33
secara sistematis, sehingga proses pembelajaran mengapresiasi berhasil dan siswa benar-benar mengerti.
2.2.4.1.1 Unsur pembentuk puisi
Secara umum, unsur pembangun puisi ada dua yaitu unsur lahir dan unsur batin. Unsur lahir atau unsur fisik, meliputi diksi, pengimajian, kata
konkret, bahasa figuratif, dan tipografi. Unsur batin terbagi atas lima unsur yaitu tema, perasaan, nada, suasana, dan amanat.
2.2.4.1.1.1 Unsur Lahir atau Unsur Fisik
Unsur lahir adalah unsur yang dapat dilihat atau nampak dan berwujud pada sebuah puisi. Unsur lahir meliputi diksi, pengimajian, kata
konkret, bahasa figuratif, dan tipografi. 1.
Diksi Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata. Kata yang dipilih
haruslah kata yang dapat menciptakan imaji estetik sehingga menimbulkan kepuitisan serta keindahan dalam sebuah puisi.
2. Pengimajian
Pengimajian adalah gambaran angan-angan. Secara umum, pengimajian dikenal dengan pencitraan. Citraan berfungsi untuk
memberi gambaran yang jelas, menimbulkan suasana yang khusus, membuat suasana lebih hidup, dan menarik perhatian.
3. Kata Konkret
Kata konkret adalah kata-kata yang diciptakan penyair agar puisinya lebih nyata, dan bermakna. Penyair ingin
menggambarkan suatu secara lebih konkret atau nyata. Bagi penyair mungkin dirasa lebih jelas karena lebih konkret, namun
bagi pembaca sering lebih sulit ditafsirkan maknanya. Maksudnya, sebagian besar puisi sukar dipahami makna yang
34
terkandung di dalamnya karena kata-kata yang tercipta ketika puisi itu ditulis sesuai dengan situasi hati penyair, pikiran penyair,
atau bahkan bahasa penyair itu sendiri. Sehingga ketika seseorang mengartikan makna dari sebuah puisi, mungkin akan berbeda pula
makna yang ditafsirkan oleh orang lain. 4.
Bahasa figuratif Bahasa figuratif berupa majas dalam puisi. Tujuan
digunakan majas ini untuk mencapai efek tertentu, baik efek semantik maupun estetik. Dengan memahami majas, maka akan
membantu memahami puisi secara lebih baik. 5.
Tipografi Tipografi adalah unsur lahir sebuah puisi dimana bentuk
dari penulisan itu dapat dilihat oleh pembaca. Fungsi dari tata wajah bukan sekedar untuk santapan mata, melainkan sebagai
pendukung makna.
2.2.4.1.1.2 Unsur Batin
Unsur batin adalah unsur yang terkandung dalam puisi namun tidak nampak secara tertulis dalam puisi. Artinya untuk
mengidentifikasi unsur lahir harus meresapi setiap kata dalam puisi. Unsur batin terbagi atas lima unsur yaitu tema, perasaan,
nada, suasana, dan amanat. 1.
Tema Tema adalah pokok permasalahan yang menjadi dasar
penceritaan. Untuk menentukan tema, harus dipahami dulu totalitas makna. Totalitas makna adalah seluruh makna puisi
dari hasil apresiasi unsur-unsur puisi. Tema bisa ditentukan dengan cara menyimpulkan totalitas makna.
35
2. Perasaan
Perasaan adalah sikap penyair terhadap pokok parmasalahan yang dikandung dalam puisi. Sikap ini akan
muncul kesan haru, senang, ceria, murung, heroik, putus asa, pasrah, sabar, dan sebagainya.
3. Nada
Nada adalah sikap penyair terhadap pembaca. Dalam menyikapi pembaca, penyair memiliki nada yang berbeda.
Sikap penyair terhadap pembaca antara lain, doktriner, menghakimi, menggurui, menghasut, menyindir, dan
mempersuasi. 4.
Suasana Suasana dalam puisi yaitu hubungan penyair dengan
permasalahan yang diciptakan dalam puisi. Suasana dalam puisi antara lain sepi, sunyi, mencekam, hening, bahagia, ceria
dan sebagainya. 5.
Amanat Adalah pesan penyair secara implisit terkandung dalam
puisi. Secara umum, amanat berisi pesan moral.
2.2.4.1.2 Unsur Pembina Puisi