126
F. Keterbatasan Penelitian
Penelitian  yang  berjudul  “Penanaman  Pendidikan  Karakter  Peduli Lingkungan Pada Program Hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo” ini memiliki
keterbatasan  dalam  pengambilan  data  di  lapangan.  Peneliti  masih  mengalami kelemahan  dalam  landasan  teori  baik  pendidikan  karakter  peduli  lingkungan
maupun  landasan  teori  tentang  hidroponik.  Landasan  teori  tersebut  masih  sulit ditemukan karena minimnya literatur berupa buku. Penelitian mengenai hidroponik
terutama di sekolah dasar juga sulit ditemukan. Selain itu, peneliti juga tidak dapat mengamati seluruh tahap pada program hidroponik. Hal ini dikarenakan program
hidroponik  dilakukan  secara  berkesinambungan  dari  tahap  satu  ke  tahap selanjutnya.  Peneliti  hanya  bisa  mengamati  secara  langsung  pendidikan  karakter
peduli  lingkungan  yang  muncul  pada  saat  proses  pengambilan  data  di  lapangan. Dokumentasi berupa gambar pada masing-masing tahap hidroponik yang diperoleh
dari sekolah juga terlalu sedikit. Hal tersebut dikarenakan guru pendamping jarang melakukan dokumentasi ketika sedang bercocok tanam hidroponik. Peneliti hanya
bisa  menggali  informasi  melalui  wawancara  dan  memadukannya  dengan pengamatan yang didapat di lapangan dan hasil analisis dari dokumentasi sekolah.
127
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan  hasil  penelitian  dan  pembahasan  mengenai  penelitian  yang berjudul “Penanaman Karakter Peduli Lingkungan Pada Program Hidroponik di SD
Negeri  Gedongkiwo”  dapat  disimpulkan  bahwa  penanaman  karakter  peduli lingkungan dilakukan melalui tahap-tahap yang ada pada program hidroponik dan
telah menghasilkan nilai-nilai karakter selain peduli lingkungan. Penanaman peduli lingkungan  dilakukan  melalui  tahap  persiapan,  persemaian  dan  pembibitan,
penanaman,  pemeliharaan,  dan  pemanenan  yang  dilaksanakan  secara  sistematis. Adapun  nilai  karakter  yang  dihasilkan  selain  peduli  lingkungan  adalah  disiplin,
kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, peduli sosial, dan tanggung jawab yang muncul pada setiap tahapan program hidroponik.
B. Saran