Penilaian Sikap Penilaian Pengetahuan Penilaian Keterampilan Pertemuan Keempat

Kelas X SMAMASMKMAK 266 d. Penilaian

1. Penilaian Sikap

Pe nilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses diskusi berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat diskusi berlangsung, kemampuan menyampaikan pendapat, argumentasimenjawab pertanyaan serta aspek kerja sama kelompok.

2. Penilaian Pengetahuan

P e nilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk penugasan, peserta didik diminta untuk mendeskripsikan penjabaran aspek Trigatra dan Pancagatra dalam konteks Wawasan Nusantara Indonesia.

3. Penilaian Keterampilan

P enilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawabmempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukansaran terkait dengan materi yang sedang dibahas mengomunikasikan secara lisan.

4. Pertemuan Keempat

Pertemuan keempat akan membahas materi tentang peran serta warga negara dalam mendukung implementasi Wawasan Nusantara. Dalam pertemuan ini dengan model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik melakukan analisis mengenai tantangan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

a. Indikator Pencapaian Kompetensi

1 Membangun nilai-nilai menghargai dan peduli pentingnya Wawasan Nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia 2 Menunjukkan peran serta warga negara mendukung implementasi Wawasan Kebangsaan 3 Menyajikan dan mengomunikasikan hasil analisis tentang pentingnya Wawasan Nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

