38
siswa selaku pengguna dari produk tersebut. Akan tetapi dari kedua penelitian tersebut kompetensi dan materi pokok serta aplikasi pembuat produk yang dipilih
berbeda dengan peneliti.
G. Kerangka Pikir
Pembelajaran merupakan proses dimana siswa memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman belajar. Keberhasilan suatu proses pembelajaran
erat kaitannya dengan pola mengajar guru di kelas. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, pembelajaran yang digunakan cenderung berpusat pada guru
teacher centered dengan penyampaian satu arah. Pola seperti ini terkesan monoton dan membosankan, sehingga memunculkan dampak kurangnya
pemahaman siswa terhadap isi atau materi yang disampaikan.Perlu adanya perubahan pola mengajar yang mampu melibatkan siswa secara langsung ke
dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran yang dilakukan lebih bermakna. Dalam proses pembeajaran, guru hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator
kepada siswa, sehingga guru bukan hanya satu-satunya sumber belajar. Siswa pada tingkat SD membutuhkan pengalaman belajar yang kongkret
untuk membantu memahami suatu konsep atau pengetahuan. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi maka akan
semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan. Dengan memahami apa yang dibutuhkan oleh
siswa, penyajian materi Peninggalan Sejarah memang membutuhkan penyajian secara visual untuk mempermudah siswa memahami isi materi. Untuk menyajikan
materi tersebut diatas, tidak cukup hanya menggunakan buku pelajaran saja. Buku
39
adalah salah satu sumber belajar yang menyajikan konsep, prinsip, dan peristiwa secara verbal, sehingga bersifat sangat abstrak. Dengan bantuan buku yang
menyajikan deretan kalimat penjelas materimemungkinkan siswa untuk menghafal atau mengulang kalimat tersebut, namun siswa tidak mengetahui
makna dari kalimat yang dihafalkan. Guru harus mampu mengembangkan bahan ajar yang mampu melibatkan
siswa secara langsung dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berpusat pada siswa student centered. Guru juga dituntut untuk dapat
menyajikan pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa SD yang masih senang bermain, aktif dan mampu menumpuhkan emosi positif siswa. Guru dapat
memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan bahan ajar, misalnya dengan komputer. Bahan ajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar akan lebih
efisien apabila dikemas dalam bentuk yang interaktif sehingga bahan ajar tersebut dapat digunakan untuk belajar siswa secara mandiri.
Multimedia pembelajaran interaktif berbasis Autoplay Media Studio 8 yang dikembangkan
diharapkan dapat
menjadikan solusi
untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Media ini tidak hanya memanfaatkan satu indera saja untuk mengolah informasi, sehingga memungkinkan siswa untuk semakin banyak
menerima dan menyerap materi yang disajikan.
40
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
41
H. Pertanyaan Penelitian