Ramuan tradisional adalah media pengobatan alamiah dengan memakai tumbuhan sebagai bahan dasarnya. Media ini mungkin merupakan media pengobatan tertua. Sampai
saat ini ilmu pengobatan ini masih mengacu pada tradisi kuno. Itulah sebabnya obat-obatan atau ramuan dari tumbuh-tumbuhan dan tanaman di sebut obat tradisional, karena ramuan
tradisional tersebut di buat dari jenis tumbuhan dan tanaman yang di yakini dapat menyembuhkan atau mengobati suatu penyakit Dianawati, 2001
Menurut Tarigan 1990 masyarakat Karo sejak dulu telah mengenal obat-obat tradisional yang beragam, ini menunjukkan bahwa masyarakat Karo mengenal beberapa jenis
penyakit dan juga cara-cara mengobatinya. Sesuai dengan jenis kelamin anggota masyarakat dan juga tingkatan usia, maka obat-obat ini dapat dibagi atas:
1. Tambar danak-danak obat untuk anak-anak
2. Tambar pernanden obat kaum ibu
3. Tambar perbapan obat kaum bapak
4. tambar sinterem obat orang banyak.
Menurut Kumala 2006 Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek
samping yang relatif lebih sedikit daripada obat modern.
2.7. Ketepatan Penggunaan Obat Tradisional
Menurut Sukmono 2009 obat tradisional adalah bahan atau ramuan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, bahan sediaan, sarian galenik, atau campuran dari
bahan-bahan tersebut yang secara turun-menurun telah di gunakan untuk pengobatan. Obat tradisional dari bahan tumbuhan menggunakan bagian-bagian tumbuhan seperti akar,
rimpang, batang, buah, daun, dan bunga. Penelitian yang telah di lakukan terhadap tanaman obat sangat membantu dalam penggunaan obat tradisional. Penelitian ditunjang dengan
pengalaman empiris semakin memberikan keyakinan akan khasiat dan keamanan obat
tradisional.
Efek samping obat tradisional relatif kecil jika di gunakan secara tepat. Menurut Kumala 2006, Sukmono 2009, Ilyas 2010 ketepatan penggunaan obat tradisional
meliputi beberapa hal yaitu:
a. Kebenaran Bahan
Tanaman obat di Indonesia terdiri dari beragam spesies yang kadang kala sulit untuk di bedakan satu dengan yang lain. Kebenaran bahan menentukan tercapai atau tidaknya efek
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
terapi yang diinginkan. Sebagai contoh lempuyung dipasaran ada beberapa macam yang agak sulit untuk di bedakan satu dengan yang lain. Lempuyung emprit Zingeber amaricans
memiliki bentuk yang relatif lebih kecil, bewarna kuning dengan rasa yang pahit. Lemuyung emprit dan lempuyung gajah Zingiber zerumbet yang memiliki bentuk lebih besar dan
berwarna kuning, berkhasiat sebagai penambah nafsu makan. Jenis yang ketiga adalah lempuyang wangi Zingiber aromaticum yang memiliki warna agak putih dan berbau harum.
Tidak seperti kedua jenis lempuyang sebelumnya, jenis ini memiliki khasiat sebagai pelangsing. Contoh yang lain daun tapak dara yang mengandung alkaloid. Daun ini tidak
hanya bermanfaat untuk pengobatan diabetes, tetapi juga dapat menyebabkan penurunan leukosit sel-sel darah putih hingga 30 . Daun tapak dara mengandung vincristin dan
vinblastin yang menyebabkan penderitanya menjadi rentan terhadap penyakit infeksi, sehingga leukosit mengalami penurunan. Sementara itu, karena pengobatan diabetes
membutuhkan waktu yang lama sehingga daun tapak dara menjadi tidak tepat digunakan sebagai anti diabetes dan lebih tepat digunakan untuk pengobatan leukimia.
b. Ketepatan Dosis
Tanaman obat, seperti halnya obat buatan pabrik memang tak bisa di konsumsi sembarangan. Tetap ada dosis yang harus di patuhi, seperti halnya dokter. Buah mahkota
dewa misalnya, hanya bisa di konsumsi dengan perbandingan 1 buah dalam tiga gelas air. Sedangkan daun min baru berkhasiat jika di rebus sebanyak 7 lembar dalam takaran air
tertentu. Batu ginjal dapat diobati dengan keji beling Strobilis cripsus, tetapi jika melebihi 2 gram serbuk sekali minum dapat menyebakan iritasi saluran kemih. Gambir kurang dari ibu
jari sehingga dapat mengurangi diare, kalau pemakaiannya lebih maka menyulitkan si pemakai buang air besar selama berhari-hari. Sedangkan penggunaan minyak jarak Oleum
recini untuk cuci perut yang tidak terukur akan menyebabkan iritasi saluran pencernaan. Hal ini menepis anggapan bahwa obat tradisisonal tidak memiliki efek samping. Anggapan bila
obat tradisional aman di konsumsi walapun gejala sakit sudah hilang adalah keliru Efek samping tanaman obat dapat di gambarkan dalam tanaman dringo Acorus
calamus, yang biasa digunakan untuk mengobati stres. Tumbuhan ini memiliki kandungan senyawa bioaktif asaron. Senyawa ini punya struktur kimia mirip gologan amfetamin dan
ekstasi. Dalam dosis rendah, dringo memang dapat memberikan efek relaksasi pada otot dan menimbulkan efek sedatif penenang terhadap sistem saraf pusat. Namun, jika di gunakan
dalam dosis tinggi malah memberikan efek sebaliknya, yakni meningkatkan aktivitas mental psikoaktif. Asaron dringo juga merupakan senyawa alami yang potensial sebagai pemicu
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
timbulnya kanker, apalagi jika tanaman ini di gunakan dalam waktu lama. Di samping itu, dringo bisa menyebabkan penumpukan cairan di perut, mengakibatkan perubahan aktivitas
pada jantung dan hati, serta dapat menimbulkan efek berbahaya pada usus.Takaran yang tepat dalam penggunaan obat tradisional memang belum banyak didukung oleh data hasil
penelitian. Peracikan secara tradisional menggunakan takaran sejumput, segengam ataupun seruas yang sulit di tentukan ketepatannya. Penggunaan takaran yang lebih pasti dalam satuan
gram dapat mengurangi kemungkinan terjadinya efek yang tidak di harapkan karena batas antara racun dan obat dalam bahan tradisisonal amatlah tipis. Dosis yang tepat membuat
tanaman obat bisa menjadi obat, sedangkan jika berlebih bisa menjadi racun.
c. Ketepatan Waktu Penggunaan