36
belajar secara mandiri dan berinteraksi langsung dengan materi pelajaran menggunakan alat bantu berupa komputer.
Setiap siswa menggunakan satu komputer untuk menampilkan multimedia pembelajaran interaktif yang menyajikan materi perjuangan melawan penjajah.
Siswa diberikan kebebasan untuk mengoperasikan multimedia pembelajaran interaktif sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa. Dalam multimedia
pembelajaran ini tersedia petunjuk penggunaan yang mempermudah siswa dalam mengoperasikannya. Penggabungan unsur audio dan visual berupa video yang
dingunakan dalam multimedia ini diharapkan mampu memvisualisasi sejarah perjuangan dengan lebih realistis dan dapat mempermudah siswa dalam
memahami materi. Multimedia pembelajaran interaktif juga menggabungkan usur permainan dan evaluasi untuk memenuhi kebutuhan siswa sesuai karakteristik
usianya yang senang bermain.
F. Penelitian yang Relevan
1. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Berbasis Lectora pada
Pokok Bahasan Peninggalan Sejarah Kelas IV Semester I” yang dilakukan oleh Fitri Damarsasi pada tahun 2014 menunjukkan angka validasi ahli
materi 4,23 sangat baik, validasi ahli media 4,64 sangat baik, dan hasil uji lapangan 4,64 sangat baik. Penelitian ini menggunakan software
Lectora yang memang didesain untuk membuat multimedia pembelajaran. Materi yang dikaji adalah peninggalan sejarah. Penyajian materi dilengkapi
dengan narasi, teks, video, latihan soal, dan permainan.
37
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ulfa Riza Lina 2014 pada Tugas Akhir
Skripsi dengan judul “Pengembangan Multimedia IPS pada Materi Peninggalan Kerajaan Hindu-Budha dan Islam di Indonesia untuk Siswa
Kelas V Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo I Yogyakarta”. Hasil penelitian pengembangan menunjukkan bahwa produk multimedia pembelajaran IPS
untuk siswa kelas V SD N Tegalrejo I sudah baik ditinjau dari aspek isi, pembelajaran, aspek tampilan, dan aspek pemrograman. Hasil validasi
materi mendapatkan rerata skor 4,46 sangat baik, dan hasil validasi ahli media mendapatkan rerata skor 4,50 sangat baik. Hasil ujicoba lapangan
operasional menunjukkan bahwa aspek isi mendapatkan skor rerata 4,23 sangat baik, aspek pembelajaran mendapat rerata skor 4,31 sangat baik,
aspek tampilan mendapat rerata skor 4,29 sangat baik, dan aspek pemrograman mendapat rerata 4,39 sangat baik. Berdasarkan rerata
penilaian tersebut, maka multimedia pembelajaran IPS untuk siswa kelas V SD N Tegalrejo 1 yang dikembangkan baik digunakan sebagai alternatif
sumber belajar. Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa kelayakan dari sebuah media pembelajaran ditentukan melalui penilaian ahli
yang mencakup ahli materi dan ahli media, kemudian dilanjutkan respon siswa selaku pengguna media pembelajaran tersebut.
Dari kedua penelitian terdahulu seperti pemaparan diatas, terdapat kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, yaitu produk yang
dikembangkan adalah produk berbantukan komputer berbasis multimedia interaktif dan dikembangkan melalui validator ahli dan dilanjutkan oleh respon
38
siswa selaku pengguna dari produk tersebut. Akan tetapi dari kedua penelitian tersebut kompetensi dan materi pokok serta aplikasi pembuat produk yang dipilih
berbeda dengan peneliti.
G. Kerangka Pikir