15 kebutuhan dasar, penjangkauan sistem sumber, penyadaran
pemecahan masalah, partisipasi sosial dalam komunitas, pengembangan investasi dan asset, serta keikutsertaan dalam
pengambilan keputusan dalam komunitas. Dimensi dalam de inisi keluarga sejahtera tersebut akan sangat ditentukan oleh
pelaksanaan fungsi dan peranan keluarga, baik di dalam keluarga
sendiri internal maupun dalam hubungan dengan lingkungan sosial yang lebih luas eksternal.
4. Pekerjaan Sosial dalam Pemberdayaan Keluarga
Pekerjaan sosial merupakan intervensi pertolongan yang ditujukan untuk membantu orang, baik sebagai invidu, keluarga,
kelompok dan masyarakat, sehingga orang tersebut mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara optimal dalam Siporin,
1975. Berdasarkan pengertian tersebut, maka pemberdayaan keluarga merupakan salah satu domain praktik pekerjaan sosial.
Berkenaan dengan itu, maka di dalam pemberdayaan keluarga, pekerja sosial merupakan profesi yang utama, sementara itu profesi
yang lain sebagai pendukung. Menurut Soetarso 2001, ada sejumlah peranan yang
dilaksanakan oleh pekerja sosial yang relevan dalam pemberdayaan keluarga, yaitu:
a. Advokat, yaitu mewakili kepentingan keluarga dan lingkungan sosialnya untuk memperoleh semua sumber
yang dibutuhkannya guna pemecahan permasalahan dan peningkatan kesejahteraannya.
b. Fasilitator, yaitu memberikan kemudahan berupa sumber dan peluang bagi organisasi dan lembaga penyedia pelayanan
sosial dalam peningkatan kualitas dan jangkaun optimalisasi kesejahteraan keluarga.
c. Konselor, yaitu memberikan konsultasi bagi keluarga dalam upaya pemecahan permasahan dan peningkatan kesejahteraan keluarga.
16 d. Asistensi, yaitu menyediakan bantuan dalam bentuk bimbingan
dan konsultasi kepada keluarga, sehingga keluarga mampu membuat rencana usaha dan melaksanakannya dengan baik.
e. Negosiator, yaitu menjalinkan hubungan yang saling menguntungkan dengan semua pihak yang terkait untuk
memperoleh berbagai dukungan yang diperlukan oleh kerluarga.
f. Pemberdaya, yaitu peningkatan pengetahuan, pengertian,
kesadaran, tanggung jawab, komitmen, partisiapsi dan kemampuan keluarga, dan pihak-pihak yang berkaitan dalam
proses pemberdayaan keluarga. g. Kemitraan, yaitu menjalin hubungan dengan pemilik sumber
serta menjalurkan pemilik sumber tersebut dengan keluarga dalam rangka peningkatan keberdayaan keluarga.
Berbagai peranan pekerja sosial tersebut dilaksanakan secara simultan ketika pekerja sosial memberikan pendampingan kepada
keluarga. Berkaitan dengan peranan tersebut, maka pekerja sosial sebagai profesi dituntut untuk mencurahkan pemikiran, waktu
dan tenaganya untuk memberikan pendampingan bagi keluarga. Pendampingan dimaksud mulai ketika keluarga menyusun rencana
perubahan, sampai keluarga tersebut mampu mandiri, baik secara ekonomi maupun sosial.
E. KERANGKA KONSEPTUAL