Sumber Data PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN PADA PROGRAM HIDROPONIK DI SD NEGERI GEDONGKIWO.

53 a. Penanaman karakter peduli lingkungan pada program hidroponik. b. Nilai karakter peduli lingkungan yang ditanamkan dalam program hidroponik. c. Karakter yang dihasilkan dari program hidroponik.

E. Sumber Data

Pohan Prastowo, 2012: 204 menyatakan bahwa data merupakan fakta, informasi, atau keterangan. Hal tersebut dijadikan sebagai pemecahan masalah atau bahan untuk mengungkapkan suatu gejala. Maka sumber data untuk mengungkapkan fakta, informasi, atau keterangan dalam penelitian ini berupa kata- kata dan tindakan warga SD Negeri Gedongkiwo yang berkaitan dengan pendidikan karakter peduli lingkungan pada program hidroponik. Pendapat di atas sesuai dengan pernyataan Lofland dan Lofland Moleong: 2014:157 yang menyatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Kata-kata dari narasumber diperoleh dari kegiatan wawancara yang direkam dengan alat perekam suara kemudian dituangkan dalam tulisan ketika menganalisa data. Adapun tindakan narasumber diperoleh dari kegiatan pengamatan yang berkaitan dengan hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo. Sumber data berupa tempat yaitu tempat yang digunakan untuk melaksanakan program hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo. Sumber data dokumen berupa foto kegiatan hidroponik, buku panduan hidroponik, dan lainnya yang ditemukan di lapangan. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Sugiyono 2013: 224-225 menjelaskan dalam 54 penelitian kualitatif, pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada kondisi yang alamiah natural setting. Bila dilihat dari sumbernya, maka sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Sugiyono 2013: 225 menjelaskan sumber data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Menurut tekniknya, Sugiyono 2013: 225 mengungkapkan bahwa cara atau teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi pengamatan, interview wawancara, dokumentasi, dan gabungan ketiganya. Maka dari itu, peneliti memilih untuk melakukan teknik pengumpulan data dengan gabungan ketiganya. Adapun penjelasan dari teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Observasi Sarwono 2006: 224 menyatakan bahwa kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Ada beberapa macam teknik observasi dalam penelitian. Pada segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation observasi berperan serta dan non participant observation, dan dari segi instrumentasi yang digunakan, observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur Sugiyono, 2014: 204. 55 Pada segi pelaksanaan, penelitian ini menggunakan observasi nonpartisipan. Hal ini dikarenakan peneliti tidak terlibat dalam pelaksanaan peduli lingkungan pada program hidroponik namun hanya sebagai pengamat independen. Peneliti mengamati situasi sosial kemudian mencatat, menganalisa, dan menarik kesimpulan terkait karakter peduli lingkungan yang ada pada program hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo. Pada segi instrumentasi, peneliti menggunakan observasi terstruktur. Hal ini dikarenakan peneliti telah menentukan secara pasti mengenai variabel yang akan diteliti. Menurut Sugiyono 2014: 205, observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan di mana tempatnya. Pada penelitian ini, peneliti menyusun pedoman observasi tentang karakter peduli lingkungan yang tertanam pada program hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo. Selain itu, peneliti juga menentukan waktu penelitian yang sebelumnya disepakati oleh peneliti dengan pihak sekolah. 2. Wawancara Moleong 2014: 186 berpendapat bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Maksud mengadakan wawancara ini yakni untuk mencari informasi lebih dalam mengenai apa yang akan diteliti. Hal ini diperkuat dengan pendapat Sugiyono 2014: 194 yang mengungkapkan bahwa wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. Maka dari itu, wawancara dalam penelitian ini 56 dilakukan secara mendalam mengenai karakter peduli lingkungan pada program hidroponik. Wawancara dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara peneliti dan terwawancara atau narasumber subjek penelitian. Esterberg Sugiyono, 2014: 319 mengungkapkan ada beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara semiterstruktur. Menurut Sugiyono Sugiyono, 2014: 320, wawancara semiterstruktur adalah wawancara yang pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Hal ini dimaksudkan bahwa walaupun pewawancara menggunakan pedoman namun masih bisa menanyakan hal-hal diluar pedoman wawancara. Maka dari itu, peneliti menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan mengajukan pertanyaan diluar pedoman untuk memperdalam informasi yang dibutuhkan. 3. Analisis Dokumentasi Prastowo 2012: 226 mengungkapkan bahwa dokumentasi merupakan catatan yang berhubungan dengan suatu peristiwa masa lalu, baik yang dipersiapkan maupun tidak dipersiapkan untuk suatu penelitian. Maka dari teknik dokumentasi itu, peneliti dapat memperoleh informasi bukan dari orang sebagai narasumber, tetapi dari macam-macam sumber tertulis atau dari dokumen yang ada berkaitan dengan penelitian. Menurut Sugiyono 2014: 329, dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya dari seseorang. Pada penelitian ini, peneliti hanya menggunakan dokumen tulisan dan gambar. Dokumen berbentuk tulisan dapat berupa dokumen 57 administrasi, sedangkan dokumen gambar dapat berupa foto-foto mengenai karakter peduli lingkungan melalui program hidroponik. Dokumen-dokumen yang diperlukan dalam penelitian dianalisis sehingga dapat mendukung dan memperkuat data yang diperoleh dari observasi maupun wawancara. G. Instrumen Penelitian Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif ini sangat penting karena menurut Moleong 2014: 168 menyatakan bahwa peneliti merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsiran data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Sugiyono 2014: 307 bahwa instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri. Maka dalam mengumpulkan data-data penelitian, peneliti memerlukan pedoman sebagai acuannya. Pedoman tersebut terangkum ke dalam kisi-kisi instrumen penelitian yang dikembangkan berdasarkan variabel yang telah ditentukan. Adapun pedoman yang digunakan berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman analisis dokumentasi. 1. Pedoman Observasi Pedoman observasi digunakan untuk menelaah secara mendalam mengenai pendidikan karakter peduli lingkungan pada program hidroponik. Pedoman observasi dalam penelitian ini digunakan secara fleksibel dan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan peneliti berdasarkan variabel yang telah ditentukan. 