Proporsi Komite Audit Kesetaraan dan kewajaran Fairness, yaitu perlakuan yang adil dan

13 dewan komisaris agar dapat melakukan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada direksi secara efektif dan lebih memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

2.1.1.2 Proporsi Komite Audit

Komite audit merupakan komite yang dibentuk oleh dewan komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya. Pengaturan mengenai jumlah komite audit bagi emiten dan perusahaan publik diatur dalam peraturan Bapepam-LK No.IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Dalam peraturan tersebut, emiten diwajibkan membentuk komite audit yang berjumlah sekurang-kurangnya tiga orang dimana salah satunya merupakan komisaris independen perusahaan dan bertindak sebagai ketua komite audit, sedangkan anggota lainnya berasal dari luar Emiten atau Perusahaan Publik. Adapun persyaratan keanggotaan komite audit yang diatur oleh Bapepam-LK sebagai berikut: 1 memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang memadai sesuai latar belakang pendidikannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik; 2 salah seorang anggota Komite Audit memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan; 3 memiliki pengetahuan yang cukup untuk membaca dan memahami laporan keuangan; 4 memiliki pengetahuan yang memadai mengenai peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal; 5 bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, maupun pihak lain yang memberikan jasa audit, jasa non audit, dan atau jasa konsultasi lain kepada Emiten dalam waktu enam bulan terakhir sebelum diangkat oleh Komisaris; 6 bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, atau mengendalikan kegiatan Emiten dalam waktu enam bulan terakhir sebelum diangkat oleh Komisaris, kecuali Komisaris Independen; Universitas Sumatera Utara 14 7 tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Emiten atau Perusahaan Publik; 8 tidak mempunyai hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua dengan Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Utama Emiten; 9 tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten. Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG 2009 menyatakan bahwa komite audit bertugas membantu dewan komisaris dalam hal : a. Memastikan bahwa pengendalian internal dilaksanakan dengan baik. b. Memastikan bahwa pelaksanaan audit internal maupun eksternal dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang berlaku. c. Memastikan bahwa tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen. d. Memastikan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. e. Membantu dewan komisaris dalam memproses calon auditor eksternal, termasuk imbalan jasanya. Komite audit bertanggung jawab kepada dewan komisaris dan diharapkan bertindak mandiri baik dalam pelaksanaan tugas maupun dalam pelaporan. Oleh karena itu, dewan komisaris independen yang menjalankan fungsinya secara efektif dan dibantu oleh komite audit adalah yang paling baik dalam memastikan implementasi good corporate governance berjalan dengan baik sehingga kecurangan dalam bisnis dapat dihindari.

2.1.1.3 Reputasi Auditor

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Governance dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 62 92

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 102 87

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1 74 88

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 67 73

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 15

PENDAHULUAN Pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 7

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 14

PENDAHULUAN PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 7

TESIS S431208012 LINTANG KURNIAWATI

0 0 96

Pengaruh Implementasi Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12