Tipe-tipe Hasil Belajar Hasil Belajar

berperan secara profesional dalam lingkungan sekolah. Hasil belajar yang dimaksud dalam skripsi ini adalah hasil belajar siswa pada aspek kognitif yang dilihat melalui hasil pre-test dan post-test yang diberikan kepada siswa.

2.4.2 Tipe-tipe Hasil Belajar

Belajar yang dilakukan oleh seseorang adalah untuk mencapai tujuan belajar ada hasil belajar. Menurut Nawawi 1981 sebagaimana dikutip oleh Hamid 2015: 20 ada tiga kategori dalam pencapaian hasil belajar diantaranya adalah sebagai berikut. 1 Bidang kognitif Penguasaan intelektual, 2 Bidang afektif berhubungan dengan sikap dan nilai, serta 3 Bidang psikomotorik kemampuan keterampilan bertindak berperilaku. Ketiganya tidak dapat berdiri sendiri, tapi memerlukan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, bahkan membentuk hubungan hirarki. Hasil belajar tersebut nampak dalam perubahan tingkah laku, secara teknik dirumuskan dalam sebuah pertanyaan verbal melalui tujuan pengajaran tujuan instruksional. Dengan kata lain rumusan tujuan pengajaran berisikan hasil belajar yang diharapkan dikuasai peserta didik yang mencakup ketiga aspek tersebut. Berikut ini penjabaran dari unsur-unsur yang terdapat dalam ketiga aspek hasil belajar sebagai berikut. 1. Tipe hasil belajar bidang kognitif bidang afektif Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama tersebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi, seperti dijelaskan di bawah ini. a. Pengetahuan hafalan Knowledge Cakupan dalam bidang hafalan mencakup pula pengetahuan yang sifatnya factual, disamping pengetahuan yang mengenai hal-hal yang perlu di ingat kembali seperti batasan, peristilahan, pasal, hukum, bab, rumus, dll b. Pemahaman Comperhantion Kesanggupan memahami materi yang terkandung di dalamnya c. Penerapan Application Kesanggupan menerapkan,dan mengabstraksi suatu konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi baru. d. Analisis Kesanggupan memecah, mengurai integritas kesatuan yang utuh menjadi unsur-unsur atau bagian-baguan yang mempunyai arti, atau mempunyai tingkatan hirarki e. Sintesis Kesanggupan menyatukan unsur atau bagian menjadi satu integritas f. Evaluasi Kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai suatu berdasarkan judgment yang dimiliki, dan kriteria yang dipakainya. 2. Tipe hasil belajar bidang afektif Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan niai. Beberapa ahli menyatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahanya bila seseorang telah menguasai bidang kognitif tingkat tinggi. Ada beberapa tingkatan bidang afektif sebagai tujuan dan tipe hasil belajar. tingkatan tersebut mulai tingkat yang dasa atau sederhana sampai tingkatan yang kompleks. a. Receivingattending, yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsangan stimulasi dari luar yang datang kepada peserta didik dalam bentuk masalah, situasi, gejala dll. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol, dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar. b. Responding atau jawaban, yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulasi dari luar yang datang kepada dirinya. c. Valuing penilaian, berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulasi tadi. Dalam evaluasi ini termasuk didalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. d. Organisasi, yaitu pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk ke dalam organisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai, dll e. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Keseluruhan termasuk dalam nilai dan karakteristiknya. 3. Tipe hasil belajar bidang psikomotorik Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan skill dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan keterampilan, yaitu : a. Gerak refleks keterampilan pada gerak yang tidak sadar b. Keterampilan pada gerak-gerak dasar c. Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris, dll d. Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, kemahiran, dan ketepatan e. Gerakan-rekan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai keterampilan yang kompleks f. Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-deursive seperti gerakan akspresif dan interpretative Dalam skripsi ini menyoroti tipe hasil belajar bidang kognitif bidang afektif, yang mana kemampuan siswa dalam hal pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis sampai pada evaluasi akan diukur berdasarkan soal- soal pretest-posttest yang diberikan kepada siswa. Dengan demikian, dalam skripsi ini hasil belajar yang dimaksudkan adalah adanya perubahan hasil belajar siswa dalam bidang kognitif, sebagai tolok ukur keberhasilan penerapan strategi pembelajaran problem posing learning dna problem solving learning.

2.5 Mata Pelajaran IPS