44
C. Paradigma Penelitian
Lingkungan adalah tempat yang tidak dapat terlepas oleh kehidupan makhluk hidup. Lingkungan menjadi tempat berinteraksinya makhluk hidup khususnya
manusia dalam kehidupan sehari-hari. Namun sayangnya keadaan lingkungan saat ini sudah tidak terjaga. Masyarakat banyak yang membuang sampah secara
sembarangan, menebang pohon secara liar, dan lain sebagainya sehingga menimbulkan kerugian terhadap alam seperti bencana alam banjir, tanah longsor,
kebakaran hutan, dan lainnya. Perilaku tidak peduli terhadap lingkungan tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, namun anak-anak juga banyak sekali yang
tidak menjaga lingkungan. Anak sekolah dasar banyak yang membuang sampah sembarangan, mencoret bangku dan tembok, serta jajan makanan dan minuman
yang mengandung pengawet atau pewarna buatan. Jika manusia tidak dapat merawat lingkungan, mereka akan membentuk karakter yang berperilaku tidak
baik. Keadaan seperti ini tentu saja harus segera diatasi sedini mungkin. Pendidikan karakter yang sedang digalakan oleh pemerintah tentu menjadi
solusi preventif dalam menangani karakter bangsa yang berperilaku buruk seperti tidak peduli terhadap lingkungan. Upaya pendidikan karakter tersebut ditanamkan
melalui lembaga pendidikan. Pada jenjang sekolah dasar, pendidikan karakter yang dikembangkan meliputi religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat dan komunikatif, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Pendidikan karakter peduli lingkungan ini diterapkan melalui Program Adiwiyata.
45 Adiwiyata merupakan program pendidikan karakter yang tepat untuk
ditanamkan pada peserta didik dalam menciptakan budaya cinta lingkungan. Bentuk akhir dari program Adiwiyata di lembaga pendidikan adalah diterapkannya
sekolah Adiwiyata mandiri. Untuk mendapatkan penghargaan Adiwiyata mandiri, sekolah harus mendapatkan penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata di tingkat
kabupaten kota, tingkat provinsi, dan terakhir di tingkat nasional. Seperti SD Negeri Gedongkiwo kini telah menjadi sekolah Adiwiyata provinsi dan sedang
menempuh sekolah Adiwiyata Nasional. Untuk menuju tingkat nasional, sekolah tersebut menyusun berbagai program peduli lingkungan, salah satunya adalah
program hidroponik. Melalui kegiatan bercocok tanam tanpa tanah tersebut, peserta didik diharapkan dapat mencerminkan perilaku peduli terhadap lingkungan sekitar
pada kehidupan sehari-hari. Bercocok tanam dengan hidroponik dilakukan dalam beberapa langkah.
Adapun langkah-langkah dalam menanam hidroponik yakni dengan melakukan persiapan, persemaian dan pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan.
Pada penelitian ini, peneliti mengharapkan bahwa program hidroponik tidak hanya mencerminkan nilai-nilai dari karakter peduli lingkungan, namun dapat
mencerminkan karakter lainnya seperti disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, peduli sosial, dan tanggung jawab. Maka kaitannya dalam penelitian
ini, peneliti akan membahas karakter peduli lingkungan yang ditanamkan pada program hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo. Adapun paradigma penelitian ini
dapat dilihat dengan melalui bagan di bawah ini.
46
Program Hidroponik SD Negeri Gedongkiwo
Peduli Lingkungan seharusnya
Solusi di pendidikan
menuju
Gambar 1. Bagan Paradigma Penelitian
Kerusakan Lingkungan
Tidak peduli lingkungan
Program Adiwiyata
Adiwiyata Kabupaten Kota
Adiwiyata Provinsi
Adiwiyata Nasional
Adiwiyata Mandiri
1. Persiapan
2. Persemaian dan Pembibitan
3. Penanaman
4. Pemeliharaan
5. Pemanenan
Nilai peduli lingkungan 1.
membersihkan wc, 2.
membersihkan tempat sampah, 3.
membersihkan lingkungan sekolah, 4.
memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman,
5. ikut memelihara taman di halaman
sekolah, dan 6.
ikut dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan.
Nlai Karakter yang dihasilkan 1.
Disiplin 2.
Kerja keras 3.
Kreatif 4.
Mandiri 5.
Rasa ingin tahu 6.
Peduli sosial
7.
Tanggung jawab
47
D. Penelitian yang Relevan