b. Materi Pelajaran

Wawasan Nusantara harus dijadikan arahan, pedoman, acuan, dan tuntutan bagi setiap individu bangsa Indonesia dalam membangun dan memelihara tuntutan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Implementasi atau penerapan Wawasan Nusantara tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi atau golongan. Implementasi Wawasan Nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut. Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 267 1 Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam wujud pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat 2 Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan serta kemakmuran rakyat secara merata dan adil. Di samping itu, implementasi Wawasan Nusantara mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antardaerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri. 3 Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinnekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia sang Pencipta. Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membeda-bedakan suku, asal usul daerah, agama atau kepercayaan, serta golongan berdasarkan status sosialnya. 4 Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan Hankam akan menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa serta bela negara ini akan menjadi modal utama yang akan menggerakkan partisipasi setiap warga negara Indonesia dalam menanggapi setiap bentuk ancaman, seberapa pun kecilnya dan dari manapun datangnya, atau setiap gejala yang membahayakan keselamatan bangsa dan kedaulatan negara. 5 Dalam pembinaan seluruh aspek kehidupan nasional sebagaimana dijelaskan di atas, implementasi Wawasan Nusantara harus menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh Indonesia. Di samping itu, Wawasan Nusantara dapat diimplementasikan ke dalam segenap pranata sosial yang berlaku di masyarakat dalam nuansa kebhinnekaan sehingga menciptakan kehidupan yang toleran, akrab, peduli, hormat, dan taat hukum. Semua itu menggambarkan sikap, paham, dan semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi sebagai identitas atau jati diri bangsa Indonesia. 6 Untuk itu, agar terketuk hati nurani setiap warga negara Indonesia dan sadar bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara diperlukan pendekatan dengan program yang teratur, terjadwal, dan terarah. Hal ini akan mewujudkan keberhasilan implementasi Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui pengukuhan Wawasan.Nusantara. Dengan demikian, NKRI dan Wawasan Nusantara merupakan satu paket dalam kehidupan nasional guna mewujudkan ketahanan nasional yang tidak bisa tergantikan dengan yang lainnya. Kelas X SMAMASMKMAK 268 c. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning. SINTAK DESKRIPSI KEGIATAN Orientasi peserta didik pada masalah 1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi peserta didik agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. 2. Guru meminta peserta didik untuk mengamati dengan membaca buku BAB 7, subbab D. Peran serta warga negara dalam mendukung implementasi Wawasan Nusantara. 3. Guru menanamkan sikap teliti dan cermat dalam membaca subbab tersebut. 4. Guru meminta peserta didik mencatat hal-hal yang penting dan mungkin dapat dieksplorasi dari bacaan tersebut. Mengorganisasi peserta didik untuk belajar 1. Guru membagi peserta didik dalam 7 kelompok heterogen beranggotakan antara 4 - 5 orang. 2. Guru meminta peserta didik secara berkelompok mencatat pertanyaan yang ingin diketahui, dan mendorong peserta didik untuk terus menggali rasa ingin tahu dengan pertanyaan secara mendalam dalam datar pertanyaan. 3. Guru mengamati keterampilan peserta didik secara perorangan dan kelompok dalam menyusun pertanyaan. 4. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak “benar” sebuah masalah yang rumit dan kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan. 5. Selama penyelidikan peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi tentang peran serta warga negara dalam mendukung implementasi Wawasan Nusantara. 6. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang siap membantu, namun peserta didik harus berusaha untuk belajar keras. 7. Peserta didik aktif terlibat dalam sejumlah kegiatan penyelidikan dan hasil-hasil penyelidikan ini dapat menghasilkan penyelesaian masalah tersebut. Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 269 SINTAK DESKRIPSI KEGIATAN Membimbing penyelidikan individual dan kelompok 1. Guru membantu peserta didik dalam kelompok untuk mengumpulkan informasi tentang “Peran serta warga negara dalam mendukung implementasi Wawasan Nusantara” Kelompok 1 Implementasi Wawasan Nusantara ditinjau dari: a. Sikap warga negara terhadap Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan ideologi. b. Perilaku yang dimunculkan oleh warga negara dalam mendukung Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan ideologi. c. Faktor positif dan negatif dalam implementasi Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan ideologi. Kelompok 2 Implementasi Wawasan Nusantara ditinjau dari: a. Sikap warga negara terhadap Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan politik. b. Perilaku yang dimunculkan oleh warga negara dalam mendukung Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan politik. c. Faktor positif dan negatif dalam implementasi Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan politik. Kelompok 3 Implementasi Wawasan Nusantara ditinjau dari: a. Sikap warga negara terhadap Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi. b. Perilaku yang dimunculkan oleh warga negara dalam mendukung Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi. c. Faktor positif dan negatif dalam implementasi Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi. Kelas X SMAMASMKMAK 270 SINTAK DESKRIPSI KEGIATAN Kelompok 4 Implementasi Wawasan Nusantara ditinjau dari: a. Sikap warga negara terhadap Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial. b. Perilaku yang dimunculkan oleh warga negara dalam mendukung Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial. c. Faktor positif dan negatif dalam implementasi Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial. Kelompok 5 Implementasi Wawasan Nusantara ditinjau dari: a. Sikap warga negara terhadap Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan budaya. b. Perilaku yang dimunculkan oleh warga negara dalam mendukung Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan budaya. c. Faktor positif dan negatif dalam implementasi Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan budaya. Kelompok 6 Implementasi Wawasan Nusantara ditinjau dari: a. Sikap warga negara terhadap Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan. b. Perilaku yang dimunculkan oleh warga negara dalam mendukung Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan. c. Faktor positif dan negatif dalam implementasi Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan. Kelompok 7 Implementasi Wawasan Nusantara ditinjau dari: a. Sikap warga negara terhadap Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan keamanan. b. Perilaku yang dimunculkan oleh warga negara dalam mendukung Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan keamanan. c. Faktor positif dan negatif dalam implementasi Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan keamanan. Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 271 SINTAK DESKRIPSI KEGIATAN 2. Peserta didik mengumpulkan informasi sebanyak- banyaknya dari berbagai sumber, dan mengajukan pertanyaan pada peserta didik untuk berpikir tentang jawaban terhadap masalah tersebut di atas dan pemecahan masalah jika terdapat kendala atau tantangan dalam implementasi Wawasan Nusantara di bidang yang masing-masing kelompok kaji. 3. Guru membimbing peserta didik atau kelompok untuk mencari informasi dan menyelidiki tentang peran serta warga negara dalam mendukung implementasi Wawasan Nusantara. 4. Guru menyediakan berbagai sumber belajar seperti buku teks atau buku referensi lainnya. 5. Guru bertindak sebagai sumber belajar bagi peserta didik dengan memberi konirmasi atas jawaban peserta didik, atau mengungkap lebih jauh penyelidikan yang telah mereka lakukan.

d. Penilaian 1. Penilaian Sikap

Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses diskusi berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat diskusi berlangsung, kemampuan menyampaikan pendapat, argumentasimenjawab pertanyaan serta aspek kerja sama kelompok.

2. Penilaian Pengetahuan