timbulnya kanker, apalagi jika tanaman ini di gunakan dalam waktu lama. Di samping itu, dringo bisa menyebabkan penumpukan cairan di perut, mengakibatkan perubahan aktivitas
pada jantung dan hati, serta dapat menimbulkan efek berbahaya pada usus.Takaran yang tepat dalam penggunaan obat tradisional memang belum banyak didukung oleh data hasil
penelitian. Peracikan secara tradisional menggunakan takaran sejumput, segengam ataupun seruas yang sulit di tentukan ketepatannya. Penggunaan takaran yang lebih pasti dalam satuan
gram dapat mengurangi kemungkinan terjadinya efek yang tidak di harapkan karena batas antara racun dan obat dalam bahan tradisisonal amatlah tipis. Dosis yang tepat membuat
tanaman obat bisa menjadi obat, sedangkan jika berlebih bisa menjadi racun.
c. Ketepatan Waktu Penggunaan
Kunyit diketahui bermanfaat untuk mengurangi nyeri haid dan sudah turun temurun di konsumsi dalam ramuan jamu kunir asam yang sangat baik di konsumsi saat datang bulan.
Akan tetapi jika diminum pada awal masa kehamilan beresiko menyebabkan keguguran. Jika sejak gadis penggunaan jamu sari rapet sampai berumah tangga bisa menyebabkan kesulitan
memperoleh keturunan bagi wanita yang kurang subur karena adanya kemungkinan dapat memperkecil peranakan. Hal ini menunjukkan bahwa ketepatan waktu penggunaan obat
tradisional menentukan tercapai atau tidaknya efek yang di harapkan.
d. Ketepatan Cara Penggunaan
Suatu tanaman obat dapat memiliki banyak zat aktif yang berkhasiat di dalamnya. Masing-masing zat berkhasiat kemungkinan membutuhkan perlakuan yang berbeda dalam
penggunaannya. Sebagai contoh adalah daun kecubung jika di hisap seperti rokok bersifat bronkodilator dan digunakan sebagai obat asma. Tetapi jika diseduh dan di minum dapat
menyebabkan keracunanmabuk. Selain itu, tanaman obat dan obat tradisional relatif mudah untuk di dapatkan karena tidak memerlukan resep dokter, hal ini mendorong terjadinya
penyalahgunaan tanaman obat dan obat tradisional tersebut. Contohnya, jamu pelancar datang bulan yang sering disalah gunakan untuk menggugurkan kandungan. Resiko yang terjadi
adalah bayi terlahir cacat, ibu menjadi infertil, terjadi infeksi pada rahim, atau bahkan kematian.
e. Ketepatan Pemilihan Bahan
Keracunan sering terjadi antara tanaman ngokilo Gynura segetum Luor yang dianggap sama dengan keji beling, daun sambung nyawa Gymnurae procumbensis dengan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
daun dewa Gynura procumbens Lour Merr. Akhir-akhir ini terhadap tanaman kunir putih, dimana 3 jenis tanaman yang berbeda Curcuma mangga, Curcuma zedoaria, dan kaempferia
rotunda sering kali sama-sama disebut sebagai “ kunir putih “ yang sempat mencuat kepermukaan karena dinyatakan bisa digunakan untuk pengobatan penyakit kanker.
f. Ketepatan Telaah Informasi