Pendekatan Saintiik dalam Pembelajaran PPKn

Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 25 dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam Kurikulum 2013 semua kegiatan yang terjadi selama belajar di sekolah maupun dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler terjadi pembelajaran untuk mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan sikap. Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya KI-3 dan KI-4 dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.

2. Pendekatan Saintiik dalam Pembelajaran PPKn

Pendekatan pembelajaran dalam Kurkulum 2013 menggunakan pendekatan ilmiah. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah scientiic approach, tematik terpadu tematik antarmata pelajaran, dan tematik dalam suatu mata pelajaran perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapanpenelitian discoveryinquiry learning. Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok, maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah project based learning. Berdasarkan Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran, maka mata pelajaran PPKn menggunakan modus pembelajaran langsung direct instructional dan tidak langsung indirect instructional. Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan menggunakan pengetahuan peserta didik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasimencoba, menalarmengasosiasi, dan mengomunikasikan. Pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung, yang disebut dengan dampak pembelajaran instructional efect. Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang terjadi selama proses pembelajaran langsung yang dikondisikan menghasilkan dampak pengiring nurturant efect. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2. Dalam pembelajaran PPKn, pembelajaran langsung dapat dilakukan melalui 2 dua cara yaitu di dalam kelas dan di luar kelas. Jika pembelajaran langsung yang disampaikan di dalam kelas maka pembuatan desain pembelajaran harus memerhatikan keterkaitan antara KD dan KI-3. Tujuannya agar peserta didik dapat memperoleh pemahaman pengetahuan secara faktual, Kelas X SMAMASMKMAK 26 konseptual, dan prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Dalam hal ini, peserta didik akan memiliki wawasan pengetahuan yang luas melalui paparan materi yang difasilitasi oleh guru di dalam kelas. Peserta didik juga diharapkan memiliki kemampuan dan wawasan pengetahuan yang lebih luas dengan mengalaminya secara langsung di lingkungan masyarakat. Untuk itu peserta didik difasilitasi untuk melibatkan diri dalam proses pembelajaran secara langsung di luar kelas. Untuk mendukung kegiatan tersebut, guru perlu mengembangkan desain pembelajaran yang mengaitkan antara KD dan KI-4. Tujuannya agar peserta didik dapat mengalami proses belajar melalui kegiatan: mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret. Dalam hal ini, peserta didik memperoleh pengetahuan secara langsung dari narasumber yang ada di masyarakat. Pengembangan desain pembelajaran bertujuan juga untuk memfasilitasi pembelajaran secara tidak langsung, sehingga kerangka pembelajaran harus dikelola sedemikian rupa. Proses belajar yang tercipta dari keterkaitan KI-3 dan KI-4 dapat memberikan dampak pengiring nurturant efect tumbuhnya sikap spiritual yang dimaksud dalam KI-1 dan sikap sosial dalam KI-2. Penguasaan kompetensi KI-3 dan KI-4 serta dampak pengiring sebagaimana dimaksud dalam KI-1 dan KI-2, maka akan tercapai secara utuh kompetensi integrasi KI- 1, KI-2, KI-3 dan KI-4 utuh menyeluruh. Oleh karena PPKn merupakan mata pelajaran yang bermuatan nilai dan moral, dimana kandungan KI-3 dan KI-4 sudah bermuatan nilai dan moral dalam dimensi pengetahuan dan keterampilan, maka pembelajaran langsung KI-3 dan KI-4 secara otomatis akan menjadi dampak pengiring terhadap KI-1 dan KI-2. Pendekatan pembelajaran PPKn memusatkan perhatian pada proses pembangunan pengetahuan, keterampilan, sikap spiritual dan sikap sosial melalui transformasi pengalaman empirik dan pemaknaan konseptual terhadap sumber nilai, instrumentasi dan praksis nilai dan moral yang bersumber dari empat konsensus kebangsaan. Untuk itu perlu dikembangkan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada hal-hal sebagai berikut. 1 Meningkatkan rasa keingintahuan foster a sense of wonder terkait hal-hal baik yang bersifat empirik maupun konseptual. 2 Meningkatkan keterampilan mengamati encourage observation dalam konteks yang lebih luas, bukan hanya yang bersifat kasat mata tetapi juga yang syarat makna. 3 Melakukan analisis push for analysis untuk mendapatkan keyakinan nilai dan moral yang berujung pada pemilikan karakter tertentu. 4 Berkomunikasi require communication, baik yang bersifat intrapersonal berkomunikasi dalam dirinyakontemplasi maupun interpersonal mengenai hal yang terpikirkan maupun yang bersifat metakognitif. Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 27 Karakteristik belajar dan pembelajaran tersebut di atas diwujudkan dalam pendekatan pembelajaran berbasis proses keilmuan saintiic approach. Penjelasan kelima langkah pembelajaran scientiic approach tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. - Mengamati 1. Setiap awal pembelajaran, peserta didik melakukan kegiatan mengamati. Kegiatan mengamati dapat berupa membaca, melihat, mendengar, dan menyimak. Pada kegiatan mengamati, misalnya mengamati ilmgambar fotoilustrasi yang terdapat dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X. Kegiatan membaca, misalnya membaca teks yang ada di dalam buku teks pelajaran PPKn. 2. Peserta didik dapat diberikan petunjuk penting yang perlu mendapat perhatian seperti istilah, konsep, atau kejadian penting yang pengaruhnya sangat kuat yang terdapat dalam buku teks pelajaran PPKn. 3. Guru dapat menyiapkan diri dengan membaca berbagai literatur yang berkaitan dengan materi yang disampaikan. Peserta didik dapat diberikan contoh-contoh yang terkait dengan materi yang ada di buku teks. Guru dapat memperkaya materi dengan membandingkan buku teks pelajaran PPKn dengan literatur lain yang relevan. 4. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif, guru dapat menampilkan foto-foto, gambar, denah, peta, dan dokumentasi audiovisual ilm dan lain sebagainya yang relevan. - Menanya 1. Peserta didik dapat membuat pertanyaan berkaitan dengan apa yang sudah mereka baca atau amati, mengajukan pertanyaan kepada guru ataupun kepada sesama temannya ataupun mengidentiikasi pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang disampaikan. Sumber: dokumen penulis Gambar 1.1 Peserta didik membaca informasi dari media elektronikinternet. Kelas X SMAMASMKMAK 28 2. Peserta didik dapat saling bertanya jawab berkaitan dengan apa yang sudah mereka baca atau amati. 3. Peserta didik dapat dilatih dalam bertanya dari pertanyaan yang faktual sampai pertanyaan yang hipotetikal bersifat kausalitas. Diupayakan dalam membuat pertanyaan antara peserta didik satu dengan lainnya khususnya teman sebangku tidak memiliki kesamaan. - Mengumpulkan informasi 1. Guru merancang kegiatan untuk mencari informasi lanjutan melalui bacaan dari sumber lain yang relevan, melakukan observasi atau wawancara kepada suatu instansilembaga atau tokoh-tokoh yang terkait dengan tugas terstruktur atau Praktik Belajar Kewarganegaraan. 2. Peserta didik menentukan jenis data yang akan dikumpulkan kualitatif atau kuantitatif dan menentukan sumber data dari buku, majalah, internet, dan sumber lainnya. 3. Guru merancang kegiatan untuk melakukan wawancara kepada tokoh masyarakatinstansilembaga pemerintahan yang dianggap memahami suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sumber: dokumen penulis Gambar 1.2 Peserta didik sedang mengajukan pertanyaan saat diskusi. Sumber: dokumen penulis Gambar 1.3 Peserta didik sedang mengumpulkan informasi dari berbagai media. Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 29 - Mengasosiasikan 1. Peserta didik dapat membandingkan, mengelompokkan, menentukan hubungan data, menyimpulkan, dan menganalisis informasi mengenai situasi yang terjadi saat ini melalui sumber bacaan yang terakhir diperoleh dengan sumber yang diperoleh dari buku untuk menemukan hal yang lebih mendalam. 2. Peserta didik menarik kesimpulan atau membuat generalisasi dari informasi yang dibaca di buku dan dari informasi yang diperoleh dari sumber lain. 3. Dalam kegiatan mengasosiasikan, peserta didik diharapkan dapat melakukan analisis terhadap suatu permasalahan, baik secara mandiri individual maupun secara kelompok. - Mengomunikasikan 1. Peserta didik dapat melaporkan, menyajikan, dan mempresentasikan kesimpulan atau generalisasi dalam bentuk lisan, tertulis, atau produk lainnya. 2. Peserta didik dapat menerapkan perilaku yang diharapkan sesuai dengan tuntutan KI-4. Sumber: dokumen penulis Gambar 1.4 Peserta didik sedang menganalisis permasalahan dalam kelompok. Sumber: dokumen penulis Gambar 1.5 Peserta didik sedang mempresentasikan tugas kelompok. Kelas X SMAMASMKMAK 30 3. Kegiatan mengomunikasikan dapat dilakukan dalam bentuk presentasi penyajian materipenyampaian hasil temuan, baik secara kelompok maupun mandiri. 4. Kegiatan mengomunikasikan dapat dilakukan dengan menyerahkan hasil kerja unjuk kerja secara tertulis. 5. Kegiatan mengomunikasikan dapat dilakukan dengan menyerahkan hasil wawancara laporan observasi. 6. Jika kegiatan dilakukan dalam bentuk bermain peran, peserta didik dapat membuat skenario cerita yang kemudian diperankan oleh peserta didik. 7. Dalam setiap pembuatan laporan hasil observasiwawancaraPraktik Belajar Kewarganegaraan harus disertai dengan tanda tangan orang tua komunikasi peserta didik dengan orang tua. Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut. Tabel 7 Keterkaitan Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar LANGKAH PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, melihat tanpa atau dengan alat. Melatih kesungguhan dan ketelitian, mencari informasi. Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Mengumpulkan Informasi - Melakukan eksperimen - Membaca sumber lain selain buku teks pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X - Mengamati objek kejadian - Aktivitas - Wawancara dengan nara sumber Mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 31 LANGKAH PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN Mengasosiasikan mengolah Informasi - Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. - Mengolah informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan. Mengkomunikasi- kan Menyampaikan hasil pengamatan, dan kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan atau tertulis. Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

3. Model Pembelajaran PPKn