadap kondisi sosial keluarga. Dengan hipotesa alternatif H1 = Ada pengaruh AKSK terhadap kondisi sosial keluarga. Pengujian hepotesis penelitian tersebut mengggunakan uji statistik nonparametric dari willcoxon. Dimana uji statistik ini selain mengetahui adanya perbedaan, juga mengetahui besarnya perbedaan antara kondisi sebelum dan sesudah perlakuan. Dari uji statistik willcoxon tersebut diperoleh hasil sebagai barikut : NPar Tests Descriptive Statistiks N Mean Std. Minimum Maximum Deviation Sebelum 160 15.81 .795 15 18 Sesudah 160 17.52 .526 15 18 81 Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks Test Statistiks b Hasil analisis dengan bantuan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Untuk variable sebelum perlakuan : • Jumlah sample = 160 • Nilai rata-rata = 15.81 • Nilai standar deviasi = 0.795 • Nilai minimum = 15 • Nilai maksimum = 18 2. Untuk variable sesudah perlakuan : • Jumlah sample = 160 a Sesudah Sebelum b Sesudah Sebelum c Sesudah = Sebelum N Mean Sum of Rank Ranks Sesudah - Negative Ranks 4a 22.00 88.00 Sebelum Positive Ranks 142b 74.95 10643.00 Ties 14c Total 160 a Based on negative ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test VAR00002 - VAR00001 Z -10.508a Asymp. Sig. 2-tailed .000 82 • Nilai rata-rata = 17.52 • Nilai standar deviasi = 0.526 • Nilai minimum = 16 • Nilai maksimum = 18 Dari tabel rank diperoleh informasi : • Bertanda negative sebanyak = 4 • Bertanda positif sebanyak = 142 • Bernilai nol = 14 Dari tabel test statistik diperoleh informasi : • Exact Sig, 2-tailed = 0,00 Karena nilai exact sig taraf nyata   = 0,05, maka dapat menolak Ho. Artinya, ada pengaruh AKSK terhadap kondisi sosial- psikologis WDS. Untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai pengaruh implementasi AKSK terhadap kondisi sosial psikologis WDS, total skor pada variable kondisi sosial psikologis WDS tersebut dibuat kategori, sehingga menghasilkan informasi sebagaimana tampak pada tabel berikut : Tabel 13 Kondisi Pemenuhan Kebutuhan Dasar Responden Sebelum Dan Sesudah Menerima Aksk Sumber : Hasil Penelitian, 2010 N = 160, Skor minimum = 6; Skor maksimum = 18 83 Tabel tersebut di atas menyajikan data, bahwa pada kategori rendah skor 6-10, tidak ada perubahan. Kemudian pada kategori sedang skor 11-15, menunjukkan adanya pengaruh sebanyak 66 orang masuk kategori tinggi. Selanjutnya pada kategori tinggi skor 16-18, menunjukkan adanya pengaruh dari 94 orang menjadi 160 orang atau ada kemajuan pada 66 orang. Persandingan data dalam persen untuk variabel sosial psikologis, antara kondisi sebelum dan sesudah perlakuan dapat dilihat pada diagram 8 berikut : Diagram 3 : Kondisi Psiko-Sosial WDS Sebelum dan Sesudah Pemberdayaan Secara kumulatif, pengaruh kegiatan AKSK sebagaimana terlihat pada tabel 14 berikut : Tabel 14 : Kondisi WDS Sebelum dan Sesudah Menerima AKSK Sumber : Hasil Penelitian, 2010 N = 160, Skor minimum = 23; Skor maksimum = 39 84 Persandingan data dalam persen untuk variabel kondisi kesejahteraan WDS, antara kondisi sebelum dan sesudah perlakuan dapat dilihat pada diagram 4 berikut : Diagram 4 : Kondisi WDS Sebelum dan Sesudah Pemberdayaan

C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN PEMBERDAYAAN AKSK

Keberhasilan atau kegagalan dari impelementasi program ditentukan oleh dua kondisi yang mempengaruhi, yaitu faktor pendukung dan penghambat. Dua faktor ini tidak dapat dilepaskan pada setiap impelementasi program apapun, tidak terkecuali AKSK.

1. Faktor Pendukung

Faktor pendukung dipahami sebagai kondisi yang memperkuat pengaruh implementasi AKSK. Berdasarkan temuan lapangan, faktor yang mendukung implementasi AKSK, yaitu : a. Semangat WDS untuk berubah ke arah kondisi kehidupan yang lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan kesediaan warga untuk melaksanakan jadwal kegiatan, membayar iuran sosial dan mengikuti pendampingan.