heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED nilai prediksi dengan SRESID nilai residualnya.
Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar
kemudian menyempit Situmorang et al, 2008:63. 3. Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi maka dinamakan
terjadi masalah multikolinearitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Faktor VIF. Nilai yang umum dipakai untuk Tolerance 0,1
sedangkan VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas. Model yang paling baik adalah tidak terjadi multikolinearitas.
c. Analisis Regresi Berganda
Peneliti menggunakan analisis regresi linier besrganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu lingkungan kerja X
1
dan pengembangan karyawan X
2
terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan Y . Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS Statistic Product and Service Solution versi
17.00 agar hasil yang diperoleh lebih terarah Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Dimana :
Y = Kinerja Karyawan.
a = Konstanta.
b
1,
b
2
= Koefisien Regresi Berganda. X
1
= Lingkungan Kerja.
Universitas Sumatera Utara
X
2
= Pengembangan Karyawan. e
= Variabel Penganggu standard error. Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji
statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana Ho ditolak, sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho
diterima. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien
determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R
2
≥ 1 . Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas
yaitu Lingkungan Kerja X
1
dan Pengembangan Karyawan X
2
adalah besar terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan Y.
Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Jika R
2
semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu
Lingkungan Kerja X
1
dan Pengembangan Karyawan X
2
terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan Y semakin kecil Sugiyono, 2005:186.
Untuk memastikan tipe hubungan antara variabel dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.5 Tabel Hubungan antar Variabel
Nilai Interpretasi
0,0 - 0,19 Sangat Tidak erat
0,2 - 0,39 Tidak Erat
0,4 - 0,59 Cukup Erat
0,6 - 0,79 Erat
0,8 - 0,99 Sangat Erat
2. Uji Signifikan Simultan Uji Serentak Uji–F
Uji–F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel
terikat. Uji – F digunakan untuk melihat secara bersama-sama variabel bebas yaitu Lingkungan Kerja X
1
dan Pengembangan Karyawan X
2
terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan Y.
Adapun Uji–F menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: H
: b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu Lingkungan Kerja X
1
dan Pengembangan Karyawan X
2
terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan Y.
H
a
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu Lingkungan Kerja X
1
dan Pengembangan Karyawan X
2
terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan Y.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengambilan keputusan : H
diterima atau H
a
ditolak, jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H
ditolak atau H
a
diterima, jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 3.
Uji Signifikan Individual Uji Parsial Uji–t Uji–t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara
individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji–t menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
H : b
1
= 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel bebas yaitu Lingkungan Kerja X
1
dan Pengembangan Karyawan X
2
terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan Y. H
a
: b
1
≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel bebas yaitu Lingkungan Kerja X
1
dan Pengembangan Karyawan X
2
terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan Y. Kriteria pengambilan keputusan :
H diterima atau H
a
ditolak, jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
ditolak atau H
a
diterima, jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan