2. Kedisiplinan
Penilaian disiplin dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan melakukan pekerjaan sesuai dengan intruksi yang diberikan kepadanya.
3. Kreatifitas
Penilaian kemampuan karywan dalam mengembangkan kreatifitas untuk menyelesaikan pekerjaannya sehingga dapat bekerja lebih berdaya guna dan
berhasil guna. 4.
Bekerja sama Penilaian kesediaan karyawan berpartipasi dan bekerja sama dengan karyawan
lain secara vertikal atau horizontal didalam maupun diluar sehingga hasil pekerjaannya lebih baik.
5. Kecakapan
Penilaian dalam menyatukan dan melaraskan bermacam-macam elemen yang terlibat dalam menyusun kebijaksanaan dan dalam situasi manajemen.
6. Tanggung jawab
Penilaian kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan kebijaksanaannya, pekerjaan dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang
digunakan, serta perilaku pekerjaannya.
2.3.3. Indikator-indikator kinerja
Menurut Sutrisno 2009:152 ada enam indikator dari kinerja yakni: 1.
Hasil kerja meliputi tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilkan dan sejauh
mana pengawasan dilakukan
Universitas Sumatera Utara
2. Pengetahuan pekerjaan
Tingkat pengetahuan yang terkait dengan tugas pekerjaan yang akan berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas dari hasil kerja
3. Inisiatif
Tingkat inisiatif selama melaksanakan tugas pekerjaan khususnya dalam hal penanganan masalah-masalah yang timbul
4. Kecekatan Mental
Tingkat kemampuan dan kecepatan dalam menerima instruksi kerja dan menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja yang ada
5. Sikap
Tingkat semangat kerja serta sikap positif dalam melaksanakan tugas pekerjaan
6. Disiplin Waktu dan Absensi
Tingkat ketepatan waktu dan tingkat kehadiran
2.3.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan Menurut Mathis 2002:80 dalam pembahasan mengenai permasalahan
kinerja karyawan maka tidak terlepas dari berbagai macam faktor yang menyertai diantaranya.
1. Faktor kemampuan ability
Secara psikologis kemampuan ability karyawan terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowledge dan skill
artinya karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata 110-120 denga pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam
Universitas Sumatera Utara
mengerjakan pekerjaan sehari-hari maka akan lebih mudah mencapai kinerja diharapkan. Oleh karena itu, karyawan perlu ditempatkan pada
pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. 2.
Faktor motivasi Motivasi terbentuk dari sikap atitude seorang karyawan dalam
menghadapi situasi situation kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan kerja.
2.3.5 Prinsip Dasar Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja bekerja atas prinsip dasar yang dapat dijadikan acuan bersama agar dapat mencapai hasil yang diharapkan. Adapun prinsip dasar
manajemen kinerja menurut Wibowo 2007:11 adalah sebagai berikut: 1.
Kejujuran Kejujuran menunjukkan diri dalam komunikasi umpan balik yang jujur
diantara manajer, pekerja dan rekan kerja. Kejujuran termasuk dalam mengekspresikan pendapat, menyampaikan fakta dan memberikan
pertimbangan dan perasaan. 2.
Pelayanan Setiap aspek dalam proses kinerja harus memberikan pelayanannya kepada
setiap pekerja, manajer, pemilik dan pelanggan, dalam proses manajemen kinerja, umpan balik dan pengukuran harus membantu pekerja dan
perencanaan kinerja.
Universitas Sumatera Utara
3. Tanggung Jawab
Merupakan prinsip dasar dari pengembangan kinerja dengan memahami dan menerima tanggung jawab atas apa yang mereka kerjakan dan tidak kerjakan
untuk mencapai tujuan mereka. Pekerja belajar tentang apa yang perlu mereka perbarui.
4. Perumusan Tujuan
Manajemen kinerja dimulai dengan melakukan perumusan dan mengklarifikasi terlebih dahulu tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi,
sesuai dengan jenjang organisasi yang dimiliki dan selanjutnya tujuan yang telah dirumuskan tersebut dirinci lebih lanjut menjadi tujuan di tingkat yang
lebih rendah, seperti divisi, departemen, tim dan karyawan 5.
Komunikasi Dua Arah Manajemen kinerja memerlukan gaya manajemen yang bersifat terbuka, jujur
serta mendorong terjadinya komunikasi dua arah antara atasan dengan bawahan. Komunikasi dua arah ini akan menunjukkan adanya sikap
keterbukaan dan saling pengertian antara dua pihak.
2.4. Hubungan Lingkungan Kerja dengan Kinerja Karyawan