27
Remunerasi dewan komisaris dan direksi dianggap sebagai mekanisme internal untuk mengurangi masalah keagenan. Remunerasi yang diberikan diharapkan dapat
memuaskan sehingga dorongan untuk melakukan manajemen laba tidak timbul.
2.3 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang diturunkan melalui teori, serta suatu pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya
secara empiris Iskandar, 2008. 1. Proporsi dewan komisaris terhadap manajemen laba
Menurut agency theory, pemisahan antara pengelola perusahaan dan pemegang saham dapat menimbulkan masalah keagenan. Untuk itu, dewan komisaris
diperlukan untuk mengawasi pengelola perusahaan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Komisaris independen dianggap lebih mampu melaksanakan tugas dan
fungsinya secara efektif. Hasil penelitian Xie et al. 2001, Iqbal dan Norman 2010, serta Rezaei dan Maryam 2012 mengungkapkan bahwa proporsi dewan komisaris
berpengaruh terhadap manajemen laba. Iqbal dan Norman 2010 menjelaskan bahwa dewan komisaris independen memiliki peran dalam mengendalikan
perusahaan dari tindakan manajemen laba. Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis penelitian ini adalah
H1: Proporsi Dewan Komisaris Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba
2. Proporsi komite audit terhadap manajemen laba Komite audit bertugas membantu dewan komisaris dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya. Komite audit mengawasi mekanisme peningkatan kualitas informasi diantara pemegang saham dan pengelola perusahaan, yang membantu meminimalkan
Universitas Sumatera Utara
28
masalah keagenan. Untuk itu, anggota komite audit independen dianggap lebih efektif dalam melaksanakan tugas tersebut. Hasil peneliltian Xie et al. 2001, serta
Abbas et al. 2009 mengungkapkan bahwa proporsi komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Abbas et al. 2009 tidak menemukan adanya pengaruh
proporsi komite audit terhadap manajemen laba pada perusahaan publik yang ada di Saudi. Akan tetapi, pada awalnya kedua peneliti tersebut memiliki anggapan kuat
bahwa proporsi komite audit memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. Oleh karena itu, hipotesis penelitian ini adalah
H2: Proporsi Komite Audit Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba
3. Reputasi auditor terhadap manajemen laba Auditor yang berasal dari kantor akuntan besar seperti KAP big-4 dianggap lebih
patuh terhadap prinsip dasar etika profesi dalam pelaksanaan auditnya. Auditor KAP big-4 akan berusaha mempertahankan kredibilitasnya sehingga lebih berhati-hati
dalam melaksanakan proses audit untuk mendeteksi salah saji atau kecurangan. Pengelola perusahaan juga akan lebih berhati-hati dalam menyajikan laporan
keuangan perusahaan. Dengan demikian, masalah keagenan dapat diatasi dengan meningkatnya kualitas laporan keuangan. Hasil penelitian Abbas et al. 2009, Iqbal
dan Norman 2010, Rezaei dan Maryam 2012 mengungkapkan bahwa reputasi auditor berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis penelitian ini adalah
H3: Reputasi Auditor Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba
4. Remunerasi dewan komisaris dan direksi terhadap manajemen laba Dewan komisaris dan direksi merupakan manajemen kunci perusahaan yang memiliki
pengaruh penting terhadap pengelolaan perusahaan. Oleh karena itu, remunerasi
Universitas Sumatera Utara
29
yang diberikan diharapkan mampu memuaskan manajemen kunci perusahaan tersebut sehingga dorongan untuk melakukan manajemen laba tidak timbul. Remunerasi
dewan komisaris dan direksi dianggap sebagai mekanisme internal untuk mengurangi masalah keagenan. Hasil penelitian Fakhfakh 2010 mengungkapkan bahwa
kompensasi CEO berpengaruh terhadap manajemen laba. Tindakan manajemen laba terbukti menurun dengan pemberian remunerasi yang sesuai. Hasil penelitian Ahmed
dan Shehu 2012 juga mengungkapkan bahwa kompensasi eksekutif berpengaruh dalam mengurangi tindakan manajemen laba.
Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis penelitian ini adalah
H4: Remunerasi Dewan Komisaris Dan Direksi Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba
5. Corporate governance terhadap manajemen laba
Agency theory menyatakan bahwa terdapat asimetri informasi antara pemegang saham dan pengelola perusahaan yang mengakibatkan pengelola perusahaan
cenderung memanfaatkan hal ini untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingannya. Hal inilah yang kemudian memotivasi manajer untuk melakukan manajemen laba.
Sebagai solusi, corporate governance muncul dan dianggap berpengaruh terhadap manajemen laba. Corporate governance merupakan sistem yang digunakan dalam
mengarahkan dan mengendalikan kegiatan bisnis perusahaan, serta dinilai mampu mengatasi masalah keagenan.
Dengan demikian, hipotesis penelitian ini adalah
H5: Corporate Governance Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba
Universitas Sumatera Utara
30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian