Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Problem Solving

4. Pembuktian Hipotesis kecakapan menelaah dan membahas data yang telah terkumpul 5. Menentukan pilihan pemecahan masalah dan keputusan kecakapan membuat alternatif pemecahan, memilih alternative pemecahan dan keterampilan mengambil keputusan.

2.3.3.3 Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Problem Solving

Menurut Ardha 2013 pembelajaran Problem Posing memiliki kelebihan dan kekurangan untuk pembelajaran. Kelemahan dan kekurangan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kelebihan Pembelajaran problem solving a Membuat siswa menjadi lebih menghayati kehidupan sehari-hari. b Melatih dan membiasakan para siswa untuk menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil. c Mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara kreatif. d Siswa sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya 2. Kelemahan Pembelajaran problem solving a Memerlukan cukup banyak waktu. b Melibatkan lebih banyak orang. c Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah. d Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang. e Tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif.

2.4 Hasil Belajar

2.4.1 Pengertian Hasil Belajar

Ukuran tercapaianya tujuan pembelajaran memang adalah “hasil belajar”. Namun, perlu diingat bahwa dalam menilai dan menerjemahkan “hasil belajar” itu harus cermat dan tepat, yaitu dengan memperhatikan bagaimana “prosesnya” Sardiman 2006: 48-49. Hasil belajar dalam pan dangan humanistik Rifa’I 2012: 122 adalah kemampuan siswa mengambil tanggung jawab dalam menentukan apa yang dipelajari dan menjadi individu yang mampu mengarahkan dirinya sendiri dan mandiri. Menurut Suprijono 2012: 5-7 Hasil Belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi manusia saja. Artinya, hasil pembelajaran tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif. Pada jenjang pendidikan keberhasilan yang diukur adalah keberhasilan kinerja siswa dalam belajar yang dinyatakan dalam skor. Menurut Bloom sebagaimana dikutip oleh Suprijono 2012: 6 hasil belajar mencakup kemampuan ranah kognitif cognitive domain, ranah afektif affective domain, dan ranah psikomotorik psychomotorik. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. dan ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kemampuan kognitif siswa merupakan proses berpikir yang menyangkut aktivitas otak, diartikan oleh Arikunto 2003: 114-115 merupakan proses berpikir