2.3. KERANGKA BERPIKIR
Pembelajaran IPA berhubungan erat dengan kehidupan makhluk hidup dan alam, tetapi siswa kurang tertarik dalam belajar IPA dikarenakan dalam
proses pembelajaran model yang digunakan guru
masih kurang bervariasi dan metode caramah masih mendominasi. Meskipun sudah ada pembelajaran secara
berkelompok dan diskusi kelas, namun diskusi belum berjalan maksimal, siswa cenderung menyelesaikan permasalahan pembelajaran secara perseorangan dan
kurang komunikasi aktif antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa. pada waktu pembelajaran secara berkelompok siswa yang berkemampuan akademis
tinggi cenderung lebih menonjol dibandingkan dengan siswa yang berkemampuan akademis kurang. Pada saat mengerjakan tugas kelompok hanya satu atau dua
siswa dalam kelompok yang bekerja, sedangkan siswa yang lain tidak tertarik terhadap tugas yang diberikan. Selain itu, guru belum sepenuhnya menggunakan
metode yang inovatif dan menyenangkan bagi siswa sehingga siswa kurang mendapatkan tantangan untuk mengikuti pembelajaran yang menyebabkan siswa
kurang termotivasi. Siswa kesulitan dalam menguasai dan memahami materi IPA, banyak siswa yang beranggapan IPA merupakan mata pelajaran yang kurang
menarik, materinya terlalu banyak dan sulit sehingga siswa kurang tertarik, tidak konsentrasi dalam pembelajaran, serta kurang berpartisipasi aktif menanggapi
dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat berakibat pada hasil pembelajaran yang kurang optimal. Oleh karena itu, perlu adanya penggunaan model pembelajaran
yang dapat menjadikan siswa aktif dan kreatif. Salah satu model pembelajaran
yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament
TGT. Penelitian ini meliputi variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
bebas adalah model pembelajaran Teams Games Tournament, sedangkan variabel terikat penelitian adalah hasil belajar IPA. Penelitian ini menggunakan dua kelas,
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan perlakuan yang berbeda. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, kedua kelompok diberikan pretest untuk
mengetahui keadaan awal siswa sebelum diberikan perlakuan. Setelah itu kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Teams
Games Tournament dan kelompok kontrol tanpa diberi perlakuan hanya dengan
pembelajaran yang biasa dilakukan guru yaitu pembelajaran kelompok tradisional. Kemudian kedua kelompok diberikan posttest yang hasilnya
dibandingkan untuk membuktikan keefektifan perrlakuan yang diberikan. Berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan pada bagan di bawah ini:
Bagan 2.1
Alur Kerangka Berpikir
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Model Pembelajaran Teams Games Tournament
Kelompok Tradisional
Pretest
Posttest Hasil
Pretest
Posttest
2.4. HIPOTESIS PENELITIAN