BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara agraris yang memiliki areal pertanian dan perkebunan yang luas serta pekarangan yang dapat ditanami tumbuhan obat. Hutan Indonesia yang begitu luas
banyak menyimpan kekayaan alam yang begitu besar, diantaranya berpeluang sebagai sumber obat tradisional. Hingga saat ini di Indonesia terdapat 1.036 industri obat tradisional
yang memiliki izin usaha industri, terdiri dari 129 Industri Obat Tradisional IOT dan 907 Industri Kecil Obat Tradisional IKOT. Banyaknya lembaga penelitian obat-obatan bahan
alam merupakan kekuatan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan obat tradisional Depkes, 2007. Indonesia memiliki budaya pengobatan tradisional termasuk penggunaan
tumbuhan obat sejak dulu dan dilestarikan secara turun-temurun. Namun adanya modernisasi budaya dapat menyebabkan hilangnya pengetahuan tradisional yang dimiliki oleh
masyarakat. Menurut Sastropradjo 1990 selain merupakan negara kepulauan, Indonesia juga
memiliki jumlah penduduk yang banyak sekitar 200 juta lebih yang sebagian besar masyarakatnya masih tinggal di pedesaan, banyaknya masyarakat yang tinggal di pedesaan
terutama daerah yang sulit di jangkau terisolir menyebabkan pemerataan hasil-hasil pembangunan seperti bidang pendidikan dan kesehatan sulit untuk di laksanakan. Namun
pada daerah-daerah terisolir pemanfaatan lingkungan terutama tumbuhan untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan seperti untuk obat-obatan tradisional sangat tinggi.
Di negara Indonesia, sekalipun pelayanan kesehatan modern telah berkembang, jumlah masyarakat yang memanfaatkan pengobatan tradisional sangat tinggi. Menurut survey sosial
Ekonomi Nasional tahun 2001, 57,7 penduduk Indonesia melakukan pengobatan sendiri tanpa bantuan medis, 31,7 diantaranya menggunakan tumbuhan obat tradisional, dan 9,8
memilih cara pengobatan tradisional lainnya Santhyami, 2008. Menurut Tamin dan Arbain 1995 Indonesia memiliki etnis sangat beragam, setiap
kelompok masyarakat ini memanfaatkan tumbuhan untuk kehidupan mereka, seperti untuk obat-obatan, peralatan rumah tangga, bermacam-macam anyamantali-temali, bahan
pelengkapan upacara adat, di samping yang di gunakan untuk kebutuhan sandang, pangan serta papan. Bentuk susunan ramuan, komposisi dan proses pembuatanpengolahan dilakukan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
secara tradisional menurut cara sukukelompoknya masing-masing yang mereka terima secara turun-temurun.
Sejak zaman dahulu manusia sangat mengendalikan lingkungan sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, misalnya untuk makan, tempat berteduh, pakaian, obat,
pupuk, parfum, bahkan untuk kecantikan dapat diperoleh dari lingkungan. Memanfaatkan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam penanggulangan masalah kesehatan
yang dihadapinya. Pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman ini merupakan warisan budaya bangsa berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan secara turun – temurun telah
di wariskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya melalui resep nenek moyang, adat istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat Sukmono, 2009.
Menurut Barus 2010, seperti suku yang ada di Indonesia lainnya, suku Karo termasuk suku yang telah lama mengenal sistem pengobatan tradisional. Obat-obatan
tradisional Karo beranekaragam. Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat Karo mengenal berbagai jenis penyakit dan cara-cara pengobatannya. Selanjutnya Barus 2010, juga
menyatakan masyarakat Karo di tempat yang berbeda menggunakan tumbuhan obat yang berbeda, setiap kelompok masyarakat memanfaatkan tumbuhan untuk kehidupan mereka
dengan cara yang berbeda satu dengan yang lain. Masyarakat Karo di Kecamatan Tigabinanga sudah berpuluh tahun memanfaatkan
tumbuh-tumbuhan sebagai sumber bahan obat dalam mengobati suatu penyakit ataupun untuk perawatan kesehatan. Mereka menggunakan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang dapat
mereka temukan baik di sekitar mereka ataupun yang ada di hutan. Penggunaan obat tradisional ini sudah lama sekali mereka lakukan secara turun temurun dan tetap terjaga
hingga sekarang. Keragaman jenis tumbuh-tumbuhan yang dijadikan obat-obatan tradisional oleh masyarakat, telah memperkaya ilmu pengetahuan dan kesehatan bangsa kita. Oleh
karena itu perlu dilakukan suatu penelitian untuk dapat menggali dan mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat dalam upaya pelestarian tumbuhan tersebut,
karena masyarakat setiap daerah di kabupaten Karo menggunakan tumbuhan obat yang berbeda dalam mengobati suatu penyakit.
1.2. Perumusan Masalah