Kejadian Diare Hubungan Kepadatan Lalat dengan Kejadian Diare pada Balita di

5.2 Kejadian Diare

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kejadian diare pada balita dalam satu bulan terakhir sebanyak 42,9. Balita yang terkena diare lebih sedikit dibandingkan dengan balita yang tidak terkena diare yaitu sebanyak 42,9. Dari 33 balita yang terkena diare, terdapat 6 balita 18,2 yang mengalami diare dengan frekuensi 2-3 kali dalam satu bulan terakhir. Kejadian diare pada balita di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir berhubungan dengan kepadatan lalat yang ada di rumah balita tersebut, personal hygiene dan sanitasi dasar. Balita yang terkena diare dapat disebabkan karena kepadatan lalat di rumahnya tinggi, personal hygiene yang buruk dan sanitasi dasar yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Selain itu, sistem imun dari balita itu sendiri juga dapat mempengaruhi.

5.3 Hubungan Kepadatan Lalat dengan Kejadian Diare pada Balita di

Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Tahun 2015 Hasil penelitian berdasarkan uji statistik menunjukkan bahwa nilai PR sebesar 1,387 dengan nilai interval CI 95 1,014-1,895, sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara kepadatan lalat dengan kejadian diare pada balita di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan dan kepadatan lalat memiliki potensi sebesar 1,387 kali dapat menyebabkan diare. Dalam penelitian ini diperoleh data bahwa sedikit lebih banyak balita yang terkena diare dibandingkan dengan yang tidak terkena diare pada kepadatan lalat Universitas Sumatera Utara kategori tinggi. Hal tersebut terjadi karena keadaan higiene dan sanitasi rumah yang kurang bersih atau kotor sehingga tingkat kepadatan lalat tinggi. Jika kepadatan lalat di suatu rumah sudah memasuki kategori tinggi, maka tidak dapat dipungkiri kalau lalat akan hinggap dimana saja termasuk makanan dan minuman yang tidak bertutup yang ada di rumah tersebut, serta akan terjadinya kontaminasi bakteri penyebab penyakit sistem pencernaan dari lalat terhadap makanan dan minuman balita sehingga banyak balita yang mengalami diare. Jarak rumah responden dan TPA juga dapat mempengaruhi tingkat kepadatan lalat mengingat bahwa jarak antara Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan dengan TPA Terjun ± 600 m sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, jarak lokasi TPA dari pemukiman lebih dari 1 km. Hal tersebut memungkinkan lalat dapat dengan mudah hinggap di mana saja termasuk pemukiman mengingat jarak terbang lalat efektif adalah 450-900 m. Hal ini ditambah dengan keadaan TPA Terjun yang sebagian besar masih menggunakan sistem open dumping dan landfill. Sistem open dumping dan landfill hanya manruh sampah diatas hamparan tanah. Hal tersebut menyebabkan timbulnya bau yang tidak sedap dari sampah dan bau tersebut mengundang datangnya lalat untuk hinggap. Universitas Sumatera Utara Kepadatan lalat yang tinggi juga bisa terjadi bagi responden yang bekerja sebagai pemulung atau tukang botot. Para responden yang bekerja sebagai pemulung membawa hasil mulungnya ke rumah untuk dibersihkan. Hal tersebut sama saja dengan memindahkan sampah ke rumah mereka. Banyaknya sampah yang ada di rumah sangat berpengaruh dengan keberadaan lalat dan terlebih lagi apabila keadaan higiene dan sanitasi rumah kurang baikbersih. Lalat merupakan spesies yang berperan dalam masalah kesehatan masyarakat yaitu sebagai vektor penularan penyakit saluran pencernaan. Vektor adalah arthropoda yang dapat memindahkan kumanpatogen penyakit dari sumber infeksi kepada host yang rentan. Lalat suka hinggap di tempat yang lembab dan kotor misalnya saja seperti sampah dan tinja. Apabila lalat hinggap di sampah danatau tinja kemudian hinggap di makananminuman manusia maka akhirnya manusia yang memakanmeminum yang sudah dihinggapi lalat dapat berpotensi terkena penyakit seperti diare Kusnoputranto, 2001. Penularan penyakit oleh lalat terjadi secara mekanis, dimana bulu- bulu badannya, kaki-kaki serta bagian tubuh yang lain dari lalat merupakan tempat menempelnya mikroorganisme penyakit yang dapat berasal dari sampah, kotoran manusia dan binatang. Bila lalat tersebut hinggap di makanan manusia, maka kotoran tersebut akan mencemari makanan yang akan dimakan oleh manusia sehingga akhirnya akan timbul gejala sakit pada manusia yaitu sakit pada bagian perut serta lemas. Universitas Sumatera Utara Penyakit-penyakit yang ditularkan oleh lalat antara lain disentri, kolera, thypus perut, diare dan lainnya yang berkaitan dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk Depkes RI, 2001. Hasil penelitian yang sama didapatkan pada penelitian Wijayanti 2009 mengenai hubungan kepadatan lalat dengan kejadian diare pada balita yang bermukim disekitar TPA sampah Bantar Gebang menunjukkan bahwa kepadatan lalat memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian diare pada balita. Dalam penelitiannya juga diperoleh informasi bahwa proporsi angka kepadatan lalat yang tinggi lebih banyak menimbulkan balita sakit diare dibandingkan angka kepadatan lalat rendah. Penelitian lain dengan hasil yang sama adalah penelitian Manalu 2012 mengenai hubungan tingkat kepadatan lalat Musca domestica dengan kejadian diare pada anak balita di pemukiman sekitar TPA sampah Namo Bintang. Hasil dari penelitian ini menggunakan uji Chi square menunjukkan nilai p = 0,0001 p 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa angka kepadatan lalat di rumah balita memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian diare.

5.4 Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Diare pada Balita di

Dokumen yang terkait

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

5 20 104

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

0 0 14

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

0 1 2

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

2 2 5

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

1 1 31

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

0 2 3

1. Dapur Rumah Responden - Hubungan Kepadatan Lalat, Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Tahun 2015

1 2 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Diare 2.1.1 Definisi Diare - Hubungan Kepadatan Lalat, Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Tahun 2015

0 4 48

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Kepadatan Lalat, Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Tahun 2015

0 0 9

HUBUNGAN KEPADATAN LALAT, PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI DASAR DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI LINGKUNGAN I KELURAHAN PAYA PASIR KECAMATAN MEDAN MARELAN KOTA MEDAN TAHUN 2015

0 0 17