Kelas X SMAMASMKMAK
198
2. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua membahas materi tentang Konsep Integrasi Nasional. Dalam pertemuan ini guru juga dapat mengangkat isu aktual sebagai apersepsi.
a. Indikator Pencapaian Kompetensi
1 Membangun nilai-nilai toleransi dan damai yang membentuk komitmen integrasi nasional dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika
2 Menganalisis konsep integrasi nasional 3 Mengidentiikasi faktor-faktor pembentuk integrasi nasional
4 Menyajikan dan mengomunikasikan hasil analisis tentang faktor-faktor pembentuk integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
b. Materi Pelajaran 1. Pengertian Integrasi Nasional
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.
a. Secara Politis
Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang
membentuk suatu identitas nasional.
b. Secara Antropologis
Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai
suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat. Pendapat para ahli tentang integrasi.
1. Howard Wriggins
Integrasi bangsa berarti penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau
memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa.
2. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
Menurutnya, integrasi nasional ini sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek
sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Integrasi juga meliputi aspek vertikal dan horisontal.
Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
199 3. J. Soedjati Djiwandono
Menurutnya, integrasi nasional sebagai cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan hak
menentukan nasib sendiri. Hak tersebut perlu dibatasi pada suatu taraf tertentu. Bila tidak, persatuan nasional akan dibahayakan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional bangsa indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu
bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928.
2. Faktor-Faktor Pembentuk Integrasi Nasional
a. Faktor pendorong tercapainya integrasi nasional 1 Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh
faktor sejarah. 2 Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara
yaitu Garuda Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. 3 Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa
Indonesia seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda. 4 Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya
semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia.
Sumber: http:www.tribunnews.comregional20131015bentrok-antarwarga-terjadi-di- pesawaran-lampung
Gambar 6.1 Perbedaan pendapat diperbolehkan dan merupakan hak setiap orang. Namun, perbedaan tersebut jangan sampai menghancurkan sendi-
sendi persaudaraan antaranak bangsa. Jika terjadi bentrok kita semua yang akan rugi.
Kelas X SMAMASMKMAK
200
b. Faktor pendukung integrasi nasional 1 Penggunaan bahasa Indonesia.
2 Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia.
3 Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
4 Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat.
5 Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.
c. Faktor penghambat integrasi nasional 1 Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat
heterogen. 2 Kurangnya toleransi antargolongan.
3 Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.
4 Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidak- merataan hasil-hasil pembangunan.
c. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini menggunakan pembelajaran dalam bentuk presentasi kelompok.
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar dilanjutkan dengan apersepsi
2. Guru menyampaikan topik tentang “Konsep Integrasi Nasional”. 3. Guru mempersiapkan pembahasan materi melalui metode diskusi. Kelompok yang
telah ditentukan topiknya pada pertemuan pertama Kelompok 5 agar mempersiapkan kelompoknya.
Kegiatan Inti
1. Presentasi Kelompok 5, topik Bab 5 Subbab B. Konsep Integrasi Nasional. 2. Pada saat Kelompok 5 tampil presentasi, kelompok lainnya menyimak materi
presentasi mengamati. 3. Setelah presentasi dipaparkan oleh Kelompok 5, kelompok lain memberikan saran
masukan dan mengajukan pertanyaan terkait dengan materi yang sedang dibahas menanya.
Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
201 Deskripsi Kegiatan
4. Pengajuan pertanyaan dilakukan dalam bentuk termin pertanyaan jumlah termin disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia.
Kegiatan mengumpulkan informasi dilakukan sebelum presentasi kelompok dalam bentuk penugasan mencari informasi terkait dengan materi yang akan dipresentasikan.
Kegiatan mengasosiasikan dilakukan baik oleh kelompok yang mendapat tugas presentasi, juga kelompok lain dengan melakukan analisis dalam kelompok pada saat
menyimak jalannya presentasi guna membuat pertanyaan.
Penutup
1. Guru menyimpulkan materi dan jalannya diskusi. 2. Sebelum mengakhiri pelajaran, guru dapat melakukan releksi terkait dengan kasus
tersebut. 3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT,
Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar.
d. Penilaian 1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses diskusi berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam
observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat diskusi berlangsung, kemampuan menyampaikan pendapat,
argumentasimenjawab pertanyaan serta aspek kerja sama kelompok.
2. Penilaian Pengetahuan