Penilaian Sikap Penilaian Pengetahuan Penilaian Keterampilan Pertemuan Keempat Hubungan Struktural Pemerintah Pusat dan Daerah

Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 167 d. Penilaian

1. Penilaian Sikap

Penilaian sikap terhadap peserta didik dilakukan dengan menggunakan observasi. Observasi terhadap peserta didik terkait dengan aktivitas peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung

2. Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk penugasan, peserta didik mengumpulkan hasil analisis dengan kelompok tentang suatu permasalahan yang terjadi pada penerapan otonomi daerah yang dialami oleh pemerintah pusat dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah daerah, sebagaimana tersebut dalam kegiatan pembembelajaran di atas.

3. Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan ini dilakukan dalam bentuk portofolio, peserta didik diminta untuk mengumpulkan hasil diskusi kelompok tentang analisis permasalahan yang dihadapi pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam penerapan otonomi daerah di Indonesia.

4. Pertemuan Keempat

Pertemuan keempat akan membahas tentang hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dalam pertemuan ini peserta didik dapat melakukan analisis hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dalam pertemuan kali ini guru juga dapat mengangkat isu aktual sebagai apersepsi.

a. Indikator Pencapaian Kompetensi

1 Membangun nilai-nilai proaktif dan responsif secara adil tentang hubungan struktural dan fungsional pemerintahan pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 2 Menjelaskan hubungan struktural pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 3 Menjelaskan hubungan fungsional pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 4 Menjelaskan hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 5 Menyajikan hasil telaah hubungan struktural dan fungsional pemerintahan pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kelas X SMAMASMKMAK 168 b. Materi Pelajaran

1. Hubungan Struktural Pemerintah Pusat dan Daerah

Dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia terdapat dua cara yang dapat menghubungkan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Cara pertama, disebut dengan sentralisasi, yakni segala urusan, fungsi, tugas, dan wewenang penyelenggaraan pemerintahan ada pada pemerintah pusat yang pelaksanaannya dilakukan secara dekonsentrasi. Cara kedua , dikenal sebagai desentralisasi, yakni segala urusan, tugas, dan wewenang pemerintahan diserahkan seluas-luasnya kepada pemerintah daerah. Terdapat tiga faktor yang menjadi dasar pembagian fungsi, urusan, tugas, dan wewenang antara pemerintah pusat dan daerah. a. Fungsi yang sifatnya berskala nasional dan berkaitan dengan eksistensi negara sebagai kesatuan politik diserahkan kepada pemerintah pusat. b. Fungsi yang menyangkut pelayanan masyarakat yang perlu disediakan secara beragam untuk seluruh daerah dikelola oleh pemerintah pusat. c. Fungsi pelayanan yang bersifat lokal, melibatkan masyarakat luas dan tidak memerlukan tingkat pelayanan yang standar, dikelola oleh pemerintah daerah yang disesuaikan dengan kebutuhan serta kemampuan daerah masing-masing. Secara struktural hubungan pemerintah pusat dan daerah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000. Berdasarkan ketentuan tersebut daerah diberi kesempatan untuk membentuk lembaga-lembaga yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah.

2. Hubungan Fungsional Pemerintah Pusat dan Daerah