58 Tabel 1. Kisi-kisi Pedoman Observasi No. Aspek yang diamati Indikator Item 1. Tahap Persiapan Hidroponik Perencanaan Penanaman Peduli Lingkungan melalui program hidroponik Visi dan Misi sekolah Persiapan Bercocok tanam Hidroponik Lokasi hidroponik Media tanam hidroponik Teknik hidroponik Wadah pembibitan Benih tanaman 2. Tahap Persemaian dan Pembibitan Hidroponik Persemaian Proses persemaian yang berkaitan dengan peduli lingkungan Pembibitan Proses pembibitan yang berkaitan dengan peduli lingkungan 3. Tahap Penanaman Hidroponik Instalasi hidroponik Proses penanaman yang berkaitan dengan peduli lingkungan Instalasi yang digunakan 4. Tahap Pemelihara an Hidroponik Penyiraman Proses penyiraman yang berkaitan dengan peduli lingkungan Pemberian larutan nutrisi Proses pemberian larutan nutrisi yang berkaitan dengan peduli lingkungan Pemangkasan Proses pemangkasan yang berkaitan dengan peduli lingkungan 5. Tahap Pemanenan Hidroponik Waktu panen Proses pemanenan yang berkaitan dengan peduli lingkungan Alat panen Alat panen yang digunakan 6. Karakter Peduli Lingkungan yang ditanamkan Membersihkan wc Aktivitas siswa dalam membersihkan wc Membersihkan tempat sampah Aktivitas siswa dalam membersihkan tempat sampah Membersihkan lingkungan sekolah Aktivitas siswa dalam membersihkan lingkungan sekolah 59 Memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman Aktivitas siswa dalam memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman Ikut memelihara taman di halaman sekolah Aktivitas siswa dalam memelihara taman di halaman sekolah Ikut dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan Aktivitas siswa dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan 2. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara digunakan sebagai panduan ketika melakukan wawancara dengan para narasumber di SD Negeri Gedongkiwo. Peneliti menyusun kisi-kisi pedoman wawancara berdasarkan indikator keberhasilan pelaksanaan pendidikan karakter peduli lingkungan pada program hidroponik. Adapun indikator keberhasilan pelaksanaan pendidikan karakter peduli lingkungan yang digunakan adalah indikator pada siswa kelas tinggi. Hal tersebut dikarenakan program hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo diterapkan pada siswa kelas tinggi. Pedoman wawancara tersebut sebagai garis besar pertanyaan ketika wawancara, namun dapat dikembangkan sendiri oleh peneliti ketika wawancara karena teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur. Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Wawancara No. Indikator Item Nomor Butir Jum lah Subjek 1. Tahap Persiapan Hidroponik Admin Sekolah, Guru Pendam ping, dan Siswa Perencanaan Penanaman Peduli Lingkungan melalui program hidroponik Visi-Misi sekolah 1 8 Alasan pemilihan program hidroponik 2 Tujuan 3 Sasaran 4 Pengetahuan siswa mengenai peduli lingkungan pada hidroponik 5 60 Nilai-nilai peduli lingkungan yang ingin diterapkan sekolah melalui program hidroponik 6 Kelas IV dan V. Langkah-langkah hidroponik 7 Perencanaan waktu 8 Persiapan Bercocok tanam Hidroponik Lokasi hidroponik 9 6 Media tanam hidroponik 10 Teknik hidroponik 11 Wadah pembibitan 12 Benih tanaman 13 Alat dan bahan 14 2. Tahap Persemaian dan Pembibitan Hidroponik Persemaian Proses persemaian yang berkaitan dengan peduli lingkungan 15 1 Pembibitan Proses pembibitan yang berkaitan dengan peduli lingkungan 16 1 3. Tahap Penanaman Hidroponik Instalasi hidroponik Proses penanaman yang berkaitan dengan peduli lingkungan 17 2 Instalasi yang digunakan 18 4. Tahap Pemeliharaan Hidroponik Penyiraman Proses penyiraman yang berkaitan dengan peduli lingkungan 19 1 Pemberian larutan nutrisi Proses pemberian larutan nutrisi yang berkaitan dengan peduli lingkungan 20 1 Pemangkasan Proses pemangkasan yang berkaitan dengan peduli lingkungan 21 1 5. Tahap Pemanenan Hidroponik Waktu panen Tanaman yang pernah dipanen 22 2 Proses pemanenan yang berkaitan dengan peduli lingkungan 23 Alat panen yang digunakan Penyedia alat panen 24 2 Alat panen yang digunakan 25 6. Karakter Peduli Lingkungan yang ditanamkan Membersihkan wc Aktivitas siswa dalam membersihkan wc 26 1 Membersihkan tempat sampah Aktivitas siswa dalam membersihkan tempat sampah 27 1 Membersihkan lingkungan sekolah Aktivitas siswa dalam membersihkan lingkungan sekolah 28 1 61 Memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman Aktivitas siswa dalam memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman 29 1 Ikut memelihara taman di halaman sekolah Aktivitas siswa dalam memelihara taman di halaman sekolah 30 1 Ikut dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan Aktivitas siswa dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan 31 1 Jumlah 31 3. Pedoman Analisis Dokumentasi Penelitian ini menganalisis dokumen yang berkaitan dengan pendidikan karakter peduli lingkungan pada program hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo. Dokumen yang diambil disesuaikan dengan pedoman dokumentasi yang telah disusun sebelumnya. Pengumpulan data melalui teknik dokumentasi difokuskan pada dokumentasi administrasi dan foto. Dokumentasi administrasi dan foto tersebut berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan karakter peduli lingkungan melalui program hidroponik. Data yang diperoleh dari teknik dokumentasi digunakan untuk menguatkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan. Tabel 3. Kisi-kisi Pedoman Analisis Dokumentasi No. Aspek yang diamati Indikator Item Hasil 1. Tahap Persiapan Hidroponik Perencanaan Penanaman Peduli Lingkungan melalui program hidroponik Visi dan Misi sekolah Dokumentasi sekolah dan data sekolah tentang 62 program hidroponik Persiapan Bercocok tanam Hidroponik Lokasi hidroponik Dokumentasi sekolah dan data sekolah tentang program hidroponik Media tanam hidroponik Teknik hidroponik Wadah pembibitan Benih tanaman 2. Tahap Persemaian dan Pembibitan Hidroponik Persemaian Proses persemaian yang berkaitan dengan peduli lingkungan Pembibitan Proses pembibitan yang berkaitan dengan peduli lingkungan 3. Tahap Penanaman Hidroponik Instalasi hidroponik Proses penanaman yang berkaitan dengan peduli lingkungan Instalasi yang digunakan 4. Tahap Pemelihara an Hidroponik Penyiraman Proses penyiraman yang berkaitan dengan peduli lingkungan Pemberian larutan nutrisi Proses pemberian larutan nutrisi yang berkaitan dengan peduli lingkungan Pemangkasan Proses pemangkasan yang berkaitan dengan peduli lingkungan 5. Tahap Pemanenan Hidroponik Waktu panen Proses pemanenan yang berkaitan dengan peduli lingkungan Alat panen Alat panen yang digunakan 6. Karakter Peduli Lingkungan yang ditanamkan Membersihkan wc Aktivitas siswa dalam membersihkan wc 63 Membersihkan tempat sampah Aktivitas siswa dalam membersihkan tempat sampah Membersihkan lingkungan sekolah Aktivitas siswa dalam membersihkan lingkungan sekolah Memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman Aktivitas siswa dalam memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman Ikut memelihara taman di halaman sekolah Aktivitas siswa dalam memelihara taman di halaman sekolah Ikut dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan Aktivitas siswa dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan

H. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SD ALAM HARAPAN KITA Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran Di Sd Alam Harapan Kita Kabupaten Klaten.

0 2 14

PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SD ALAM HARAPAN KITA Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran Di Sd Alam Harapan Kita Kabupaten Klaten.

0 2 16

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PEDULI LINGKUNGAN Pengelolaan Pendidikan Karakter Berbasis Peduli Lingkungan Di SMP Negeri 6 Salatiga.

0 4 16

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM’AT PAGI) Penanaman Karakter Peduli Lingkungan Dan Disiplin Melalui Program Berjumpa (Bersih Jum’at Pagi) (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2013).

0 1 18

PENDAHULUAN Penanaman Karakter Peduli Lingkungan Dan Disiplin Melalui Program Berjumpa (Bersih Jum’at Pagi) (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2013).

0 2 8

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM’AT PAGI) Penanaman Karakter Peduli Lingkungan Dan Disiplin Melalui Program Berjumpa (Bersih Jum’at Pagi) (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2013).

0 1 13

PERANAN PROGRAM ADIWIYATA DALAM MEMBINA KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN SISWA DI SMP NEGERI 6 BANDUNG.

2 28 37

PENDIDIKAN KARAKTER DI SD NEGERI GEDONGKIWO YOGYAKARTA.

0 6 330

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SD NEGERI GEDONGKIWO YOGYAKARTA.

2 15 411

ANALISIS PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SD NEGERI KEDONDONG

1 1 17