Dapat  dilihat  pada  tabel  diatas,  nilai pretest  pada  kelompok  eksperimen  dan
kelompok  kontrol  berada  dalam  kategori  lemah  yaitu  20  siswa  100.  Kemudian nilai
postest pada kelompok kontrol yaitu 16 siswa berada dalam kategorisasi lemah yaitu  80  dan  4  siswa  20  berada  dalam  kategorisasi  sedang.  Selanjutnya  nilai
posttest pada kelompok eksperimen yaitu terdapat 3 siswa 15  siswa berada pada kategori  lemah,  15  siswa  75    berada  pada  kategori  sedang,  dan  2  siswa  10
berada  dalam  kategori  kuat.  Dengan  demikian  dapat  disimpulkan  bahwa hypnoteaching  berpengaruh  terhadap  hasil  belajar  bahasa  Indonesia  siswa  SMP
Negeri 17 Medan.
B.  Pembahasan
Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  ada  pengaruh hypnoteaching  terhadap
hasil belajar. Kesimpulan ini diperoleh dari analisa paired sample t-test dengan nilai
p = 0,000 dimana p  0,05. Dapat dilihat bahwa  hasil belajar pada subjek penelitian meningkat ketika pengukuran kedua dilakukan yaitu setelah diberikan
hypnoteaching. Adanya  pengaruh
hypnoteaching  terhadap  hasil  belajar  diakibatkan  hypnoteaching tersebut  membantu  siswa dalam memahami materi  yang disampaikan sesuai dengan
silabus  dan  bahan  ajar  yang  telah  ditetapkan  pihak  sekolah  sehingga  dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian  ini  dirasakan  bermanfaat  bagi  partisipan. Hypnoteaching
diharapkan dapat diaplikasikan dalam proses belajar mengajar sehari-hari di sekolah. Kesimpulan  yang  diperoleh  peneliti  berdasarkan  hasil  wawancara  dengan  beberapa
Universitas Sumatera Utara
siswa  pada  kelompok  eksperimen  menyatakan  bahwa treatment  yang  diberikan
menambah semangat dan meningkatkan ketertarikan siswa terhadap materi yang akan disampaikan.  Selain  itu,  siswa  merasa  lebih  dapat  memahami  materi  yang
disampaikan dengan metode yang kreatif dan membuat siswa menjadi aktif di dalam kelas.
Hasil  penelitian  ini  sejalan  dengan  hasil  penelitian hypnoteaching  yang
dilakukan  Ericko  2010  telah  melihat  pengaruh  dari  metode hypnoteaching  untuk
meningkatkan  hasil  belajar  siswa  pada  mata  pelajaran  kewirausahaan  pada  siswa SMK  PAB  2  Helvetia  Medan.  Selain  itu,  peneliti  lain  di  kota  Medan  yang  juga
meneliti  tentang hypnoteaching  yaitu  Aulia  2010  melihat  bahwa  hypnoteaching
memberikan  pengaruh  yang  sangat  signifikan  terhadap  hasil  belajar  siswa  di Madrasah  Tsanawiyah  Aisyiyah  Kota  Binjai.  Yanti  2010  juga  membuktikan
pengaruh hypnoteaching terhadap peningkatan hasil belajar matematika pada sampel
yang sama yang dilakukan oleh Aulia. Penelitian lain yang berkaitan dengan
hypnoteaching  pada kota yang berbeda yaitu  penelitian  yang    dilakukan  oleh  salah  seorang  mahasiswa  Universitas
Pendidikan  Indonesia  yang  telah  melihat  efektifitas hypnoteaching  untuk
meningkatkan  hasil  belajar  siswa  MTs  Nurul  Huda  Cikole,  Lembang  pada  mata pelajaran  TIK  Teknik  Informatika  dan  Komputer.  Tamam  2010  salah  satu
mahasiswa  program  pascasarjana  Institut  Agama  Islam  Negeri  Sunan  Ampel Surabaya  yang  melihat  pengaruh
hypnoteaching  terhadap  peningkatan  hasil  belajar fiqih yaitu meningkatnya kemampuan siswa dalam proses belajar mengajar dan siswa
Universitas Sumatera Utara
dapat  memperoleh  nilai  sesuai  dengan  standard  kompetensi  yang  telah  ditetapkan. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan adanya perubahan sikap siswa terhadap
mata  pelajaran  fiqih.  Siswa  menjadi  lebih  tertarik  dan  termotivasi  untuk  mengikuti proses  belajar  mengajar  yang  diikuti  dengan  keikutsertaan  siswa  dalam  menjaga
kebersihan lingkungan kelas agar proses belajar mengajar menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.  Hasil  studi  kuasi-ekperimen  terbaru  yang  dilakukan  oleh  salah  satu
mahasiswa  Universitas  Pendidikan  Indonesia  Edistria  2012  mengenai  pengaruh hypnoteaching dalam problem-based learning terhadap kemampuan komunikasi dan
berpikir kreatif matematis siswa Sekolah menengah di Bandung menunjukkan bahwa adanya  peningkatan  kemampuan  komunikasi  dan  berpikir  kreatif  pada  siswa  yang
mendapatkan treatment  hypnoteaching  pada  kelompok  eksperimen  dan  siswa  pada
kelompok eksperimen memiliki sikap yang positif terhadap hypnoteaching.
