Asas Wawasan Nusantara Proses Pembelajaran

Kelas X SMAMASMKMAK 254 b. Materi Pelajaran

1. Pengertian Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara menurut beberapa pendapat: a. Menurut Prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.” b. Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. c. Menurut kelompok kerja Lemhannas Wawasan Nusantara diusulkan untuk menjadi Tap. MPR, yang dibuat pada tahun 1999, yaitu “Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.”

2. Hakikat Wawasan Nusantara

Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan Nusantara dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup Nusantara demi kepentingan nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga masyarakat dan aparatur negara harus berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia tanpa menghilangkan kepentingan lainnya, seperti kepentingan daerah, golongan, dan perorangan.

3. Asas Wawasan Nusantara

Asas wawasan Nusantara tersebut adalah sebagai berikut. a. Kepentingan yang sama. Ketika menegakkan dan merebut kemerdekaan, kepentingan bersama bangsa Indonesia adalah menghadapi penjajah secara isik dari bangsa lain. Sekarang, bangsa Sumber: http:www.idoicial.galirik-lagu-satu- nusa-satu-bangsa-l-manik.xhtml Gambar 8.1 Persatuan dan Kesatuan sebagai wujud Wawasan Nusantara Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 255 Indonesia harus menghadapi penjajahan yang berbeda. Misalnya, dengan cara “adu domba” dan “memecah belah” bangsa dengan menggunakan dalih HAM, demokrasi, dan lingkungan hidup. Padahal, tujuan kepentingannya sama yaitu tercapainya kesejahteraan dan rasa aman yang lebih baik daripada sebelumnya. b. Keadilan. Kesesuaian pembagian hasil dengan adil, jerih payah, dan kegiatan baik perorangan, golongan, kelompok maupun daerah. c. Kejujuran. Keberanian berpikir, berkata, dan bertindak sesuai realita serta ketentuan yang benar biarpun realita atau ketentuan itu pahit dan kurang enak didengarnya. Demi kebenaran dan kemajuan bangsa dan negara, hal itu harus dilakukan. d. Solidaritas. Diperlukan kerja sama, mau memberi, dan berkorban bagi orang lain tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya masing- masing. e. Kerja sama. Adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan sehingga kerja kelompok, baik kelompok kecil maupun besar dapat mencapai sinergi yang lebih baik. f. Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan negara Indonesia yang dimulai, dicetuskan, dan dirintis oleh Boedi Oetomo Tahun 1908, Sumpah Pemuda Tahun 1928, dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Kesetiaan terhadap kesepakatan ini sangat penting dan menjadi tonggak utama terciptanya persatuan dan kesatuan dalam kebhinnekaan. Jika kesetiaan ini goyah, dapat dipastikan persatuan dan kesatuan akan hancur berantakan.

c. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini secara umum dibagi tiga tahapan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Deskripsi Kegiatan Pembukaan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan. 2. Guru menyampaikan topik tentang konsep Wawasan Nusantara. Namun, perlu dikaji lebih dahulu tentang topik itu, terkait dengan sikap sosial. 3. Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar dan sikap spiritual peserta didik berkaitan dengan rasa syukur peserta didik masih dapat mendapatkan nikmat dan karunia dari Allah SWT. Kelas X SMAMASMKMAK 256 Deskripsi Kegiatan 4. Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai. Kegiatan Inti 1. Sebelum peserta didik menganalisis konsep Wawasan Nusantara, guru menunjukkan ilustrasipaparan secara singkat tentang konsep Wawasan Nusantara 2. Peserta didik diberi waktu untuk membaca Bab 7 Sub Bab A. Konsep Wawasan Nusantara 3. Peserta didik membuat pertanyaan tetang konsep Wawasan Nusantara diharapkan peserta didik dapat membuat 5 pertanyaan yang berbeda dengan teman sebangku. 4. Peserta didik dengan kelompok mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan konsep Wawasan Nusantara. 5. Peserta didik membuat analisis terkait dengan deskripsi konsep Wawasan Nusantara 6. Secara random peserta didik 1 sampai dengan 2 orang mewakili kelompok dapat mengomunikasikan secara lisan hasil analisis tentang konsep Wawasan Nusantara Adapun peserta didik yang lain mengumpulkan hasil analisis secara tertulis. Penutup 1. Guru menyimpulkan hasil pemaparan perwakilan kelompok tentang topik yang di bahas dilanjutkan dengan umpan balik secara lisan kepada peserta didik. 2. Sebelum mengakhiri pelajaran, guru dapat melakukan releksi terkait dengan bahasan. 3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar.

d. Penilaian 1. Penilaian Sikap

Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung.

2. Penilaian Pengetahuan