89
Tabel 1. Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran di Kelas Eksperimen Pertama dan Kelas Eksperimen Kedua
Pertemuan Keterlaksanaan Pembelajaran
Kelas Eksperimen 1 Kelas Eksperimen 2
1 100
94,44 2
100 94,44
3 94,12
100 4
97,06 97,22
5 94,12
94,44 Rata-rata
97,06 96,10
a. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen Pertama
Kelas  eksperimen  pertama  pada  penelitian  ini  merupakan  kelas  yang mendapat  perlakuan  pembelajaran  dengan  pendekatan  problem  based  learning
yaitu kelas X1 yang terdiri dari 26 siswa. Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan RPP  yang  telah  disesuaikan  dengan  pendekatan  problem  based  learning.  Pada
pertemuan  kedua  sampai  kertemuan  keenam,  pelaksanaan  pembelajaran  di  kelas eksperimen  pertama  menggunakan  Lembar  Kerja  Siswa  LKS  yang  disusun
untuk  membantu  siswa  dalam  mengikuti  pembelajaran.  RPP  kelas  eksperimen pertama selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1.1 halaman 140-212 dan LKS
kelas  eksperimen  kedua  selengkapnya  dapat  dilihat  pada  lampiran  1.3  halaman 276-323.  Jadwal  pelaksanaan  pembelajaran  penelitian  di  kelas  eksperimen
pertama disajikan pada Tabel 18.
90
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran Penelitian di Kelas Eksperimen Pertama
No. Hari, Tanggal
Jam Ke- Materi
1 Selasa, 7 Februari 2017
3-4 Pre-test kemampuan pemecahan
masalah 2
Rabu, 8 Februari 2017 7-8
Perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku
3 Selasa, 14 Februari 2017
3-4 Perbandingan trigonometri pada
sudut khusus
4 Selasa, 21 Februari 2017
3-4 Perbandingan trigonometri pada
sudut berelasi untuk sudut di kuadran I dan II
5 Rabu, 22 Februari 2017
7-8 Perbandingan trigonometri pada
sudut berelasi untuk sudut di kuadran III dan IV
6 Selasa, 28 Februari 2017
3-4 Perbandingan trigonometri pada
sudut berelasi untuk sudut negatif dan lebih dari 360°
7 Rabu, 1 Maret 2017
7-8 Post-test kemampuan
pemecahan masalah Pada  fase  orientasi  pada  masalah,  guru  menyampaikan  tujuan
pembelajaran  dan  menjelaskan  aktivitas  apa  saja  yang  akan  dilakukan  siswa selama  pembelajaran.  Guru  memastikan  bahwa  siswa  memahami  tujuan  dan
aktivitas  pembelajaran.  Selanjutnya,  guru  memberikan  permasalahan    yang berkaitan  dengan  materi.  Masalah  yang  disajikan  adalah  masalah  kontekstual,
membutuhkan analisis, dan mendorong siswa agar berpikir kritis.  Guru memberi motivasi  tentang  kehidupan  sehari-hari  yang  berkaitan  dengan  masalah  yang
disajikan kepada siswa agar siswa mau terlibat untuk memecahkan masalah. Pada pertemuan  kedua,  siswa  bisa  memahami  permasalahan  lebih  cepat  daripada
pertemuan  ketiga  karena  siswa  pernah  menerima  sedikit  pembelajaran  tentang perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku pada mata pelajaran lain. Pada
fase  ini,  guru  juga  memotivasi  dan  membimbing  siswa  agar  siswa  mau  terlibat
91 dalam  menyelesaikan  masalah  yang  dimulai  terlebih  dahulu  dengan  memahami
masalah yang diberikan. Fase  pengorganisasian  untuk  belajar,  siswa  dikelompokkan  menjadi  6
kelompok  yang  terdiri  dari  4  kelompok  masing-masing  beranggotakan  4  siswa dan  2  kelompok  lainnya  beranggotakan  5  siswa.  Setelah  tiap  kelompok
berkumpul,  LKS  dibagikan  ke  tiap  kelompok,  masing-masing  kelompok mendapat  LKS  sesuai  dengan  banyaknya  anggota  kelompok.  Pada  fase  ini,  guru
guru  memberikan  pengarahan  atau  petunjuk  aktivitas  untuk  menyelesaikan permasalahan yang disajikan pada LKS.
Pada  fase  penyelidikan  masalah  secara  kelompok,  siswa  diarahkan  untuk memahami  kembali  masalah  yang    disampaikan  guru  dengan  membaca  LKS.