Para peserta dibagi dalam 2 dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Peserta dalam kelas eksperimen mendapat materi bahasa Indonesia
yang  baru  dengan  metode  pembelajaran hypnoteaching  dan  peserta  dalam  kelas
kontrol  juga  mendapatkan  materi  yang  sama  dengan  kelompok  eksperimen  namun kelompok  kontrol  tidak  mendapatkan
treatment  hypnoteaching.  Peserta  kelompok kontrol  diberikan  metode  konvensional  yaitu  ceramah.  Hasil  penelitiaan
menunjukkan  bahwa  konsentrasi  siswa  akan  menurun  dengan  cepat  setelah  ia mendengarkan ceramah lebih dari 20 menit secara terus menerus E.J. Thomas, 1970
dalam  Budiardjo,  L.,  1997.  Menurunnya  konsentrasi  siswa  saat  belajar  hal  tersebut
Universitas Sumatera Utara
akan  menurunkan  daya  serap  siswa  terhadap  materi  yang  disampaikan  sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa Suryosubroto, 2002.
Taniredja  2011  menjelaskan  kelemahan  metode  ceramah  yaitu:  1 Komunikasi  yang  terjadi  hanya  satu  arah,  akibatnya  siswa  menjadi  pasif  2  siswa
yang  kecepatan  belajarnya  lambat  akan  mengalami  kesukaran  mentransfer pengetahuan  baru  3  siswa  tidak  diberikan  kesempatan  untuk  berfikir  dan
berperilaku kreatif, tidak dapat berkonsentrasi lebih lama dan mudah bosan, 4 guru sukar mengetahui sampai dimana murid-murid telah mengetahui pembicaraanya, 5
murid sering kali memberi pengertian lain dari hal yang dimaksudkan guru, 6 siswa dengan  model  pembelajaran  auditifaudio  akan  lebih  efektif  dengan  metode  ini
dibandingkan  dengan  siswa  visual,  7  guru  menyimpulkan  bahwa  siswa  mengerti dan  tertarik  pada  ceramahnya.  Beberapa  kelemahan  tersebut  dapat  diminimalisir
dengan  pelaksanaan  metode hypnoteaching.  Hajar  2011  menjelaskan  beberapa
kelebihan  dari hypnoteaching  yaitu:  1  Proses  belajar  mengajar  lebih  dinamis  dan
ada interaksi yang baik antara guru dan siswanya, 2 Proses pemberian keterampilan banyak  diberikan  dalam
hypnoteaching,  3  Proses  pembelajaran  dalam hypnoteaching  lebih  beragam,  4  Siswa  dapat  dengan  mudah  menguasai  materi
karena lebih termotivasi untuk belajar, 5 Pembelajaran bersifat aktif, 6 Siswa lebih dapat  berimajinasi  dan  berpikir  kreatif,  7  Siswa  akan  melakukan  pembelajaran
dengan senang hati, 8 Daya serap lebih cepat dan bertahan lama karena siswa tidak menghafal  pelajaran  9  Siswa  akan  berkonsentrasi  penuh  terhadap  materi
pembelajaran yang diberikan oleh guru.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa  kelemahan  dan  kelebihan  di  atas  menunjukkan  adanya  perbedaan kedua  metode  yang  diberikan  pada  kelompok  control  dan  kelompok  eksperimen.
Kesimpulannya  adalah  bahwa hypnoteaching  akan  dapat  meningkatkan  daya  serap
siswa  terhadap  materi,  membuat  materi  dapat  bertahan  lama,  lebih  aktif  dan  kreatif serta siswa lebih termotivasi untuk belajar yang akan menghasilkan hasil belajar yang
memuaskan  Hajar,2011.  Hasil  penelitian  ini  membantu  membuktikan  pentingnya hypnoteaching  yang  dirancang  dengan  sedemikian  rupa  untuk  meningkatkan  dan
memperbaiki hasil belajar siswa  yang dapat menjadi modal bagi siswa untuk meraih prestasi yang gemilang.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada  bab  ini  akan  disimpulkan  jawaban-jawaban  dari  permasalahan  yang terdapat  di  dalam  penelitian  ini.  Selanjutnya  peneliti  akan  memberikan  saran-saran
metodologis  dan  praktis  bagi  peneliti  yang  ingin  melakukan  penelitian  dengan  tema yang mirip dengan penelitian ini.
A.  Kesimpulan
Berdasarkan  hasil  analisa  dan  interpretasi  data  yang  dilakukan  pada  bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hipotesa  penelitian  diterima,  yaitu  ada  pengaruh  metode  pembelajaran
hypnoteaching  terhadap  hasil  belajar  bahasa  Indonesia  kelas  VII-3  siswa  SMP Negeri 17 Medan
2. Terdapat  perbedaan  antara  hasil  belajar  siswa  dengan  menggunakan  2  dua
metode  yang  berbeda  dimana  hasil  belajar  siswa  dengan  menggunakan  metode hypnoteaching  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  hasil  belajar  siswa  dengan
menggunakan metode ceramah 3.
Berdasarkan data hipotetik, skor total hasil belajar dibagi atas tiga kategori, yaitu kuat, sedang dan lemah. Secara umum, tingkat hasil belajar siswa-siswa kelas VII
SMP  Negeri  17  Medan  tergolong    sedang,  dimana  3  siswa  15    siswa  berada pada kategori  lemah, 15  siswa 75  berada pada kategori  sedang, dan 2 siswa
10 berada dalam kategori kuat
Universitas Sumatera Utara