111 penyelesaian pada poin sebelumnya. Siswa kemudian mengaitkan hasil
perhitungannya dengan hal-hal yang ditanyakan untuk membuat kesimpulan. 3. Analisis Data
Analisis data diawali dengan menguji asumsi yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Jika data yang diuji menunjukkan bahwa data yang berdistribusi
normal dan homogen maka analisis selanjutnya menggunakan statistik parametrik. Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji hipotesis
keefektifan pembelajaran dengan pendekatan problem based learning dan pembelajaran dengan pendekatan problem posing terhadap kemampuan
pemecahan masalah. Jika kedua pendekatan pembelajaran efektif maka akan dilakukan uji perbandingan keefektifan.
a. Hasil Uji Asumsi Analisis
Uji asumsi analisis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Kedua uji ini dilakukan untuk menentukan apakah menggunakan statistik parametrik atau
non parametrik. Uji asumsi analisis dilakukan pada data pre-test dan post-test kemampuan pemecahan masalah. Jika uji asumsi ini terpenuhi maka dapat
dilakukan uji hipotesis penelitian.
1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
dilakukan pada nilai pre-test dan post-test kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen pertama dan kelas eksperimen kedua. Pengujian dilakukan
dengan uji one-sample Kolmogorov Smirnov dengan bantun software IBM SPSS Statistic 21. Hasil uji normalitas disajikan pada Tabel 19.
112
Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen Pertama dan Kelas Eksperimen Kedua
Kelas Data
Nilai Signifikansi
Keputusan Hasil
Eksperimen Pertama
Pre-test 0,877
H diterima
Normal Post-test
0,739 H
diterima Normal
Eksperimen Kedua Pre-test
0,865 H
diterima Normal
Post-test 0,984
H diterima
Normal Berdasarkan tabel di atas, nilai signifikansi uji normalitas data pre-test
kelas eksperimen pertama adalah 0,877 dan pada kelas eksperimen kedua adalah 0,865. Nilai signifikansi uji normalitas data post-test kelas eksperimen pertama
adalah 0,739 dan pada kelas eksperimen kedua adalah 0,984. Data dikatakan berdistribusi
normal jika
nilai signifikansi
lebih besar
dari taraf
signifikansi . Nilai signifikansi pada tabel di atas menunjukkan bahwa
nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai pre-test dan post-test baik pada kelas eksperimen
pertama maupun kelas eksperimen kedua berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil analisis uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 4.3 halaman 439.
2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah data dari kedua kelompok mempunyai variansi yang homogen atau tidak homogen. Uji
homogenitas dilakukan terhadap nilai pre-test dan post-test kemampuan pemecahan masalah siswa pada kelas eksperimen pertama dan kelas eksperimen
kedua. Pengujian homogenitas dilakukan dengan uji Levene’s dengan bantuan
IBM Statistic SPSS 21. Hasil uji homogenitas kelas eksperimen pertama dan kelas eksperimen kedua disajikan pada Tabel 23.
113
Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen Pertama dan Kelas Eksperimen Kedua
Data Nilai
Signifikansi Keputusan
Hasil Pre-test
0,426 H
diterima Homogen
Post-test 0,173
H diterima
Homogen Berdasarkan Tabel 23, nilai signifikansi uji homogenitas data pre-test dari
kelas eksperimen pertama dan kelas eksperimen kedua adalah 0,426. Nilai signifikansi uji homogenitas data post-test kelas eksperimen pertama dan kelas
eksperimen kedua adalah 0,173. Data dikatakan homogen jika nilai signifikansi lebih besar dari taraf signifikansi
. Berdasarkan data tersebut, nilai signifikansi pada data pre-test dan post-test lebih besar dari taraf signifikansi
0,05maka dapat disimpulkan bahwa nilai pre-test dan post-test baik pada kelas eksperimen pertama maupun kelas eksperimen kedua berasal dari populasi dengan
variansi yang homogen. Hasil analisis uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 4.4 halaman 440-441.
b. Hasil Uji Hipotesis