. Obat Tradisional Karo Ketepatan Penggunaan Obat Tradisional

Karo disebut merga tersebut untuk anak laki-laki, sedangkan untuk perempuan disebut beru. Marga atau beru ini disandang di belakang nama seseorang. Merga dalam masyarakat Karo terdiri dari lima kelompok, kelima marga tersebut adalah: Karo-karo, Sembiring, Tarigan, Ginting, Perangin-angin. Masyarakat Karo menggunakan berbagai jenis tumbuhan yang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai bahan pangan, ramuan obat, bahan industri dan sudah lama tumbuhan digunakan dalam berbagai upacara adat kebudayaan. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan liar yang banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, maupun kebun Barus, 2010.

2.5. Tanaman Obat

Studi tanaman obat merupakan ilmu yang kompleks, dan dalam pelaksanaanya memerlukan pendekatan yang terpadu dari beberapa disiplin ilmu antara lain Taksonomi, Ekologi, Geografi tumbuhan, Pertanian, Sejarah, dan antropologi Tamin Arbain, 1995. Melonjaknya harga obat sintetis dan efek sampingnya bagi kesehatan meningkatkan kembali penggunaan obat tradisional oleh masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar. Sebagai langkah awal yang sangat membantu untuk mengetahui suatu tumbuhan berkhasiat obat adalah dari pengetahuan masyarakat tradisional secara turun – menurun. Pada era milenium ini, kecendrungan gaya hidup masyarakat dunia adalah back to nature. Hal ini mengakibatkan penggunaan metode tradisional tidak akan ketinggalan zamanDianawati, 2001. Di Indonesia masih banyak masyarakat yang memanfaatkan tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari terutama yang bermukim di sekitar hutan. Indonesia seperti daerah Asia tenggara lainnya memiliki potensi yang tinggi dalam penggunaan tumbuhan sebagai obat-obatan secara tradisional. Penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional juga semakin banyak diminati oleh masyarakat karena telah terbukti bahwa obat yang berasal dari tumbuhan lebih menyehatkan dan tanpa menimbulkan adanya efek samping jika dibandingkan dengan obat-obatan yang berasal dari bahan kimia. Namun, yang menjadi permasalahan bagi peminat obat tradisional adalah kurangnya pengetahuan dan informasi memadai mengenai berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang biasa digunakan sebagai ramuan obat-obatan tradisional dan bagaimana pemanfaatannya Sukmono, 2009.

2.6 . Obat Tradisional Karo

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Ramuan tradisional adalah media pengobatan alamiah dengan memakai tumbuhan sebagai bahan dasarnya. Media ini mungkin merupakan media pengobatan tertua. Sampai saat ini ilmu pengobatan ini masih mengacu pada tradisi kuno. Itulah sebabnya obat-obatan atau ramuan dari tumbuh-tumbuhan dan tanaman di sebut obat tradisional, karena ramuan tradisional tersebut di buat dari jenis tumbuhan dan tanaman yang di yakini dapat menyembuhkan atau mengobati suatu penyakit Dianawati, 2001 Menurut Tarigan 1990 masyarakat Karo sejak dulu telah mengenal obat-obat tradisional yang beragam, ini menunjukkan bahwa masyarakat Karo mengenal beberapa jenis penyakit dan juga cara-cara mengobatinya. Sesuai dengan jenis kelamin anggota masyarakat dan juga tingkatan usia, maka obat-obat ini dapat dibagi atas: 1. Tambar danak-danak obat untuk anak-anak 2. Tambar pernanden obat kaum ibu 3. Tambar perbapan obat kaum bapak 4. tambar sinterem obat orang banyak. Menurut Kumala 2006 Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit daripada obat modern.

2.7. Ketepatan Penggunaan Obat Tradisional

Menurut Sukmono 2009 obat tradisional adalah bahan atau ramuan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, bahan sediaan, sarian galenik, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara turun-menurun telah di gunakan untuk pengobatan. Obat tradisional dari bahan tumbuhan menggunakan bagian-bagian tumbuhan seperti akar, rimpang, batang, buah, daun, dan bunga. Penelitian yang telah di lakukan terhadap tanaman obat sangat membantu dalam penggunaan obat tradisional. Penelitian ditunjang dengan pengalaman empiris semakin memberikan keyakinan akan khasiat dan keamanan obat tradisional. Efek samping obat tradisional relatif kecil jika di gunakan secara tepat. Menurut Kumala 2006, Sukmono 2009, Ilyas 2010 ketepatan penggunaan obat tradisional meliputi beberapa hal yaitu:

a. Kebenaran Bahan