Interaksi dengan Orang Tua

Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 47

H. Interaksi dengan Orang Tua

Dalam penyelenggaraan pendidikan banyak pihak yang terlibat mensukseskan keberhasilan pendidikan. Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 menyebutkan pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran antara lain adalah sebagai berikut. 1. Peserta didik. 2. Pendidik guru mata pelajaran, guru kelas, dan guru pembina kegiatan ekstrakurikuler. 3. Tenaga kependidikan meliputi pengelola satuan pendidikan, penilik, pamong belajar pengawas, peneliti, pengembang, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar. 4. Pimpinan satuan pendidikan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas. 5. Dinas pendidikan atau kantor Kementerian Agama provinsi dan kabupaten kota sesuai dengan kewenangannya. Orang tua tentunya memiliki peran dan andil yang sangat besar dalam mensukseskan pendidikan nasional, termasuk dalam pembelajaran. Orang tua dapat menjadi pendorong sukses atau tidaknya peserta didik dalam menempuh pembelajaran. Oleh karenanya sekolah harus melakukan interaksi dengan orang tua mengenai seluruh aktivitas dan kemajuan belajar peserta didik. Prinsipnya pendidikan adalah pelayanan. Orang tua menjadi para pihak yang menggunakan sekolah dan tentunya harus dilayani. Dilayani dalam kapasitas dunia pendidikan seperti hal-hal sebagai berikut. a. Mendapatkan informasi tentang program sekolah. b. Memiliki akses untuk mempengaruhi kebijakan sekolah. c. Mendapatkan informasi kemajuan belajar anaknya. d. Memiliki kesempatan untuk menyampaikan harapannya tentang kemajuan belajar anaknya, dan hal lainnya. Untuk informasi kemajuan belajar anak, orang tua dapat mendapatkan informasi dari guru atau wali kelas. Diperlukan sebuah informasi khusus yang dibuat oleh guruwali kelas dan ditujukan kepada orang tua siswa. Kemudian orang tua menandatangani serta memberikan komentarnya. Apabila semua itu dilakukan maka seluruh kegiatan pembelajaran menjadi lengkap, diharapkan peserta didik memiliki kemajuan kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Adapun interaksi antar guru dan orang tua dapat menggunakan format berikut ini. Kelas X SMAMASMKMAK 48 Aspek Penilaian Nilai Rata-rata Komentar Guru Komentar Orang Tua Pengetahuan Keterampilan Sikap ParafTanda Tangan Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 49 Bagian 2 Petunjuk Khusus Pembelajaran Per Bab Buku ini merupakan pedoman guru dalam mengelola program pembelajaran terutama dalam memfasilitasi peserta didik untuk mendalami Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn sebagaimana terdapat dalam buku siswa. Materi pelajaran PPKn yang terdapat pada buku siswa akan diajarkan selama 1 satu tahun pelajaran. Sesuai dengan desain waktu dan materi, setiap bab akan diselesaikan dalam waktu 4 minggu atau 4 kali pertemuan. Agar pembelajaran lebih efektif, eisien, dan sistematis, secara umum, program pembelajaran setiap pertemuan dirancang terdiri dari: 1Kompetensi Inti 2 Kompetensi dasar 3 Indikator Pencapaian Kompetensi 4 Materi dan Proses Pembelajaran, 5 Penilaian, 6 Remedial, 7 Pengayaan dan 8 Interaksi Guru dan Orang tua. Berdasarkan pemahaman tentang Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar KD, guru PPKn dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya memperhatikan hal- hal sebagai berikut. 1. Guru diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan membaca dari berbagai literatur atau sumber bahan ajar yang relevan dengan materi pembelajaran. 2. Guru dapat menggunakan isu-isu aktual untuk dapat mengajak peserta didik dalam mengembangkan kemampuan analisis dan evaluatif dengan mengambil contoh kasus dari situasi yang berkembang saat ini. 3. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif guru dapat menampilkan foto-foto, gambar, dan dokumentasi audiovisual ilm yang relevan dengan materi pelajaran. 4. Guru harus memberikan motivasi dan mendorong peserta didik secara aktif active learning untuk mencari sumber dan contoh-contoh konkret dari lingkungan sekitar. 5. Guru harus menciptakan situasi belajar yang memungkinkan peserta didik melakukan observasi dan releksi. Observasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya membaca buku yang relevan disertai dengan analisis yang bersifat kritis, membuat laporan tertulis secara sederhana, melakukan wawancara dengan narasumber, menonton ilm dan lain sebagainya yang berkaitan dengan pembahasan materi. 6. Peserta didik dirangsang untuk berpikir kritis dengan membuat pertanyaan- pertanyaan berdasarkan wacanagambar, memberikan pertanyaan-pertanyaan serta mempertahankan pendapatnya pada setiap jalannya diskusi dalam proses pembelajaran di kelas. Kelas X SMAMASMKMAK 50 7. Guru dapat mengaitkan konteks materi pelajaran dengan konteks lingkungan tempat tinggal peserta didik kabupatenkota, provinsi, pulau pada proses pembelajaran di kelas atau di luar kelas. 8. Peserta didik harus selalu dimotivasi agar memiliki kemampuan dalam mengomunikasikan hasil proses pengumpulan dan analisis data terkait dengan materi yang sedang diajarkan. 9. Penggunaan mediaalatbahan pelajaran hendaknya memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan sekolah, khususnya ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah. Jika dipandang perlu, pendidik dapat memanfaatkan teknologi informasi atau pendidik dapat membuat media pembelajaran yang bersifat sederhana yang menunjang penguasaan materi pembalajaran secara efektif dan eisien. 10. Dalam rangka efektivitas dan eisiensi penyerapan materi pelajaran, guru dapat membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah peserta didik dalam kelas. Kelompok yang telah ditetapkan ditugaskan untuk membuat bahan presentasi kelompok dan mempresentasikannya sesuai dengan tugas yang telah diberikan kepada mereka. 11. Pelaksanaan Proyek Belajar Kewarganegaraan yang dilaksanakan dalam kelompok dapat dilakukan melalui kerja sama dengan lembagainstansi terkait sehingga peserta didik mendapatkan informasi secara lengkap. Contoh, bekerja sama dengan tokoh agamamasyarakat, pengurus RTRW, kepala kelurahanpemangku pejabat pemerintahan, dan pihak lainnya. Untuk Perhatian 1. Uraian kegiatan atau pertemuan setiap bab merupakan CONTOH SEMATA atau PILIHAN, bukan sesuatu yang bersifat mutlak harus diterapkan secara utuh oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. 2. GURULAH yang berhak untuk mendesain dan menentukan proses pembelajaran di kelas, menentukan indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pokok, pendekatan, model dan metode, penilaian pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan guru, karakteristik peserta didik, sarana dan prasarana, sumber belajar serta alokasi waktu yang tersedia. Namun demikian, dalam proses pembelajaran harus tetap sesuai dengan Kurikulum 2013. Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 51 Pembelajaran Nilai-Nilai Pancasila dalam Kerangka Praktik Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Bab 1 Kelas X SMAMASMKMAK 52

A. Kompetensi Inti