pembelajaran matematika kelas VIII. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan TGT pada siswa kelompok eksperimen telah mencapai hasil
belajar yang signifikan dari siswa kelompok kontrol. Dari alasan latar belakang di atas maka penulis akan mengkaji melalui
penelitian eksperimen dengan judul “Keefektifan Model TGT terhadap Hasil
Belajar IPA Materi Perubahan di Alam Siswa Kelas V SD Gugus Ki Hajar Dewantoro
Pati”.
1.2. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament TGT lebih efektif daripada model kelompok tradisional terhadap
hasil belajar IPA materi perubahan di alam siswa kelas V SD Gugus Ki Hajar Dewantoro Pati?
1.3. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament
TGT daripada model kelompok tradisional terhadap hasil belajar IPA materi perubahan di alam siswa kelas V SD Gugus Ki Hajar
Dewantoro Pati.
1.4. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini dapat dibagi menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis yaitu manfaat dalam bentuk
teori yang diperoleh dari penelitian ini, sedangkan manfaat praktis yang diperoleh dari penelitian ini meliputi manfaat bagi guru, siswa, dan sekolah. Penjelasan
lebih lanjut mengenai manfaat teoritis dan praktis akan dijelaskan sebagai berikut.
1.4.1. Manfaat Teoritis
1.4.1.1 Memberikan kontribusi pengetahuan khususnya mengenai model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT. 1.4.1.2
Sebagai bahan referensi atau pendukung penelitian selanjutnya.
1.4.2. Manfaat Praktis
1.4.2.1 Bagi Guru
Dapat memberikan wawasan pengetahuan dan keterampilan bagi guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament
TGT serta menambah alternatif model pembelajaran dalam mata pelajaran IPA sehingga diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme dalam proses
pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan. 1.4.2.2
Bagi Siswa Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournament TGT siswa dapat mengembangkan sikap percaya diri,
kerjasama dan meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. 1.4.2.3
Bagi Sekolah Sebagai tolok ukur pengambilan kebijakan dalam rangka perbaikan
proses pembelajaran yang dilaksanakan guru sehingga tujuan penyelenggaraan pendidikan di sekolah dapat dicapai secara optimal.
1.5. DEFINISI OPERASIONAL
Tabel 1.1
Definisi Operasional
Variabel Definisi
Keefektifan Menurut Hamdani 2010:194 merupakan suatu
konsep yang sangat penting karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan
individu dalam mencapai sasaran atau tingkat pencapaian tujuan-tujuan.
Model Pembelajaran Teams
Games Tournament
Teams Games Tournament TGT merupakan
pembelajaran kooperatif dengan cara siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil terdiri
tiga sampai lima siswa yang heterogen, baik dalam prestasi akademik, jenis kelamin, ras maupun etnik.
Dalam TGT digunakan turnamen akademik, di mana siswa berkompetisi sebagai wakil dari timnya
melawan anggota tim yang lain yang mecapai hasil atau prestasi serupa pada waktu yang laluShoimin,
2014: 203. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan
belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut bergantung apa yang dipelajari Rifa’i,
2013: 69. Klasifikasi hasil belajar dari Benyamin
Bloom secara garis besar dibagi menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotoris Sudjana, 2014: 22. Hasil belajar dalam penelitian ini lebih difokuskan pada hasil
belajar pada ranah kognitif pembelajaran IPA materi perubahan di alam kelas V SDN Gugus Ki
Hajar Dewantoro Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati, namun tidak mengesampingkan
hasil belajar pada ranah afektif dan psikomotor. Kelompok Tradisional
Kelompok tradisional merupakan pembelajaran secara
berkelompok yang
pada umumnya
kelompok belajar yang dibentuk bersifat homogen, pemimpin kelompok sering ditentukan oleh guru
atau guru membiarkan setiap kelompok memilih pemimpinnya dengan cara masing-masing.
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. KAJIAN TEORI
2.1.1. Hakikat Belajar
Dalam dunia pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang penting. Tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran bergantung
bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik. Banyak definisi mengenai pengertian belajar yang telah dirumuskan para ahli, Syah 2015: 68
mengemukakan bahwa secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Pendapat tersebut selaras dengan yang dikemukakan oleh Djamarah
2011: 13 bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu
dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Jadi berdasarkan pendapat tersebut maka belajar merupakan suatu
proses perubahan tingkah laku yang melibatkan seluruh aktivitas bukan hanya proses kognitif saja.
Belajar adalah suatu proses yang harus dilalui oleh peserta didik agar mencapai tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Belajar merupakan suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku