Peningkatan Keterampilan Siswa dalam Memahami Puisi

134

4.2.1. Peningkatan Keterampilan Siswa dalam Memahami Puisi

Pembahasan peningkatan keterampilan siswa dalam memahami puisi didasarkan pada hasil tes memahami puisi yang dilakukan pada siklus I dan siklus II. Sebelum dilakukan tes memahami puisi dengan menerapkan pendekatan Analisis teknik Stratta, terlebih dahulu dilakukan tes untuk mengetahui seberapa besar keterampilan awal siswa dalam memahami puisi. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa dalam memahami puisi setelah pembelajaran memahami puisi dengan pendekatan Analisis teknik Stratta, maka dilakukan tes keterampilan memahami puisi siklus I dan siklus II. Hasil tes pada siklus I dan siklus II juga akan dibandingkan dengan hasil tes kondisi awal yang dilakukan guru mata pelajaran, untuk mengetahui perubahan keterampilan siswa dari kondisi awal hingga setelah dilakukan pembelajaran memahami puisi dengan menerapkan pendekatan Analisis teknik Stratta. Berikut ini uraian peningkatan keterampilan siswa dalam memahami puisi dari hasil siklus I dan siklus II. Tabel 21. Perbandingan Nilai Rata-Rata Tes Keterampilan Memahami Puisi Rata-rata Peningkatan SI SII SI-SII 67,28 79 11,72 17,42 Tabel di atas merupakan tabel perbandingan nilai rata-rata tes keterampilan memahami puisi masing-masing siklus. Dari tabel di atas, dapat diketahui peningkatan keterampilan siswa dalam memahami puisi dari 135 siklus I ke siklus II. Hasil tes pada siklus I, dan siklus II digunakan untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa dalam memahami puisi setelah dilakukan pembelajaran memahami puisi dengan menerapkan pendekatan Analisis teknik Stratta. Hasil tes menunjukkan nilai rata-rata tes keterampilan memahami puisi siklus I sebesar 67,28 sedangkan hasil tes keterampilan memahami puisi siklus II menunjukkan nilai rata-rata sebesar 79. dari hasil tersebut dapat diketahui peningkatan keterampilan siswa dalam memahami puisi dari siklus I ke siklus II sebesar 11,72 poin atau 17,42. Peningkatan nilai rata-rata tes keterampilan memahami puisi siklus I dan siklus II dapat dilihat pada diagram 5 di bawah ini. Diagram 5. Peningkatan Keterampilan Memahami Puisi Siklus I dan Siklus II . SK I = Siklus I SK II = Siklus II Diagram 5 menunjukkan hasil memahami puisi secara klasikal dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Setelah dilakukan pembelajaran memahami puisi dengan pendekatan Analisis teknik Stratta, hasil tes memahami puisi siswa meningkat pada siklus I dan memperoleh nilai rata-rata sebesar 67,28. Nilai ini belum mencapai standar ketuntasan 20 40 60 80 100 SK I SK II 67,28 79 N ila i R a ta -r a ta 136 nilai yang ditentukan yaitu 7,00 maka dilakukan pembelajaran siklus II dan rata-rata memahami puisi meningkat menjadi 79,00. Agar lebih jelas perbandingan hasil tes memahami puisi siklus I dan siklus II maka dapat dilihat dari perbandingan nilai rata-rata pada tiap aspek penilaian sebagai berikut. Tabel 22. Perbandingan Nilai Tiap Aspek Tes Keterampilan Memahami Puisi. No Aspek Penilaian Rata-rata Peningkatan SI SII SI-SII 1. 2. 3. 4. 5. Penentuan Tema Unsur fisik Puisi Perasaan Nada dan suasana Penentuan amanat 60 60 77 76 72 86 75 87 78 90 26 15 10 2 18 43,33 25 12,98 2,63 25 Tabel di atas menunjukkan perbandingan hasil tes keterampilan memahami puisi pada tiap aspek penilaian. Aspek yang pertama adalah aspek penentuan tema. Setelah dilakukan pembelajaran memahami puisi dengan pendekatan Analisis teknik Stratta siklus I, diperoleh nilai sebesar 60, adapun siklus II memperoleh nilai sebesar 86. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan siswa pada aspek penentuan tema dari siklus I ke ke siklus II sebesar 26 poin atau 43,33. Aspek yang kedua adalah unsur lahir atau fisik puisi. Setelah dilakukan pembelajaran memahami puisi dengan pendekatan Analisis teknik Stratta terjadi peningkatan pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I nilai rata- 137 rata pada aspek ini sebesar 60 dan pada siklus II sebesar 75. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan nilai dari siklus I ke siklus II sebesar 15 poin atau 25. Aspek yang ketiga adalah aspek perasaan. Pada tes siklus I dan siklus II, setelah dilakukan pembelajaran memahami puisi dengan pendekatan Analisis teknik Stratta, terjadi peningkatan pencapaian nilai rata- rata pada aspek perasaan puisi. Pada siklus I nilai rata-rata mencapai 77 dan meningkat pada siklus II menjadi 87. Peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II sebesar 10 poin atau 12,98. Aspek yang keempat adalah aspek nada dan suasana. Pada aspek ini, dari hasil tes diperoleh nilai rata-rata sebesar 76 pada siklus I dan sebesar 78 pada siklus II. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil tes keterampilan memahami puisi. Peningkatan hasil tes siklus I ke siklus II sebesar 2 poin atau 2,63. Aspek penilaian yang terakhir adalah aspek penentuan amanat. Dari hasil tes diperoleh nilai rata-rata siklus I sebesar 72 dan 90 pada siklus II. Dari hasil tersebut dapat diketahui adanya peningkatan nilai pencapaian pada aspek penentuan amanat. Peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II sebesar 18 poin atau 25. Agar terlihat jelas perbandingan peningkatan antara siklus I dan siklus II dapat dilihat pada diagram di bawah ini. 138 Keterangan: 1 = Penentuan Tema 2 = Unsur fisik Puisi 3 = Perasaan 4 = Nada dan Suasana 5 = Penentuan Amanat Diagram 6. Perbandingan Nilai Tiap Aspek Tes Keterampilan Memahami Puisi Siklus I dan Siklus II. Dari hasil pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi peningkatan keterampilan pada siswa kelas X-1 SMA Islam Sudirman Tembarak Kabupaten Temanggung dalam memahami puisi setelah dilakukan pembelajaran memahami puisi dengan pendekatan Analisis teknik Stratta.

4.2.2. Perubahan Perilaku Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI PADA SISWA KELAS X 1 SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA Peningkatan Keterampilan Membaca Puisi Pada Siswa Kelas X 1 Sma Muhammadiyah 3 Surakarta Melalui Metode Pembelajaran Scaffolding.

0 2 18

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Membaca Puisi Pada Siswa Kelas X 1 Sma Muhammadiyah 3 Surakarta Melalui Metode Pembelajaran Scaffolding.

0 3 9

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI PADA SISWA KELAS X 1 SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA Peningkatan Keterampilan Membaca Puisi Pada Siswa Kelas X 1 Sma Muhammadiyah 3 Surakarta Melalui Metode Pembelajaran Scaffolding.

0 3 20

Peningkatan Keterampilan Mengapresiasi Puisi melalui Pendekatan Sosiopragmatik dengan Penerapan Model Pembelajaran Stratta Siswa Kelas VII C SMP Negeri 3 Batang.

1 2 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK PELATIHAN DASAR DI ALAM TERBUKA SISWA KELAS XA SMA NEGERI SUMPIUH.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK PELATIHAN DASAR DI ALAM TERBUKA SISWA KELAS XA SMA NEGERI SUMPIUH.

1 12 204

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA MOVIE MAKER PADA SISWA KELAS X2 SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG.

0 3 311

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMAHAMI PUISI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS TEKNIK STRATTA SISWA KELAS X-1 SMA ISLAM SUDIRMAN TEMBARAK KABUPATEN TEMANGGUNG.

1 2 3

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMAHAMI PUISI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL ELEMEN MASYARAKAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIIB SMP N 2 KARANGTENGAH DEMAK.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMAHAMI PUISI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL ELEMEN MASYARAKAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIIB SMP N 2 KARANGTENGAH DEMAK.

0 0 153