Setelah  siswa  sudah  memahami  kembali,  siswa  diarahkan  untuk  belajar  konsep matematika melalui LKS pada bagian ayo belajar dan dapat mencari sumber lain
dari buku agar siswa dapat menyelesaikan masalah yang disajikan. Apabila sudah selesai  dalam  memahai  konsep  matematika,  tiap  kelompok  dikondisikan  untuk
berdiskusi  menemukan  solusi  dari  masalah  yang  disajikan.  Masalah  diselesaikan sesuai  dengan  langkah  pemecahan  masalah.  Ketika  ada  siswa  yang  merasa
kesulitan  memahami  masalah,  maka  guru  mendorong  siswa  mengumpulkan informasi  yang  ada  dari  masalah.  Beberapa  siswa  menganggap  bahwa  soal-soal
yang  disajikan  terasa  sulit  karena  jarang  diberikan  soal-soal  berupa  soal  cerita, dari  sinilah  teman  satu  kelompok  berperan  saling  membantu  memecahkan
permasalahan.  Selanjutnya  ketika  ada  siswa  yang  merasa  kesulitan  dalam merencanakan  penyelesaian,  maka  guru  mengarahkan  siswa  untuk  mendaftar
92 informasi  apa  saja  yang  belum  diketahui  padahal  dibutuhkan  untuk  menemukan
solusi  selanjutnya  membuat  rencana  penyelesaian  dan  menuliskan  rumus-rumus yang  digunakan  apabila  ada.  Saat  siswa  melakukan  perhitungan  untuk
menemukan  solusi,  mereka  dapat  mengikuti  langkah  yang  ditulis  pada  rencana penyelesaian.
Guru  mencermati  langkah  penyelesaian  siswa  dan  memberikan  umpan balik  seperti  guru  meminta  siswa  meneliti  kembali  perhitungan  yang  dilakukan
siswa. Siswa dapat menyimpulkan jawaban namun kadang lupa untuk menuliskan satuan  jika  pada  solusi  tersebut  membutuhkan  satuan.  Ketika  siswa  berdiskusi,
guru  berkeliling  ke  semua  kelompok  untuk  membimbing  dan  memberikan pengarahan apabila ada siswa yang belum jelas. Siswa aktif bertanya ketika guru
menghampiri ke kelompok. Dalam suasana diskusi, ada siswa yang serius dan ada pula  beberapa  siswa  yang  kurang  memperhatikan.  Guru  menghampiri  kelompok
yang  ada  siswa  kurang  memperhatikan  diskusi  kelompoknya  untuk  menegur siswa  yang  kurang  memeperhatikan  diskusi  dan  memberikan  bimbingan  kepada
siswa tersebut agar mau terlibat dalam jalannya diskusi. Setelah  masalah  yang  disajikan  telah  ditemukan  solusinya,  beberapa
kelompok mempresentasikan
hasil diskusi.
Tidak semua
kelompok mempresentasikan hasil diskusi karena keterbatasan waktu. Ketika ada kelompok
yang  presentasi,  seluruh  siswa  diminta  untuk  memperhatikan  dan  kelompok  lain boleh  menanggapi  hasil  diskusi  kelompok  yang  presentasi  setelah  presentasi
selesai, namun ada siswa yang belum memperhatikan penuh sehingga guru perlu menegur  siswa  tersebut.  Pada  pertemuan  ketiga,  tanya  jawab  atau  pemberian
93 tanggapan  belum  begitu  terlihat  keaktifan  siswa.  Guru  berusaha  agar  diskusi
berjalan  dan  siswa  aktif  menanggapi.  Guru  berinisiatif  untuk  memberikan beberapa  pertanyaan  kepada  siswa  agar  ada  siswa  yang  memberi  tanggapan
misalnya  apakah  cara  penyelesaian  dari  kelompok  yang  tidak  presentasi  sama dengan kelompok yang presentasi. Jika ada cara penyelesaian yang berbeda, guru
mempersilakan kelompok tersebut untuk menyampaikan cara penyelesainnya dan menyampaikan alasan mengapa lebih memilih menggunakan cara tersebut, apakah
cara tersebut lebih mudah untuk dilakukan atau ada alasan lain. Setelah  ada  kelompok  yang  presentasi,  guru  mengevaluasi  pembelajaran
dan  proses  pemecahan  masalah  yang  dilakukan  oleh  siswa.  Guru  mengingatkan lagi hal-hal  yang masih ada kesalahan atau kekurangan dalam proses pemecahan
masalah yang dilakukan siswa.
b. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen Kedua